Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia Bersama Kemenkes RI


Assalamu'alaikum.
Bulan Februari melekat dengan bulan kasih sayang begitu kata sebagian orang.Tapi tau ga sih kalau bulan Februari juga bulan dimana dunia memperingati hari kanker?.Yups hari Kanker sedunia jatuh pada tanggal 4 Februari dan hari Kanker Anak Sedunia jatuh pada tanggal 15 Februari.Masih dalam ingatan saya yang belum lama ini berkunjung ke sebuah Rumah Singgah Yayasan Kanker Anak Indonesia. Disana saya melihat dan bertemu langsung anak-anak penderita kanker.


Tanggal 20 Februari 2016 saya di undang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Sedunia.Sejak dari rumah saya sudah mempersiapkan diri agar tidak nangis dan tetap kuat ketika mendengar penjelasan para narasumber.Narasumber kali ini yaitu ada dr.Lily sulistyowati  Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan,dr.Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K) dan Siti Julia Survivor Kanker.

Kanker anak

"Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita"

Diawali penjelasan dari dr. Lily selaku Direktur P2PTM, menurut data dari waktu ke waktu penyakit kanker terus meningkat.Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, kanker dll ini memerlukan pembiayaan (BPJS) yang cukup besar.Sepeperti halnya kanker ini, menurut data kenaikan pembiayaan setiap tahunnya terus meningkat karena obat-obatan kanker yang mahal itulah yang menghasilkan pembiayaan kanker membengkak.

Sebenarnya kanker ini bukan masalah individual tapi masalah kita semua, masalah kesehatan global bahkan setiap tahun 12 juta jiwa seluruh dunia yang menderita kanker dan 7,6jt di antaranya meninggal dunia.Untuk itu maka diperlukan pengendalian yang memadai.

Tujuan pengendalian yaitu
  • Meningkatkan deteksi dini, penemuan atau tindak lanjut dini kanker.
  • Meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.
  • Menurunkan angka kematian akibat kanker.
Kemenkes RI tentunya tidak tinggal diam,mereka memiliki program pengendalian kanker mulai dari promotif dan preventif.Dengan GERMAS (Gerakan masyarakat) dan juga CERDIK itu terus digaungkan walaupun sampai saat ini belum tau pasti apa saja penyebab kanker.Namun dengan cara mengedukasi seperti mengenal ciri-ciri kanker atau penemuan sejak dini kanker cukup bisa menurunkan angka kematian.Percaya deh jika sejak dini kanker diketahui maka 80% bisa sembuh.


Banyaknya penderita kanker yang meninggal ini karena saat berobat ke dokter itu kankernya sudah stadium lanjut.Jika sudah stadium lanjut maka untuk keberhasilan pengobatan itu sendiri hanya beberapa persen.



Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, umumnya kanker pada anak-anak sulit sekali diketahui karena pada umumnya anak-anak belum mampu mengungkapkan apa yang dirasakan.Disini peran orang tua dan tenaga kesehatan berperan penting dalam mengenali tanda dan gejala kanker pada anak.

Kanker dapat menyerang pria maupun wanita, anak-anak ataupun dewasa bisa terkena kanker.Kanker sendiri ada 2 jenis yaitu cair dan padat.Kanker cair lebih biasa disebut ( Leukimia) dan padat itu seperti kanker otak, bola mata, otot polos, nasofaring, kelenjar getah bening dan lain-lain.

Kanker yang sering terjadi pada anak-anak ada 6 jenis kanker diantaranya : Leukimia, Retinoblastoma, Osteosarkoma, Neuroblastoma, Limfoma maligna dan Karsinona nasofaring.Dari keenam jenis kanker tersebut hanya kanker Retinoblastoma atau kanker bola mata yaitu satu dari sekian jenis kanker pada anak yang dapat di deteksi dini.

Kanker anak
dr. Lily, Situ Julia dan dr. Edy


Seperti survivor kanker Siti Julia yang berkesempatan hadir dan berbagi cerita.Siti julia terkena kanker Retinoblastoma atau kanker bola mata pada usia 4 tahun.Saat ini Julia berusia 15 tahun bisa dibayangkan bertahun-tahun lamanya dia menjalani pengobatan kanker bola mata.Julia bercerita bahwa dulu ia sempat putus asa dengan penyakit kanker ini namun karena dukungan ayah dan sekitarnya yang membuat Julia kuat melawan penyakit.

Awalnya saat bola mata Julia diangkat ia merasa tidak percaya diri terutama saat di Sekolah.Namun akhirnya Julia memakai bola mata palsu dan cukup membantu menumbuhkan rasa percaya dirinya.Sekarang Julia sudah sembuh setelah melewati berbagai pengobatan dan hanya periksa 1 tahun sekali dan mengganti bola mata palsunya.Julia yang bercita-cita menjadi artis dan putri Indonesia ini tumbuh seperti remaja lainya bahkan dia termasuk anak yang berprestasi di Sekolah.

Di dunia masih banyak anak-anak penderita kanker, disini dukungan keluarga, tenaga medis dan orang-orang sekitar itu penting.Buatlah para penderita kanker menjadi lebih bahagia karena bahagia adalah obat dan percaya atau tidak itu juga dapat membantu proses penyembuhan.

Psikologis si penderita ini harus tetap stabil.Perlunya pendampingan dari beberapa pihak untuk tetap stabil misalnya orang tua, disini orang tua harus terus mensuport dan mendampingi si anak begitu lula dengan tenaga medis.Di RS. Dharmais sendiri para tenaga medis tidak memakai pakaian putih-putih atau seragam dokter yang biasa dipakai, mereka memakai pakaian yang biasa agar si anak tidak merasa ketakutan dan terganggu psikologisnya.

Walau saat ini faktanya penyebab kanker pada anak tidak dapat diketahui secara pasti dan kanker pada anak tidak dapat dicegah.Namun ada dugaan kanker anak terjadi akibat interaksi 4 faktor yaitu genetik, zat kimia, virus dan radiasi.Meski masih belum pasti penyebabnya apa ada baiknya orang tua harus mengajarkan perilaku CERDIK sejak dini.

PENEMUAN DINI KANKER PADA ANAK

  • Pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang.
  • Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
  • Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak  nafas dan berkeringat dimalam hari.
  • Perubahan - perubahan yang terjadi pada mata seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar atau bengkak ďisekitar mata.
  • Perut yang membuncit.
  • Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasanya terjadi pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari),
  • Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi.
(Kalau sudah ada ciri-ciri seperti diatas sebaikanya langsung ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut)

Melihat ciri-ciri diatas mungkin kita sering beranggapan atau meremehkan bahwa ini sesuatu hal yang biasa.Tapi percaya deh ga ada salahnya jika terlihat tanda-tandanya kita langsung aja melakukan pemeriksaan.

Datang ke acara ini membuat saya makin bersyukur dan PR banget deh agar lebih aware lagi kepada anak-anak termasuk diri saya sendiri.Bersyukur bisa datang mendapatkan banyak ilmu dan sebenarnya tulisan ini hanya sepersekian penjelasan dari dr. Edy dan insya allah saya akan berbagi membahas kanker lebih spesifik lagi.





12 komentar

  1. kalau lhat penderiat kanker anak2 itu suka miris sekali

    BalasHapus
  2. Sedih aku mba kalau lihat anak kena kanker. Smoga anak-anak yang sakit itu disembuhkan. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin Ya Allah..sama aku juga sedihhh banget.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. ya Allah, sehatkan kami semua..ga kebayang liat anak-anak yg berjuang melawan kanker

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin ya Allah,,iya mba rasanya nyesss banget liat anak-anak penderita kanker.

      Hapus
  4. kalau aku denger anak2 yg terkena penyakit sepreti itu, rasany terharu... lihat senyumnya.. duh bahagia gitu... tersentuh pasti hati semua orang

    BalasHapus
  5. bener yuk sebarkan cara mengenali kanker.. agar semua orang bisa mengenali kanker sejak dini

    BalasHapus
  6. aku kagum melihat ketegaran Siti Julia. Dia santai banget cerita tentang penyakitnya di hadapan wartawan

    BalasHapus
  7. Kalo kata Ria Irawan, kanker itu penyakit yang random bisa nyerang siapa saja. Semakin kesini jadi harus hidup sehat dan aware sama tubuh karena kanker bisa menyerang siapa saja dan umur berapa saja ya.

    BalasHapus
  8. Pentingnya di galakkan mindset "lebih baik mencegah daripada mengobati" semoga kita semua selalu diberikan kesehatan :)

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉