Menghadiri Refleksi Kebangsaan Bersama MPR RI



Assalamu'alaikum.
Kali ini saya ingin share sedikit pengalaman waktu saya kecil dan mengenai kejadian belakangan ini.Dulu waktu saya kecil saya memiliki tetangga non muslim yang bisa dibilang sudah seperti saudara.Sebenarnya sih tetangga tersebut lebih dulu berteman dekat alm.Mama dan terus besikap baik kepada kami selepas Mama meninggal.

Memang saat ini keluarga tersebut sudah pindah hanya beda kampung tapi kami rutin bersilaturahmi.Beruntung sekali saya memiliki keluarga yang sangat menjunjung tinggi kerukunan dalam perbedaan termasuk masalah agama maupun etnis.Saya bersama anaknya tetap main rukun dan tak jarang si Ibu yang berbeda agama dengan kami sering mengingatkan waktu sholat kalau kita keasikan bermain.


Saya sendiri tidak pernah mempermasalahkan atau memilih harus berteman dengan agama ini itu bagi saya semua sama.Keluarga mantan suami pun berbeda-beda agama, dihari raya anggota agama tertentu sih tidak ngumpul tapi kalau Imlek keluarga besarnya kumpul mulai dari agama kristen, islam, dll.Kita semua ngumpul dan bagi-bangi angpao hehe.

Masalah akhlak dan keimanan itu hak masing-masing yang penting kebersamaan, saling menghormati dan selalu rukun.Namun belakangan ini rasanya agak berbeda.Semenjak Pilkada Jakarta semua terasa berbeda.Teman-teman saya yang seagama maupun beda agama terpecah dan bahkan bermusuhan.Tetangga saya pun pecah belah dan menjadi beberapa kubu.

Sedih rasanya melihat keadaan saat ini.Yang saya sesalkan yaitu saya memilih diam untuk tidak berkomentar tapi tetap saja salah.Kadang suka heran kenapa sih harus ada istilah mayoritas atau minoritas di Negara ini? Padahal sudah jelas kalau negara Indonesia berlandaskan Pancasila.

Saya yang masih terlalu awam dengan sejarah maupun makna terdalam Pancasila agak gimana gitu tapi yang saya tau kalau Pancasila sudah mutlak di Indonesia.Berbicara mengenai masalah yang belakangan ini terjadi maupun tentang Pancasila bersyukur banget nih beberapa waktu lalu saya menghadiri diskusi terbuka bersama 100 tokoh nasional di Gedung MPR RI

Akhirnya bisa menginjakkan kaki di Gedung wakil rakyat 😍


Ini kali pertama saya menginjak gedung rakyat ini, rasa bangga serta haru itu menjadi satu.Tak lupa sesampainya di kawasan MPR RI ini saya berfoto dengan background Gedung MPR RI.Lihat tanaman yang tertata rapi saja udah seneng apalagi masuk ke dalam gedungnya hehe.

Dari pintu masuk sampai menuju gedung diskusi lumayan cukup jauh, rasa lelah pun berganti ketika memasuki gedung yang terlihat wah ,,,mewahhh,,luas dan dingin.Saya dan teman blogger lainya sangat antusias sekali menghadiri ini.

Bangga banget ketika memegang undangan resmi acara ini.Sebelum acara dimulai saya dan teman-teman tidak lupa memanfaatkan moment dengan foto-foto.Maklum lah ya biar eksis juga.Saya juga sempat mampir ke perpustakaan gedung MPR RI ini.Perpustakaan terletak di bawah ruangan tempat acara berlangsung.

Setelah muter-muter sebentar saya kembali ke ruang acara, tak berapa lama 100 tokoh nasional masuk dan duduk di kursi masing-masing.Tampak sosok bapak Tri sutrisno selaku wakil presiden RI wakil Presiden ke-6 yang sudah sepuh namun masih gagah untuk berjalan.Kemudian ada ketua MPR RI pak Zulkifli Hasan dan disusul para tokoh lainya.



Sebelum acara dimulai kita semua berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan RI Indonesia Raya.Rasa haru dan bangga bisa menyanyikan lagu bersama di gedung wakil rakyat.Forum ini diinisiasi oleh Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi , Jimly Asshiddiqe, Salahudin Wahid, Mahfud MD dll.

Sambutan pertama yaitu dari ketua MPR RI Zulkifli Hasan beliau mengungkapkan bahwa MPR itu rumah rakyat dan meminta semua kalangan hadir kesini untuk mencurahkan rasa , isi hati.Marah-marah disini boleh tapi saat keluar gedung ini damai dan tidak ada lagi rasa amarah.

Sadar atau tidak saat ini masyarakat Indonesia terpecah belah dan mudah di provokasi semenjak Pilkada DKI Jakarta.Bahkan ada 1 RT yang masyarakatnya sudah tidak kompak lagi membangun daerah masing-masing dan bahkan cenderung terpecah belah.Begitu juga di lingkungan saya, para tetangga yang berselisih pendapat semenjak Pilkada DKI banyak yang bermusuhan bahkan sampai saat ini

Forum ini memiliki tujuan agar rasa persatuan antara masyarakat kembali dan tidak ada lagi yang merasa beberapa golongan di dzalimi.Seperti yang di utarakan bapak Tri Sutrisno selaku wakil presiden ke-6 yang saat itu menyaksikan sendiri bagaimana meraih kemerdekaan.

Beliau mengatakan bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 itu sudah mutlak bahkan ideal digunakan untuk Bangsa Indonesia.Mereka tidak tahu bagaimana sulitnya, susahnya berjuang untuk merdeka dan menciptakan Pancasila.Dulu masyarakat Indonesia bersatu walau agamanya berbeda-beda.Tidak ada golongan ini atau mayoritas agama ini yang berjuang tapi saat itu semua agama berjuang.Saat ini yang diperlukan yaitu masyarakat mengerti bulir perbulir UUD 45.

Setelah mendengar kalimat demi kalimat yang seakan menghipnotis saya dan menjadikan saya lebih harus banyak belajar tentang UUD maupun makna dari Pancasila.Berharap tidak ada lagi yang merasa golongan mana yang paling berjasa untuk negeri ini.

!00 tokoh nasional secara bergantian mencurahkan rasa yang tidak mungkin saya jabarkan satu persatu.Menurut saya forum ini bagus sekali yang mana kita dapat mendengar semua pendapat maupun rasa tapi semoga saja forum ini juga dapat dihadiri lebih banyak lapisan masyarakat agar mereka tau dan mendengar.

Sesungguhnya kita sebagai masyarakat harus sadar bahwa dulu sebelum merdeka Indonesia mengalami perjuangan yang mempertaruhkan nyawa tanpa melihat agama mana atau golongan mana.Perjuangan para pahlawan yang gugur sebaiknya untuk para penerus bangsa plis atulah jangan pecah belah menjadi beberapa kubu.Yang harus dilakukan yaitu menjaga persatuan dan paham semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.



Dari pada terus -terusan ribut mending kita sama-sama berjuang membangun negeri ini agar lebih maju.Coba lihat para pendiri bangsa ini yang berjuang mati-matian untuk bangsa ini.Sebaiknya semua persoalan yang kira-kira dapat meruntukan persatuan sebaiknya juga di mimalisir.

Saat ini dunia digital berpengaruh juga terhadap persatuan dan sebaiknya kita harus jadi masyarakat yang cerdas jangan main share berita provokatif maupun yang hoax.Jika ingin share berita atau artikel sebaiknya ditelusuri dulu kebenaranya.Saya, kita semua pasti merindukan kedamaian di Negeri ini,,yuk kita sama-sama menjaga persatuan dan merawat Kebhinekaan untuk menjaga keutuhan NKRI.



2 komentar

  1. bener banget, apalagi sodara2ku juga banyak yg non muslim dan aku sendiri pun mualaf dan hubungan keluarga besar yg berasal dari berbagai agama rukun2 aja, ehhh tau2 muncul ribut2 macam kemaren itu, syedihhh...

    BalasHapus
  2. berkunjung ke gedung mpr pasti jadi pengalaman tak terlupakan ya mak, aku aja berasa norak banget ketika ada kerjasama orderan dgn sekjen dpr mpr... bener syedih dgn kondisi sekarang ini yg mudah terpecah belah

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉