Pentingnya Transisi Energi Untuk Menipiskan Selimut Polusi

 


Memiliki hunian, modern , minimalis dan juga ramah lingkungan ini adalah salah satu impian saya yang masih belum terwujud. Saya sudah membayangkan bagaimana rumah itu nantinya, ya saya ingin memiliki rumah dengan jendela-jendela yang besar, sebagian gentengnya juga transparan dan memiliki halaman yang cukup lumayan. Hal itu agar sirkulasi udara dalam rumah baik dan tentunya bisa lebih hemat karena pada siang hari sinar matahari masuk ke rumah dan tidak perlu penerangan. 


Tidak hanya itu saja saya juga ingin sekali rumah saya nantinya itu pakai solar panel, selain hemat biaya listrik saya juga turut prihatin dengan keadaan bumi saat ini. Nah coba deh kalau kalian perhatikan kalau dulu bulan berakhiran ber ber seperti September, November, Desember ini sudah pasti musim hujan . Tapi tau ga sih kalau belakangan ini tuh iklim atau cuaca tidak teratur seperti dulu, hujan bisa turun kapan saja dan tiba-tiba panas menyengat. 


Yups, ini adalah karena kita sudah mengalami yang namanya krisis perubahan iklim yang disebabkan salah satunya adalah pemanasan global. That's why kita harus menjaga bumi lebih baik dengan cara misalnya saja melaksanakan transisi energi. Berbicara mengenai transisi energi pada tanggal 25 November 2022 event gathering online #EcoBloggerSquad 2022  mendapatkan ilmu tentang itu dari Traction Energy Asia yang disampaikan oleh mas Fariz. Event kali ini mengambil tema Transis Energi dan Selimut Polusi. 


Transisi energi adalah proses pengalihan sumber energi dari sumber berbasis bahan bakar fosil kepada sumber-sumber yang tidak menghasilkan emisi karbon, untuk mengurasi perubahan iklim atau menipiskan selimut polusi bumi yang saat ini menyelimuti bumi. 

Ada 2 sektor yang utama yaitu sumber energi kendaraan dan pembangkit listrik. Nah sumber bahan bakar kendaraan itu berasal dari fosil bisa diubah atau beralih ke bahan bakar biofuel . Lalu kalau pembangkit listrik yang notabene juga berasal dari fosil juga bisa diubah menjadi energi listrik non fosil bisa dari solar panel, biogas atau dari sampah organik yang difermentasi nanti menghasilkan metana, kincir angin. 


Lalu kenapa sih kita memerlukan transisi energi? karena saat ini dari hasil bertahun-tahun kita membakar hasil dari pembakaran fosil  dari kendaraan , penmbangkit listrik nah hasil bakaran tersebut itu menyelimuti polusi dan semakin menebal. Semakin menebal selimut polusi tersebut maka permukaan bumi itu semakin panas atau global warming. Nah tidak hanya meningkatkan suhu panas saja tapi juga meningkatkan perubahan iklim. 


Yups, peningkatan penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil, peini menyebabkan timbulnya efek gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer bumi. lalu perubahan iklim ini menyebabkan bencana lingkungan karena cuaca sulit dideteksi dan mengacaukan semuanya. nah transisis energi ini diperlukan karena untuk mengikis selimut polutan efek dari gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer bumi untuk mencegah timbulnya bencana lingkungan. 


Bencana alam yang terjadi karena perubahan cuaca bisa seperti longsor, banjir, angin puting beliung yups, menyebabkan tanah longsor, kebakaran hutan karena penebangan hutan menyebabkan suhu di hutan tersebut panas. Guys, perubahan iklim yang menyebbakan bencana ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi terjadi di beberapa belahan dunia. Lalu dampak lanjutan dari bencana itu adalah krisis pangan karena sungai yang mengering sehingga lahan pertanian. Yups, jika sudah mengenai dampak ke lahan pertanian maka akan langka produksi pangan tersebut. 


Apakah masih perlu melakukan transisi energi? oh iya pasti karena untuk menipiskan selimut polusi mulai dari mengurangi emisi dari fosil. Emisi dari energi kendaraan dan pembangkit listrik dari bahan bakar fosil dan dua besar sumber emisi gas rumah kaca terbesar bersama dengan penebangan hutan. 


Penambangan fosil seperti minyak bumi dan batu bara juga menysyaratkan penebangan hutan . Pengurangan pengguanaan energi fosil tidak hanya menurunkan emisi fosil tidak hanya menurunkan emisi GRK di sektor energi saja tapi juga akan membantu mengurangi emisi dari sektor kehutanan. 


Lalu saat ini ada Transisi energi sektor transportasi : 

  • Transportasi darat bisa menggunakan Biodiesel B30 ( 30% biodesel, 70% solar ) dan kendaraan listrik 
  • Transportasi laut bisa menggunakan Biodiesel B100 ( murni Biodiesel ) 
  • Transportasi udara bisa pakai Bioavtur  B2, 4 ( 2,4% bioavtur , 98,6% avtur ) supaya kepekatan emisi atau polusi bisa berkurang. 

Tantangan Transisi Energi Sektor Transportasi 

Biodiesel 
  • !00% masih menggunakan minyak CPO dari kelapa sawit 
  • belum menggunakan bahan baku biofuel generasi kedua ( dari limbah ) yang tersedia melimpah sepeti minyak jalantah
  • Penggunaan biodiesel dari CPO berisiko menyebabkan penebangan hutan jika terjadi peningkatan permintaan biodiesel
  • perlu peningkatan penggunaan biofuel generasi kedua dari limbah seperti minyak jelantah yang tersedia melimpah akibat kegemaran memakan gorengan. 
Kendaraan Listrik
  • Pada tahun 2022, 67% pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar dari batu bara. 
  • pada sektor hulu, kendaraan listrik belum sepenuhnya bebas dari emisi GRK yang menyelimuti bumi, bersih di hilir tapi kotor di hulu. 
  • Perlu peningkatan pembangkit energi listrik terbarukan dari pemesiunan PLTU batu bara dan PLTD diesel untuk digantikan dengan PLT energi terbarukan. 


Transisi Energi Sektor Kelistrikan bisa dari pembangkit listrik energi nonfosil misalnya saja dari biogas, kincir angin dan lainnya.Sampah-sampah dari kita atau sampah organik itu bisa menjadi energi terbarukan. Biodiesel dari minayk jelantah untuk bahan bakar nabati biofuel untuk kapal laut dan kapal penagkapan ikan. Lalu biogas dari sampah, limbah organik bisa menghasilkan energi listrik.


Yups,  masalah atau tantangan transisi energi ini memang ya tidak selalu mulus untuk mengatasi selimut polusi ini tapi menurut saya sendiri kita bisa kok mulai dari diri kita sendiri misalnya saja menggunakan kendaraan umumdan hemat listrisk juga. Sebagai masyarakat juga saya berharap bahwa pemerintah benar-benar memperhatikan transisi energi ini mungkin mulai dari Biogas ya jadi disetiap kelurahan atau kecamatan bisa ada pengolahan ini. 


Tidak ada komentar

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉