Temu Netizen Bersama SKK Migas




Beberapa pekan lalu saya dan teman blogger lainya di undang oleh SKK Migas dalam acara Temu Netizen di Kembang Goela Restoran.
Acara Temu Netizen kali ini adalah " Cerita Menemukan Emas Hitam ".



Pembicara kali ini adalah dari Humas SKK Migas Bapak Elan Biantoro.Beliau akan berbincang - bincang dan sedikit memberi pengetahuan apa itu Migas dan bagaimana cara memperolehnya.
Awal di buka acara pak Elan Biantoro sedikit menjelaskan susunan tata surya.Seperti yang kita ketahui bumi yang kita tinggali ini masih jauh lebih kecil dari tata surya lainya seperti Planet Saturnus dan lebih kecil lagi di bandingkan dengan Matahari.


Kita yang seyogyanya tinggal di bumi apa masih pantas kah kita merasa besar?apa masih pantaskah kita merasa sombong?.Sedangkan kita saja sangat begitu kecil.
Benar juga ya,,apa yang dikatakan Pak Elan,kita tuh ga pantas untuk sombong.
Kemudian Pak Elan menjelaskan tentang Indonesia secara geografis.
Indonesia sendiri terletak diantara pertemuan antar lempengab besar di dunia dan makanya di Indonesia banyak sekali pulau -pulau dan gunung merapi.
Nah..jalur migas ada di belakang jalur gunung api itu.


Apa sih Migas itu? Migas adalah (Minyak dan Gas) atau Mutiara Hitam.
Cadangan migas Indonesia saat ini hanya 0,2% dari cadangan minyak di dunia dan Indonesia menduduki peringkat 27 di dunia.
Ya ..walaupun 0,2 % saja namun bisa di katakan lumayan lah persediaan cadangan negara kita ini.
Peringkat pertama di duduki oleh negara Venezuela.Walau pun Venezuela menduduki peringkat pertama cadangan migasnya namun negaranya tidak kaya lo.
Sedangkan Gas ,Indonesia menduduki peringkat no.14 di dunia.


Bagaimana sih mencari Emas Hitam itu??.
Mencari minyak bumi itu ternyata tidak semudah menghabiskannya .
Perlu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun agar bisa menemukan sumber minyak bumi.
Selain memakan waktu yang lama biaya yang dikeluarkan pun sangat mahal, berikut penjelasanya.
Menurut teori organik Minyak bumi berasal dari Fosil - fosil yang terkubur dari sendimen halus selama berjuta -juta tahun yang lalu.


Sarat akan migas sendiri harus mengandung beberapa unsur seperti :

1.Batuan Induk
2.Migrasi
3.Batuan Reservoir
4.Perangkap Minyak Gas
5.Penyekat.



Fosil-fosil yang mengendap tadi harus mengandung 5 unsur sarat tadi maka mustahil akan di temukan migas jika salah satu sarat tadi tidak ada.
Tahap Eksplorasi minyak bumi dilakukan para ahli geologi.

Para ahli geologi tersebut bekerja seperti detektif dalam mencari potensi minyak bumu.
Pertama mereka mencari fosil-fosil lalu di lakukan pengecekan di laboratorium dan memeriksanya apakah di daerah tersebut mengandung minyak bumi apa tidak.
Jika hasilnya sedikit mengandung minyak bumi maka di lakukan pengeboran .


Pengeboran ini di lakukan oleh kontraktor yang memakai uang investor bukan memakai uang negara.
Proses pengeboran satu sumur itu memakan waktu cukup lama dan biaya yang sangat mahal.
Satu lubang bor memakan biaya 1,5 miliar perharinya sedangkan pengeboran mengecek minyak di butuhkan waktu sampai 3 bulan.


Dalam waktu 3 bulan itu memakan biaya lebih dari 300 miliar.
Selain memakan biaya yang sangat besar para investor juga harus siap merugi jika pengeboran itu tidak menghasilkan minyak bumi.
Karena pada saat pengeboran pun belum tentu selalu berhasil.Banyak pengeboran yang gagal 3:7 jadi ada 3 saja yang berhasil.
Namun jika berhasil dan menghasilkan kecil maka akan mencari daerah lain.
Jika pengeboran berhasil dan besar maka di lakukan pengembangan dan langsung melakukan kontrak perjanjian dengan negara.


Setelah mengetahui cadangan migas di Indonesia hanya 0,2% dan sulitnya mencari serta biaya yang cukup banyak,alangkah baiknya jika kita harus benar-benar menghemat agar anak cucu kita nanti masih bisa menikmati kekayaan emas hitam Indonesia.

Tidak ada komentar

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉