Menjaga Kelestarian Lingkungan dan Air Tidak Hanya Menanam Pohon lho



Assalamu'alaikum.
Peran penting air untuk keberlangsungan kehidupan sudah tidak bisa di bantahkan lagi. Secara kita mungkin bisa menahan tanpa makanan selama 1 bulan tapi tubuh kita tidak hanya bisa bertahan selama 1 minggu saja tanpa air. Ya sebagian tubuh kita sendiri sebanyak 70% itu air dan semua organ dalam tubuh pun itu membutuhkan air. Semua makhluk hidup membutuhkan air sedihnya saat ini sudah terjadi banyak krisis air di berbagai daerah luar dan dalam negeri.



Saya bahkan pernah menginjak suatu daerah yang mana disana itu yang namanya air bersih sangat sulit di cari bahkan harus menyebrang pulau hanya untuk membeli air bersih. Kebayang kan gimana sulitnya kehidupan mereka yang sulit mendapatkan air bersih. Berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan hanya untuk mendapatkan air bersih.. duh ga kebayang banget deh.

Tapi tau ga sih kalau ternyata jumlah air di seluruh dunia ini tetap dari zaman dulu sampai sekarang? Yang berubah hanya segi kualitasnya saja.Sebenarnya banyak cara untuk merawat lingkungan dan melestarikan kualitas air lho dan ini saya dapatkan pada saat kunjungan bersama Danone- AQUA ke Sukabumi. AQUA yang notabene merupakan produsen air mineral terbesar di Indonesia turut memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2018.Tema Hari Air Sedunia tahun ini yaitu "Alam Untuk Air" yang fokus pada Solusi Berbasis Alam (SBA).

Sejak subuh saya berangkat dari rumah menuju tempat bekumpul kita di Cyber , Jakarta. Tak menunggu lama akhirnya kita semua pergi ke Sukabumi. Rasa kantuk dan lelah karena habis begadang selama beberapa hari musnah sudah karena tempat yang saya kunjungi yaitu area pabrik AQUA ini penuh pepohonan yang tertata rapih jadi kaya akan oksigen. Sebelum berkujung ke beberapa tempat kita semua mendapat sedikit pengetahuan dan fakta mengenai air disini.

Aqua danone


Hadir pula bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia. beliau mengucapkan terima kasih karena sudah mau ikut serta berkunjung kesini dan mengenal lebih dekat dengan Danone -AQUA. Air itu bisa jadi sebuah berkah dan anugerah tapi juga bisa menjadi bencana. Sekarang tinggal kita memilih mau menjadi berkah atau bencana?.

Terlebih saat di jabarkan fakta-fakta tentang air oleh bapak Karyanto Wibowo selaku Sustainable Development Director Danone Indonesia. Beliau memaparkan bahwa 70% bumi itu terdiri dari air, hanya 1% saja berada di permukaan, 07 % air laut, 3% air tawar yang dipakai oleh seluruh makhluk hidup dan 20% air resapan. Volume air dari dahulu itu tetap sama hanya propertiesnya yang berbeda dan saat  ini bisa di bilang sulit mendapatkan air bersih di beberapa daerah dan bahkan yang dulu air sungai bisa digunakan setidaknya untuk mencuci baju dll tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Kenapa karena air limbah sebanyak 80% itu langsung mengalir ke sungai tanpa penyarinan terlebih dahulu dan akhirnya sungai tercemar dengan limbah dan tidak mungkin bisa digunakan untuk kebutuhan lainya. Daerah resapan terbaik yaitu hutan tapi faktanya saat ini sebanyak 2/3 sudah musnah dan berganti fungsi yaitu menjadi lahan pertanian seperti kebun kelapa sawit, bangunan dll. Karena perubahan lahan itu penyerapan air hujan tidak sempurna dan menimbulkan bencana lainya seperti longsor.


Peran AQUA sebagai Produsen Air Terbesar di Indonesia 

"Company's business must be in liv with it's social contribution our country"

Sebagai produsen air mineral terbesar di Indonesia AQUA tidak hanya memikirkan bisnis saja tetapi juga berkewajiban untuk menjga lingkungan tetap sehat makanya ada beberapa tindakan yang di lakukan AQUA untuk menjaga kelestarian alam. Salah satunya dengan menggunakan cara alami dengan memanfaatkan potensi alam.Saat ini sudah banyak yang dilakukan oleh Danone- AQUA untuk mengatasi hal ini yaitu dengan konservasi air dengan memanfaatkan solusi ilmiah yang di gabung dengan pembangunan infrastruktur dengan tujuan konservasi ( grey infrastruktur ) seperti di daerah kawasan Mekarsari, Sukabumi.

Konservasi yang sudah dilakukan oleh Danone-AQUA :
  • Penanaman 580.000 pohon di delapan desa
  • Pembuatan kolam resapan air (water pond)
  • Pembangunan Permanen Air Hujan ( PAH)
  • Pembuatan DAM resapan air
  • Pembuatan sumur resapan
Dalam melakukan penanaman ratusan ribu pohon AQUA bekerja sama dengan masyarakat sekitar dengan cara pemberian intensif kepad masyarakat yang bekerja sama. menurut saya bagus banget ini karena sudah di tanamani pohon tapi tidak ada yang rawat nanti yang ada tidak dapat tumbuh dengan baik pohonnya.

Cewe cantik


Dalam memproduksi produk juga AQUA sudah eco friendly banget nih mulai dari kemasan produk yang bisa di daur ulang, limbah dari pabrik pun disaring dan bisa digunakan kembali alias ada pengolahan air limbah. AQUA sendiri sering memberikan edukasi mengenai kelestarian lingkungan kepada penduduk.

Sebenarnya penjelasan mengenai air oleh pak  Karyanto cukup panjang tapi sekian dulu ya yang saya tulis. Dan kali ini saya berkesempatan mengunjngi sumber mata air AQUA secara langsung yang berada tidak jauh dari tempat pertemuan tadi.

Pabrik aqua


Tempat yang pertama saya kunjungi yaitu Kubang. Disini ada beberapa titik sumber mata air AQUA dan tempat pemantauan air. Tempatnya sendiri seperti hutan namun tertata rapih. Disini juga merupakan tempat keragaman hayai milik AQUA makanya banyak sekali aneka jenis pepohonan. Kita semua peserta kunjugan diberikan kesempatan mengunjungi sumber mata air, ada rangkaian yang harus di patuhi yaitu saaat masuk kita harus bersih jadi lepas alas kaki dan harus mencuci tangan dengan sabun. Semua alat disana sudah komputerisasi yang mana bisa dipantau melalui komputer jadi mulai dari melihat volume air, keseimbangan Ph pun bisa dipantau. Pokoknya sudah canggih deh dan rutin di pantau secara langsung juga.

Kuasa Allah memang dasyat bahwa dari sumber mata air sendiri sebenarnya sudah bisa di minum langsung tetapi tetap ya kita harus pantau juga. Dan produk air mineral yang kita minum pun itu asli dari sumber mata air langsung tidak ditambahkan zat atau bahan lainya, jad benar-benar murni.

Hutan rimba


Setelah puas mendengar penjelasan tentang sumber mata air dikawasan Kubang - Mekarsari kita semua melanjutkan perjalanan ke sebuah daerah yang lumayan jauh. Daerah ini berada di belakang Gunung salak, jadi kita melewati hutan naik turun gunung dan juga lumayan buat saya mual karena jalannya berkelok hehe.

Disini kita makan siang dan mendengar penjelasan dari Dr.Ir. Nana Mulyana Arifjaya, Msi ( Dosen dan peneliti Fakultas Kehutanan IPB) sekaligus mengunjungi konservasi dari AQUA lainya seperti Water Pond , Sumur Resapan dan PAH ( Pemanen Air Hujan). Bapak Mulyana menjelaskan tentang Pemodelan SWAT ( Soil Water Assesment Tool) dan kegiatan konservasi ai di Sub DAS Cicatih Hulu.

Water pond




Didaerah ini AQUA sudah membuat Water Pond yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Pembuatan nya pun tentunya di dampingi ya. Water pond ini ternyata tidak membutuhkan banyak lahan lho cukup 4 x 3 meter dengan kedalaman 2 meter saja dan water pond ini bisa di isi oleh ikan-ikan.

Lalu kita mengunjungi PAH ( Pemanen Air Hujan ) yang letaknya tidak jauh dari water pond tadi. PAH ( Panen Air Hujan adalah teknik yang mengumpulkan dan menampung air hujan ke suatu tangki atau waduk alami atau peresapan air permukaan ke akuifer di bawah permukaan sebelum jadi limpasan air.





Sedangkan untuk limapasan air dari penampungan, disalurkan ke sumur resapan. Dengan cara ini masyarakat bisa memanfaatkan untuk keperluan sehari-hari sekaligus membantu menjaga keberadaan air tanah dan mengurangi limpasan permukaan.

Saya sangat tertarik pada PAH ini karena hanya PAH ini hanya membutuhkan paralon dan sebuah tangki air besar dan mampu menampung sebanyak 1000 Liter air dan harus mengganti filter setiap 3-4 bulan sekali. Setiap rumah atau tempa umum laina juga bisa menggunakan ini untuk persediaan air. Dan kebetulan PAH ini terdapat di sebuah Mesjid. Cara kerja PAH sendiri cukup mudah jadi air hujan di tampung kedalam tangki dan kita bisa salurkan melalui pipa-pipa yang terpasang. Saya pun kemarin wudhu pakai air ini, rasanya gimana? ya seperti air biasa.




Sumur Resapan Inovativ  

Sumur resapan atau sumur retensi adalah sebuah konservasi tanah dan air yang berfungsi untuk menampung limpasan airdi permukaan tanah dan kemudian secara perlahan kedalam tanah yang ada disekitarnya. Teknik sumur resapan inovatif sendiri saat ini sangat di perlukan untuk mencegah banjir dan kekeringan.

Di daerah Mekarsari sendiri AQUA sudah membuat sumur resapan inovatif ini sebanyak 40 titik. Bentuk dari sumur resapan sendiri adalah galian tanah sedalam 2,5 meter dengan lebar 1 meter persegi , kemudian pada bagian atas dinding sumur dipasang buis beton sebagai penahan dan penguat dinding tanah. Buis beton berbentuk persegi dengan ubang ditengah-tengatnya sebagai media resapan air ke samping sumur resapan. lalu pada bagian bawah sumur resapan diisi batu dan injuk yang berfungsi untuk penyaringa air resapan.

Pembuatan sumur resapan sendiri bisa banget dibuat di halaman rumah karena hanya membutuhkan lahan sedikit dan diatas sumur resapan sendiri bisa kita tutup kembali dan di tanami oleh rumput atau taaman. dan sumur resapan ini rasanya wajib banget ada di daerah sering banjir.

Selesai mengunjungi sumur resapan inovativ kita semua kembali ke Jakarta. Di perjalan saya berfikir andai saja semua yang dilakukan oleh Danone-AQUA ini bisa di aplikasikan di bebagai daerah mungkin krisis air tanah tidak akan terjadi dan bencana seperti banjir pun akan teratasi. Dan semua permasalah air dan lingkungan ini adalah masalah kita semua bukan pemerintah atau instasi lainya. Jadi bisa di mulai dengan kita ya kita mulai melakukan hal kecil dulu saja deh seperti bijak menggunakan air dan mulai menanam pohon untuk kelestarian lingkungan.



4 komentar

  1. Keren pokoknya salut deh sama Danone-Aqua dengan program konservasinya.

    BalasHapus
  2. Minimal tiap rumah punya PAH ya. Biar dapet air cadangan dari air hujan. Modal 4,5 juta, tapi manfaatnya bisa digunakan jangka panjang.

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉