Assalamu'alaikum.
Apa kabar semua? Semoga sehat selalu penuh cinta rezeki berkah berlimpah ya. Buat kamu pembaca setia blog saya pasti tahu kalau belum lama ini saya berkeliling Kota Tangerang menyusuri beberapa tempat wisata menarik disana mulai dengan wisata kuliner, religi sampai mengunjungi taman-taman tematik gratis yang ada di Kota Tangerang.
Dan kali ini saya akan bercerita pengalaman saya berkunjung ke Provinsi Banten yang bisa dibilang tidak begitu jauh lah ya dari Kota Tangerang daripada dari rumah saya yang berada di Tangerang Selatan hehe. Ini pengalaman pertama saya menginjak Provinsi Banten.
Tujuan ke Provinsi Banten sendiri yaitu untuk menghadiri sebuah forum diskusi yang rutin di lakukan oleh FMB9 ( Forum Merdeka Barat 9 ) dan tema kali ini yaitu Membangun Indonesia dengan Tenaga Kerja Berkualitas.
Dalam acara diskusi ini juga hadir beberapa narasumber ada Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Bapak Hamid Muhammad selaku Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Bapak Wahidin Halim Gubernur Banten dan Ibu Dewi Chomistriana selaku Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan PUPR.
Narasumber pertama yaitu Bapak Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. Beliau membahas Strategi Mempersiapkan Lulusan Perguruan Tinggi Siap Kerja dan membangun Peluang Lapangan Kerja.
Saat ini yang dihadapi oleh Kemenristek itu ada 2 hal yaitu Skills dan inovation yang merupakan kedua hal penting. Tantangan hang dihadapi saat ini yaitu kebutuhan tenaga kerja berkualitas /terampil di era industri 4.0 .
Ya saat ini kita sudah memasuki era industri 4.0. Pada era industri 4.0 ini sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk. Saat ini jika ingin sukses dan maju maka semua SDM harus melek dengan teknologi terutama para UMKM yang mana jika jngin tidak tertinggal maka harus melek digital dan memanfaat teknologi dalam memasarkan produknya. Dan Indonesia saat ini perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital.
Beliau juga mengungkapkan bahwa Negara pemenang sat ini yaitu bukan hanya besarnya negara, banyaknya penduduk yang besar tapi negara pemenang saat ini yaitu Sumber Daya Inovatif yang akan menjadi negara pemenang.
Lalu bagaimana caranya membangun SDM yang kompetitif ? Jawabannya yaitu dengan cara peningkatan pendidikan pendidikan STEM (Science, technology engineering and mathematics) . Dengan cara pengembangan IPTEK dan Inovasi merupakan kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa di Era Revolusi Industri 4.0 .
Perlu diketahui juga nih kalau Era Industri 4.0 sangat berpengaruh dari berbagai lapisan masyarakt lho berikut ini adalah perubahan yang terjadi di era Industri 4.0 :
Tujuan ke Provinsi Banten sendiri yaitu untuk menghadiri sebuah forum diskusi yang rutin di lakukan oleh FMB9 ( Forum Merdeka Barat 9 ) dan tema kali ini yaitu Membangun Indonesia dengan Tenaga Kerja Berkualitas.
Dalam acara diskusi ini juga hadir beberapa narasumber ada Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Bapak Hamid Muhammad selaku Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Bapak Wahidin Halim Gubernur Banten dan Ibu Dewi Chomistriana selaku Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan PUPR.
Narasumber pertama yaitu Bapak Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. Beliau membahas Strategi Mempersiapkan Lulusan Perguruan Tinggi Siap Kerja dan membangun Peluang Lapangan Kerja.
Saat ini yang dihadapi oleh Kemenristek itu ada 2 hal yaitu Skills dan inovation yang merupakan kedua hal penting. Tantangan hang dihadapi saat ini yaitu kebutuhan tenaga kerja berkualitas /terampil di era industri 4.0 .
Ya saat ini kita sudah memasuki era industri 4.0. Pada era industri 4.0 ini sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk. Saat ini jika ingin sukses dan maju maka semua SDM harus melek dengan teknologi terutama para UMKM yang mana jika jngin tidak tertinggal maka harus melek digital dan memanfaat teknologi dalam memasarkan produknya. Dan Indonesia saat ini perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital.
Beliau juga mengungkapkan bahwa Negara pemenang sat ini yaitu bukan hanya besarnya negara, banyaknya penduduk yang besar tapi negara pemenang saat ini yaitu Sumber Daya Inovatif yang akan menjadi negara pemenang.
Lalu bagaimana caranya membangun SDM yang kompetitif ? Jawabannya yaitu dengan cara peningkatan pendidikan pendidikan STEM (Science, technology engineering and mathematics) . Dengan cara pengembangan IPTEK dan Inovasi merupakan kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa di Era Revolusi Industri 4.0 .
Perlu diketahui juga nih kalau Era Industri 4.0 sangat berpengaruh dari berbagai lapisan masyarakt lho berikut ini adalah perubahan yang terjadi di era Industri 4.0 :
- Era Industri 4.0 = transformasi digital pada banyak bidang ( manufaktur, pertanian, jasa , pendidikan dan lainnya.
- Contoh digitalisasi manufaktur yaitu menerapkan teknologi digital seperti intelligent robots drones, teknologi sensor, artifical intelligence, teknologinano dan 3D printing. Digitalisasi sektor jasa menerapkan internet of things , big data, cloud, digital currency dan social analytics.
- Akibat Transformasi digital mengakibatkan perubahan struktur pasar kerja akan mengancam low-skilled tenaga kerja dan muncul jenis pekerjaan baru sekaligus menghilangkan sebagian jenis pekerjaan yang ada .
- Akibat Transformasi pasr kerja dibutuhkan lulusan perguruan tinggi siap bekerja pada posisi pekerjaan baru.
- Implikasi era digital mengancam tataran sosial masyarakat ( social atomization, individual, turunnya solidaritas dan lainnya ).
Nah itu lah perubahan yang terjadi di era industri 4.0 dan perlu diketahui bahwa negara di dunia ( G20 ) menginginkan pendidikan dapat relevan dengan perkembangan zaman agar lulusan tetap kompetitif.
Dan pendidikan tinggi diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi dengan mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan. Nah maka dari itu untuk menekan pengangguran di butuhkan pendidikan yang berkualitas.
Mengenai Lulusan yang berkualitas, saat ini Indonesia juga menghadapi tantangan yaitu Banyaknya lulusan SMK yang menganggur . Pemaparan mengenai hal inj jibarkan oleh bapak Wahid dalam diskusinya kemarin.
Dari segi aspek partisipasi kerja lulusan SMk menurut data Sakernas dari tahun 2014-2018 pada pendapatan Agustus maupun Februari selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun kenapa sih lulusan SMK yang dimasukan kedalam dunia kerja kenapa banyak yang menganggur? .
Untuk itu agar menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas maka dibutuhkannya banyak training kepada siswa dan siswinya. Berbicara mengenai pengangguran perlu diketahui bahwa angka kemiskinan di Banten itu rendah namun angka pengangguran cukup tinggi karena beberapa hal.
Menurut Bapak Wahidin Halim, Gubernur Banten Indeks Pembangunan Manusia Banten itu diatas rata-rata nasional yaitu 7,2% , pertumbuhan ekonomi 5,9 % , angka kemiskinan terendah ke 3 se- Indonesia akan tetapi masyarakat di Banten cukup punya kemampuan .
Dan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran sumbangan terbesar dari SMK sebanayk 135 ribu dan kenapa lulusan SMK tidak diterima? Ya karena tidak kesesuaian kompetensi dan kurangnya praktek. Untuk itu menurut Wahidin Halim, Banten sudah menjalankan upaya untuk mengurangi angka pengangguran yaitu sejak tahun 2017 menggratiskan SMK Negeri dan non Negeri.
Tak hanya itu saja insentif guru dan kepala sekolah juga di naikan sebagai upaya optimalisasi pemerintah Provinsi untuk membangun pendidikan di Banten. Semoga saja segala upaya yang dilakukan bisa cepat menghasilkan dampaknya untuk menekan pengangguran lulusan SMK.
Dan pendidikan tinggi diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi dengan mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan. Nah maka dari itu untuk menekan pengangguran di butuhkan pendidikan yang berkualitas.
Mengenai Lulusan yang berkualitas, saat ini Indonesia juga menghadapi tantangan yaitu Banyaknya lulusan SMK yang menganggur . Pemaparan mengenai hal inj jibarkan oleh bapak Wahid dalam diskusinya kemarin.
Dari segi aspek partisipasi kerja lulusan SMk menurut data Sakernas dari tahun 2014-2018 pada pendapatan Agustus maupun Februari selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun kenapa sih lulusan SMK yang dimasukan kedalam dunia kerja kenapa banyak yang menganggur? .
Diketahui ada alasan kenapa banyak lulusan SMK yang menganggur :
- Banyaknya SMK di Indonesia banyak yang tidak di butuhkan di industri ini, yaitu tidak sesuai kurikulum yang dibutuhkan oleh industri.
- Masalah over suplay yang mana sangat banyak lulusan.
- Kualitas SMK di Indonesia sangat bervariasi
- Banyak
Lalu bagaimana upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran ? Yaitu dengan diterbitkannya Inpres Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
- Membuat peta jakan pengembangan SMK
- Pengembangan dan penyelarasan kurikulum
- Inovasi oeningkatan profesionalitas guru dan tendik
- Kerjasama sekolah dengan dunia usaha
- Industri serta perguruan tinggi
- Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK
- Membentuk Kelompok Pengembangan SMK.
Untuk itu agar menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas maka dibutuhkannya banyak training kepada siswa dan siswinya. Berbicara mengenai pengangguran perlu diketahui bahwa angka kemiskinan di Banten itu rendah namun angka pengangguran cukup tinggi karena beberapa hal.
Menurut Bapak Wahidin Halim, Gubernur Banten Indeks Pembangunan Manusia Banten itu diatas rata-rata nasional yaitu 7,2% , pertumbuhan ekonomi 5,9 % , angka kemiskinan terendah ke 3 se- Indonesia akan tetapi masyarakat di Banten cukup punya kemampuan .
Dan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran sumbangan terbesar dari SMK sebanayk 135 ribu dan kenapa lulusan SMK tidak diterima? Ya karena tidak kesesuaian kompetensi dan kurangnya praktek. Untuk itu menurut Wahidin Halim, Banten sudah menjalankan upaya untuk mengurangi angka pengangguran yaitu sejak tahun 2017 menggratiskan SMK Negeri dan non Negeri.
Tak hanya itu saja insentif guru dan kepala sekolah juga di naikan sebagai upaya optimalisasi pemerintah Provinsi untuk membangun pendidikan di Banten. Semoga saja segala upaya yang dilakukan bisa cepat menghasilkan dampaknya untuk menekan pengangguran lulusan SMK.
Intinya di Industri 4.0 ini teknologi yang mengambil peranan terbesar ya Mel? Kalau manusianya low skilled, ya kalah sama mesin. Subhanallah
BalasHapusdi era revolusi industri 4.0 memang kita harus menyiapkan tenaga kerja yang lebih terdidik dan terampil biar gak kalah sama mesin
BalasHapusSMK memang harus berkualitas soalnya banyak yang langsung masuk dunia kerja karena mereka juga udah terampil
BalasHapusAsik ya di Banten sejak tahun 2017 sudah gratis untuk SMK Negeri dan Swasta. Di daerahku juga kebanyakan lulusan SMK dan lebih memilih kerja di pabrik yang sangat tidak sesuai dengan jurusannya pas jaman SMK. Tapi ya nggak apa-apa biar nambah pengalaman aja.
BalasHapusSemoga segera ada solusi sehingga lulusan SMK langsung bisa bekerja sesuai dgn tuntutan industri ya..
BalasHapusAh iya, pernah mendengar di mana gitu, intinya pihak sekolah dan industri dipertemukan dan dari sekolah mempertanyakan kemampuan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan di lapangan kerja. Mengapa banyak orang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya.
BalasHapusYaayy insentif guru akan naik.. btw memang betul, ga peduli seberapa luas wilayah nya tapi kalau SDM nya melempem ya bukan negara pemenang ya mba
BalasHapusPadahal dulu kayaknya sekolah SMK itu dianggap sebelah mata. Sekarang malah over supply, ya. Semoga aja para lulusan ini tetap bisa ditampung. Tetapi, memang kualitas juga harus diutamakan
BalasHapusDuh, baru tahu kalau banyak lulusan SMK yang menganggur, padahal anggapan kita selama ini mereka itu sudah "siap pakai" ya.. Jadi penasaran bagaimana di daerah saya.
BalasHapusTatan SMK bolehlah ngadu data tarik dlm mencari t4 utk PKL, jelas perusahaan akan memilih calon dari SMK.
BalasHapusHihiii..maksudnya tamatan, Mel. Maap typo.
BalasHapussemoga segera diperbaiki ya mba, kakak2 iparku guru di STM sangat concern agar anak2nya lepas lulus bisa dapat kerja makanya dibantu juga untuk PKL di perusahaan
BalasHapusBener kualitas Pendidikan kita masih variative sekali, bahkan di satu kota pun satu sekolah dengan sekolah lainnya kompetensi bias jauh berbeda, ini bukan hanya PR bagi pemerintah tapi bagi institusi Pendidikan agar tidak hanya menghasilkan namun berfokus pada kompetensi yang sebenernya dibutuhkan di masyarakat
BalasHapusPilihan antara SMA dan SMK saat ini sudah jauh lebih mudah mengingat prestasi yang ditorehkan siswa SMK makin terlihat.
BalasHapusDan yang pasti, dunia kerja saat ini membutuhkan SDM yang siap turun ke lapangan daripada hanya memahami teori.
Bakal banyak pengangguran ya karena semua perusahaan pekerjaannya dikerjakan oleh teknologi. Setuju banget sekarang kalau mau terpakai harus memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh industri.
BalasHapusEh berarti ntar tenaga manusia ga kepake ya Mbak. Wow saingan sama mesin deh di masa depan. Antara seneng sama sedih
BalasHapusSemoga program revitalisasi SMK ini berhasil ya Mbak, supaya makin banyak tenaga kerja yang skillful dan siap bersaing di dunia industri saat ini....
BalasHapusAku dulu gak kepikiran buat ke SMK. Tapi sekarang SMK udah lumayan terbuka lapangan kerjanya. Tapi di jurusan tertentu kadang kudu ke luar kota untuk mengaplikasikan ilmunya
BalasHapusSebagai lulusan stm sekarang disebut smk, sedih banget kalau baca banyak lulusan smk yang ga ketampung. Tapi iti jadi evaluasi pihak daerah harusnya. Disesuaikan dgn kebutuhan daerah. Kalau dibatam sini karena daerah indistri jadi smk nya teknik industri.
BalasHapusSekarang memang sangat dibutuhkan SDM yang berkualitasz mba. Sehingga juga mereka dapat lowongan pekerjaan yang tepat
BalasHapusIya bener kurikulumnya masih melebar jadi gak fokus buat insudtri makanya banyak lulusan SMK yang nganggur.
BalasHapusIndustri 4.0 menurutku semakin keren dari yang lalu.
BalasHapusTapi di tahun ini sebenarnya banyak peluang menciptakan lapangan kerja sendiri, pun dalam segi digital marketing justru harus kita yang pinter bergerak.
Mudah2an dengan adanya pembaharuan teknologi yang semakin canggih, Indonesia bisa jauh lebih baik
BalasHapusIya ya kualitas SMK ini gmn caranya supaya bisa sama ya. Pdhl kan mestinya anak2 SMK ini sap kerja gtu.
BalasHapusMoga2 kelompok pengembangan SMK yang dibentuk bisa menyamakan kualitas SMK ya mbak, jdnya semua lulusan SMK gampang terserap industri.
seru juga diskusinya ya mba. Semoga dengan adanya inpres tentang revitalisasi SMK, lulusan SMK semakin bisa bersaing ya mba.
BalasHapusAnakku lulusan SMK, yang kuliah di jurusan Sejarah. Tapi myambi kerja dengan menggunakan ijazah SMK nya yang jurusan TKJ. Kerja online jadi bisa disambi kuliah
BalasHapuslulusan SMK seakrang keren-keren yaa, sudah siap kerja. semoga mereka bisa membangun Indonesia jadi negara maju dibidang industri :)
BalasHapusitulah bedanya SMK sama yg kuliah dulu ya. SMK emang dipersiapkan untuk langsung kerja. Semoga SDM indonesia makin berkualitas sejak masih SMK. :))
BalasHapussudah waktunya untuk teknologi 4.0 ya mba...plus memang kompetisi yang makin terasa yaaa mba. Ayo Indonesia semangaat
BalasHapusAndai kmren aku ikut, kita bisa ketemu lagi ya mbaa. Di kampung tmp tinggalku pdhl ini event
BalasHapusSekarang memang makin kompetitif. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini. Tenaga manusia bisa diganti sama tenaga mesin. Biar enggak kalah sama mesin makanya kita harus terus asah skill yaa.
BalasHapusIndustri memang semakin maju sesuai perkembangan jaman, tapi kadang memang kurikulum itu gak sesuai dengan realnya industri, semoga pengangguran di Indo semakin menurun ya mba :)
BalasHapus