Assalamu’alaikum.
Apa kabar semua? Semoga sehat selalu penuh cinta, rezeki berkah berlimpah ya. Alhamdulillah tahun 2019 tinggal menghitung hari bahkan tak kurang dari 2 minggu kita sudah memasuki tahun baru 2019. Saat menginjak tahun baru pastinya ada suka dan duka bagi saya sendiri. Suka karena di tahun baru nanti saya sudah memiliki planing dan membuat resolusi baru agar mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan sejahtera tentunya. Duka karena ternyata ada masih banyak resolusi di tahun 2018 yang belum tercapai atau terwujud.
Apa yang belum terwujud resolusi 2018? Hehe resolusi saya yang belum terwujud ini bisa dibilang terlalu wah ya atau belum sesuai dengan kapasitas saya, misalnya saja ingin memiliki rumah baru, punya mobil , investasi saham dan traveling keluar negeri entah itu umroh atau hanya sekedar traveling. Nah itu semua belum terwujud di tahun ini dan semoga saja di tahun depan bisa terwujud.
Resolusi bagi saya itu sebuah keharusan yang mana ini sebagai penyemangat atau acuan saya dalam menjalani hidup. Untuk resolusi tahun depan sendiri saya tidak muluk-muluk kok selain hanya meneruskan resolusi yang belum tercapai di tahun ini, untuk tahun depan resolusi saya bisa dibilang berfokus pada keuangan dan tubuh saya saja sih. Kalau untuk tubuh tentunya saya ingin lebih ideal lagi karena saat ini tubuh saya sudah terlalu gemuk dan berharap tahun depan saya bisa lebih konsisten menjalani hidup sehat dengan berat badan ideal sebelum melahirkan.
Lalu kalau keuangan saya tidak ingin berinvestasi di logam mulia saja tapi ingin mencoba investasi saham atau reksa dana, namun ini masih dalam pemikiran sih dan belum fix banget karena saya masih menimbang banyak hal. Namun yang jelas di tahun depan saya ingin keuangan saya itu sehat dan teratur , mulus tanpa hambatan hehe. Dan untuk menuju keuangan yang sehat maka dibutuhkannya beberapa hal misalnya kita harus tahu berapa persen pos-pos pengeluaran yang harus di keluarkan , lalu bagaimana memisahkan pengeluaran pokok, biaya tak terduga dan masih banyak lagi.
Untuk mengetahui keuangan sehat demi kehidupan lebih sejahtera maka dibutuhkan sebuah pembukuan. Yups,, pembukuan dimana tercatat pendapatan dan pengeluaran kita dalam sebulan. Nah ini dia kendala saya haha saat ini saya masih belum konsisten dalam membuat pembukuan makanya belum tahu keuangan saya sangat sehat atau biasa saja, namun yang pasti Alhamdulillah sih saya tidak punya utang. Namun pembukuan itu penting untuk kedepannya, kita bisa melihat kondisi keuangan kita sendiri.
Pentingnya pembukuan keuangan dalam menuju keluarga sejahtera ini ternyata masih belum diketahui oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ilmu-ilmu keuangan dan pembukuan ini bisa dibilang masuk ke dalam literasi keuangan. Nah masyarakat Indonesia saat ini masih jauh tingkat pengetahuan mengenai literasi keuangan ini.
Melihat hal ini PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia memasukkan Literasi Keuangan ke dalam program Community Investment Prudential Indonesia sejak tahun 2009. Buat kamu pembaca blog setia saya pasti pernah membaca tulisan saya beberapa waktu lalu mengenai turut langsung melihat community investment Prudential Indonesia di Desa Mulyasari Bogor nah untuk yang belum tahu kamu bisa baca disini ya.
Acara yang saya hadiri kali ini berbeda dengan kunjungan saya ke Bogor beberapa waktu lalu, acara hari ini yaitu Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diadakan di Gedung Dharma Wanita Pusat , Jakarta. Pada tanggal 11 Desember 2018 adalah akhir dari program Literasi Keuangan untuk Perempuan itu berlangsung selama tahun 2018. Ya,,sebelumnya program Pelatihan Literasi untuk Perempuan ini sudah dilakukan di berbagai daerah sejak awal Oktober lalu. DI mulai dari Manado, lalu berlanjut ke Ambon, Sorong , Malang dan di tutup Jakarta.
Tentang Literasi Keuangan untuk Perempuan yang berlangsung di Jakarta nanti saya ceritakan dibawah ya moms, nah kali ini saya share dulu acara konfrensi pres bersama Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, Horas Tarihoran , Direktur Literasi dan Edukasi Keungan Otoritas Jasa Keuangan , Titi Eko Rahayu , Staf Ahli Menteri Bidang Pengetasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia.
Menurut survei dari OJK bahwa kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan . Artinya tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah. Dan bahkan menurut gender tingkat literasi keuangan perempuan itu lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan hanya 25,5% dan Pria 33,2% padahal Perempuan biasanya menjadi menteri keuangan di rumah tangga.
Bapak Jens Reich, President Director Prudential Indonesia berharap bahwa program pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang sudah berlangsung ini dapat meningkatkan literasi keuangan Perempuan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka beserta keluarga.
Ya, Prudential Indonesia sedang fokus kepada Perempuan, Program Literasi Keuangan untuk Perempuan dari Prudential Indonesia ini bertujuan untuk mendukung perempuan di Indonesia agar lebih mandiri dalam mengelola keuangan. Ya tujuannya agar masyarakat lebih aware terhadap perencanaan keuangan.
Prudential Indonesia sendiri tidak hanya berfokus pada bisnis saja tetapi juga To Do Good yaitu memberikan kebaikan kepada masyarakat melalui community investment yang memiliki 4 pilar:
- Edukasi
- Filantropi
- Kesehatan dan Keselamatan
- Fokus di Indonesia Timur
Nah dari keempat pilar tersebut Literasi keuangan ini termasuk di bidang edukasi. Dan Program Pelatihan Literasi Keuangan Untuk Perempuan ini merupakan wujud komitmen Prudential Indonesia untuk memberikan kontribusi berkelanjutan kepada masyarakat yang sejalan dengan peraturan OJK No. 76/2016 tentang Peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia Sektor Jasa Keuangan. Lewat program Literasi Keuangan ini tentunya perempuan jadi lebih mandiri
Bapak Horas Tarihoran , Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan ,Otoritas Jasa Keuangan sangat menyambut baik kegiatan ini karena saat ini kondisi Indonesia sekarang literasi keuangan masih 29% saja dan kegiatan dari Prudential Indonesia mengenai literasi keuangan untuk perempuan diharapkan membantu target literasi keuangan sebesar 35%.
Dan Program dari Prudential Indonesia ini juga sesuai dengan Komitmen OJK ( Otoritas Jasa Keuangan) yaitu program 3M :
- Mengakhiri kekerasan kepada perempuan dan anak
- Mengakhiri traficking perempuan dan anak
- Mengakhiri kesenjangan sosial
Beliau meneruskan, bahwa tingkat pemahaman lebih rendah dan banyak masyarakat yang berinteraksi keuangan tapi tidak membaca kontraknya dan mengetahui risikonya, nah makanya penting banget adanya pelatihan literasi keuangan ini agar masyarakat lebih paham lagi.
Seperti yang kita ketahui tadi bahwa tingkat pemahaman Perempuan hanya 25% saja dan mirisnya seperti ibu rumah tangga tingkat literasinya hanya 15% padahal dia adalah menteri keuangan di rumahnya. Mereka-mereka ini perlu belajar mengenai hal ini, perlu materi perencanaan keuangan jadi mereka lebih tahu nih mana yang namanya kebutuhan dan mana keinginan, lalu bagaimana cara mencatat pengeluaran rumah tangga.
Begitu juga menurut ibu Titi Eko Rahayu , Staf Ahli Menteri Bidang Pengetasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, beliau sangat mengapresiasi program literasi keuangan untuk perempuan ini karena sejalan dengan komitmen Kementerian PPPA RI untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan Industri Rumahan. Dengan ini jadi makin banyak perempuan yang dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi, mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai ibu rumah tangga.
Lalu pemaparan mengenai Program Literasi Keuangan untuk Perempuan oleh ibu Nini Sumohandoyo, Corporate Communication & Sharia Director Prudential Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa perempuan memegang peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan, baik dalam rumahh tangga maupun bisnis dan Prundetial merasa bangga dapat turut serta meningkatkan literasi keuangan pada perempuan sejak pertama kalinya dijalankan tahun 2009. Hingga saat ini Program Literasi Keuangan yang sudah dijalankan berhasil menjangkau lebih dari 27.000 perempuan di 24 kota di seluruh Indonesia.
Perlu diketahui juga bahwa pelatihan ini melibatkan karyawan Prudential Indonesia seperti staf dan pegawai yang tergabung bernama PRUVolunteer. Ada sebanyak ratusan PRUVolunteer yang ikut dalam program-program Community Investment ini. Kontribusi Prudential Indonesi tidak akan berhenti sampai sini saja dan pastinya ingin menjankau perempuan di berbagai kota lainnya khususnya Indonesia bagian Timur. Pada tahun 2022 Prudential menargetkan sebanayak 50.000 perempuan di Indonesia sudah mengikuti Program Literasi keuangan ini.
Literasi Keuangan untuk Perempuan
Nah saatnya saya share mengenai Literasi Keuangan untuk Perempuan yang berlangsung di Gedung Dharma Bakti Pusat. Jadi ada sekitar 400 Perempuan hadir diacara program Literasi keuangan kali ini. Ada 2 sesi yang berlangsung dan kebetulan saya hadir sebentar pada sesi pertama.
Sebenarnya untuk anak-anak sendiri Prudential Indonesia sudah mengenalkan literasi keuangan lewat Cha-Ching yaitu aplikasi berbasis internet yang mengajak anak-anak umur 7-12 tahun untuk dapa paham literasi keuangan. Pada aplikasi ini pelajaran mengenai literasi keuangan di kemas secara menarik dengan video musik dan lainya.
Nah kalau untuk perempuan yaitu adanya Program Literasi Keuangan ini yang mana para PRUVolunteer memberikan pemahaman mengenai literasi keuangan secara bertahap. Dan semua para peserta Program ini diberikan sebuah Buku panduan mengenai Tips Mengelola Dana untuk Perempuan .
Isi dari buku bisa dibilang sangat lengkap karena disini para perempuan di edukasi terlebih dahulu atau pengenalan tentang apa itu perencanaan keuangan. Okeh tak share sedikit mengenai isi dari buku ini ya sehingga kita bisa belajar bersama mengenai literasi keuangan.
Pada buku ini dibahas apa itu perencanan keuangan. Jadi Perencanaan keuangan ini memiliki Tiga Fokus Utama yang saling berhubungan yaitu:
• Pengelolaan keuangan dan kebutuhan sehari-hari
• Kebutuhan darurat
• Simpanan dan tabungan
Para perempuan harus tahu nih apa saja kebutuhan dasar yang mana harus dibuat perencanaan keuangan sesuai kebutuhannya masing-masing, bisa dilihat gambar diatas ya apa itu kebutuhan dasar.
Lalu ada juga bagian bagaimana cara mengelola pendapatan . Nah bagian ini sama pentingnya karena kadang pendapatan kita suka habis entah kemana tanpa bentuk dan kadang bisa jadi keuangan kita lebih besar pasak daripada tiang.
Untuk mengenai pendapatan hal pertama yang harus kita lakukan yaitu Penetapan Tujuan yang mana kita harus memisahkan antara prioritas dan rencana. Yang dimaksud dengan Prioritas disini yaitu Kebutuhan mendasar dan mendesak dalam hidup harus menjadi prioritas utama misalnya menyediakan uang pangkal masuk sekolah anak dan menyediakan dana darurat untuk kebutuhan mendesak.
Lalu kalau Rencana dilakukan bila kita sudah menetapkan tujuan dengan benar maka pilihan dan jangka waktu simpanan akan tepat misalnya saja mempertimbangkan asuransi pendidikan dan menabung untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Dalam buku Tips Mengelola Dana untuk perempuan juga dibahas mengenai berbagai investasi entah itu jangka panjang maupun jangka pendek, tak hanya itu saja buku ini juga terdapat mengenai OJK atau Otoritas Jasa Keuangan dan tak lupa nih disini juga dipaparkan contoh-contoh kondisi keuangan dari berbagai status misalnya kondisi keuangan seseorang yang single bagaimana, yang single parent gimana lalu apa yang harus dipersiapkan untuk masa depan juga ada disini.
Ada ringkasan mengenai isi dari buku Tips Mengelola Dana untuk Perempuan yang saya salin dibawah ini,, catat baik-baik ya bu ibu :
- Kalau memiliki hutang atau cicilan segera dibayar agar tidak berbunga banyak.
- Mengubah kebiasaan untuk menyisihkan pendapat terlebih dahulu.
- Menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan darurat.
- Menabung minimal 10% dari penghasilan yang diterima.
- Selalu mencatat dan memantau pengeluaran rutin.
- Mulai mengenali produk asuransi dan simpanan yang sesuai dengan tujuan kita.
- Jika mendapatkan uang kaget seperti Sisa Hasil Usaha koperasi, arisan atau warisan sebaiknya untuk simpanan, tambahan modal atau membeli asuransi.
- Yang paling utama yaitu DISIPLIN
Yups ,, DISIPLIN ini kunci utama yang harus kita lakukan kalau ingin perencanaan keuangan kita bisa lancar dan agar keinginan kita bisa tercapai. Satu kata ini memang mudah diucapkan namun sulit banget di jalankan ya,, ada saja godaannya. Namun itu semua kembali kepada diri kita lagi, kalau ingin keuangan sehat dan sejahtera dimasa depan ya harus disiplin kalau ga disiplin ya wassalam deh.
Sepertinya itu saja yang ingin saya share mengenai Literasi Keuangan untuk Perempuan. Sebagai Perempuan saya sangat berharap semoga target yang ingin dicapai oleh Prudential Indonesia bisa tercapai sehingga para Perempuan Indonesia bisa lebih mandiri dan sejahtera dalam keuangan.
literasi keuangan penting ya mbak, bukan cuma tuk perempuan, anak usia dini, remaja bahkan yang paling penting yang baru mulai kerja.
BalasHapuskesadaran keuangan di indonesia masih minim masih 30%, saya sendiri aja masih haus belajar keuangan... udah beberapa tahun di jalani ternyata manfaatnya luar biasa sekali yang saya rasakan
Iay penting bangetnkak terutama untuk perempuan agar mereka bisa lebih mandiri secara finansial.
HapusPenting nih. Stigmanya perempuan identik dengan belanja 😊
BalasHapusHeheh ga hanya belanja kok, investasi juga hehe.
HapusAamiin Ya Robbal Allamiiinn... Semoga semua keinginannya terwujud ditahun depan yah mel.
BalasHapusMakanya memang pembukuan di dalam rumah tangga itu memang penting, agar kita tahu pengeluarannya kemana aja.
Amin,, makasih kak.
HapusAaminn semoga segera terwujud, penting bgt ya memanage keuangan, aq tuh hrs bgt bisa biar ga boros
BalasHapusAmin,, makasih kak ,, yuk mulai manage keuangan kita hehe.
HapusGpp Mel banyak inginnya, namanya juga manusia. Toh hasil gak mengkhianati kan...
BalasHapusBtw,belajar tentang literasi ini gak ada habisnya yaaa
Iya kak ,, namanya belajar pasti ga ada habisnya hehe.
HapusLiterasi Keuangan untuk Perempuan emang perlu banget ya apalagi kalau enggak bisa boros keuangan keluarga ya
BalasHapusNah itu dia kak sekaligus mengatur keuangan rumah tangga juga.
HapusSebagai manager rumah tangga, perempuan di manapun kudu bgt melek literasi keuangan
BalasHapusKindly visit my blog https://bukanbocahbiasa(dot)com
Iya donk harus melek literasinkeuangan agar keluarga sejahtera.
HapusKita memang kabarnya masih lemah ya dalam hal literasi keuangan kata financial planner. Jadi kalau dapat ilmu gini luar biasa deh apalagi perempuan kan pondasi dalam RT
BalasHapusIya penting banget makanya diadakan pelatihan kaya gini.
HapusBukunya bagus ya emamg. Aku suka baca2nya :D Sambil ngangguk2 kyknya sih mudah dipraktikkan haha.
BalasHapusPelatihannya bagus. Pengen deh ikutan juga pelatihan2 kyk gtu.
Sama kak aku juga pengen ikutbpelatihan kaya gini juga.
HapusMoga2 nanti Prudential bikin pelatihan buat blogger ya mbak, aku jg mau jd yg pertama daftar buat ikutan :D
HapusSurvei dari OJK menyatakan bahwa kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan? Waaah masih rendah sekali ya Mbak. Beruntung ada pelatihan seperti ini yang diselenggarakan korporasi ya.
BalasHapusIya kak masih rendah banget makanya penting diadakan pelatihan kaya gini.
HapusEnak sekali ya bisa belajar keuangan langsung dari ahlinya ya
BalasHapusHehe iyabmerwka para PRUvolunteer kak.
Hapusringkasan tips2nya langsung aku catat untuk aku aplikasikan dalam mengelola keuangan keluarga.. secara aku masih sering bablas jelang akhir bulan..
BalasHapusSemangat kak,, semiga kita bisa konsisten ya mencatanya hehe.
HapusPr banget ini buat saya untuk bisa mengatur keuangan dengan baik. Sering belanja impulsif dan menyesal di akhir
BalasHapusHehe iya kak,, sama aku juga.
HapusMenarik sekali Mbk Literasi keuangan bisa bikin perempuan mengeahui pendapatan dan pengeluaran sehingga bisa lebih bijak
BalasHapusIyes bener banget kak.
Hapusacaranya seru sekali membahas tentang literasi keuangan. Memang sebagai perempuan harus bisa jeli mengatur keuangan. Karena kalau nggak gitu bisa kalap XD
BalasHapusIya bener.
HapusTante ... cakep banget sik foto pertama. hihihi...
BalasHapuseh aku baca modul dari Prudential tentang mengelola keuangan yang ini lengkap banget lho. ada yang untuk single, persiapan menikah, sampai keluarga.
Cakep donk kan yang motoin mama Sid hehe.
HapusBagus ya prudential, melakukan edukasi buat perempuan, dan memang penting banget literasi keuangan buat perempuan, kan manajer di rumah tangga
BalasHapusIyes programnya bagus banget.
HapusAcaranya bagus banget mbk. Beruntung ya bisa ngilmu bareng pakarnya. Perempuan wajib banget melek tentang literasi keuangan, biar apa? Biar keuangan rumah tannga sehat aman dan Sentosa ya hehe
BalasHapusIya biar keuangan keluarga sejahtera ya.
HapusAcaranya bermanfaat banget ya, Mbak. Acaranya beneran dihadiri 400 orang? Banyak banget ya. Tidak hanya seputar mengatur keuangan saja sih kalau DISIPLIN itu. Semua hal memang sepertinya butuh "DISIPLIN".
BalasHapusIya disiplin kuncinya juga penting.
HapusPerempuan memang wajib faham literasi keuangan ya mbak. Apalagi umumnya yang pegang keuangan keluarga ya perempuan. Acaranya seru dan yang pasti sangat bermanfaat.
BalasHapusIya perempuan kudu paham mengenai literasi keuangan.
HapusPertama kali tau kalau perempuan yang paham literasi keuangan masih di bawah 30% sempat bikin saya kaget, lho. Kan, biasanya perempuan dikenal suka pegang uang dan belanja, ya. Tetapi, ternyata bukan berarti paham literasi keuangan
BalasHapusIya miris banget melihat faktanya kak.
HapusKalau sering-sering diadakan acara kayak gini, semua wanita Indonesia bakalan lebih bijak dan pandai mengatur keuangan ya.
BalasHapusSalut deh ama prudential, peduli banget ama wanita zaman sekarang :)
Iya bener banget semoga aja pelatihan ini bisa menyeluruh sampai pelosok negeri.
HapusDisiplin itu kunci utama ya. Terimakasih sdh mengingatkan ��
BalasHapusMasyaAllah berkah banget ini yang ikutan, banyak ilmu yang didapatkan. Tapi yang nggak ikut maacam aku gini, dapet juga ilmunya dari mba Amel yang datang di lokasi. Terima kasih ya Mba Amel sudah menjadi jembatan buat kami nimbrung ilmunya juga. Semoga di kota lain segera ada biar bisa ikutan
BalasHapusSama-sama kak,, amin semiga aja program ini bisa menyeluruh hingga pelosok negeri.
Hapusmantap nih, perempuan harus multitalenta ya. urus anak, urus suami, masak, bersihkan rumah, dan urus keuangan juga.
BalasHapusIya donk harus pintar semua hehe.
HapusKeren nih prudential, banyak bikin acara seru yg mendidik. Perempuan sbg mentri keuangan dalam keluarga memang perlu banget dibekali ilmu finansial yg tepat, biar savings lebih banyak buat pendidikan & masa depan anak2nya :)
BalasHapusIyes bener banget.
HapusAku download aplikasi pencatat keuangan, Mbak. Habisnya ogah2an kalo nulis di buku. Kalo di aplikasi langsung otomatis penghitungannya. PRku ya satu, semoga lebih konsisten.
BalasHapusWahh keren nih mba Diyanika.
HapusSuka banget dengan Tips yang dirangkum dari buku Mengelola Keuangannya. Saya sering malas euy mencatat pengeluaran dan pemasukan. Padahal ternyata ini penting ya. 2019 nanti mau rajin mencatat ah biar gak jebol melulu
BalasHapusHehe iya saya juga masih angot angotan nuh catet pengeluaran.
HapusJujur, perencanaan keuangan memang harus dicatat pengeluaran maupun pemasukan. Tapi kayaknya aku belum se detail itu. Hehhee. Apa yang dilakukan ini harus didukunh
BalasHapusHehe sama aku jyga belum detail banget nih.
HapusJujur, perencanaan keuangan memang harus dicatat pengeluaran maupun pemasukan. Tapi kayaknya aku belum se detail itu. Hehhee. Apa yang dilakukan ini harus didukunh
BalasHapusJadi perempuan terutama seorang ibu harus profesional. Kita wajib upgrade berbagai ilmu untuk diterapkan di keluarga
BalasHapusHarus donk hehe.
HapusSebelum baca artikel ini, justru aku pikir kita perempuan ini yang lebih pintar tentang keuangan.
BalasHapusMakanya kadang ada candaan yang bilang, perempuan itu "menteri keuangan"
Iya menteri keuangan hehe.
HapusAyooo .. selagi muda grab ilmu sebanyak-banyaknya, aplg dlm hal mengelola keuanganyg akan mengajarkan kita utk punya prinsip disiplin diri.
BalasHapusHehe iya nih Bun.
HapusAcaranya bagus bangeeeet mbak. Prudential bisa bikin acara sekeren ini dengan target langsung pas ya ke perempuan. Btw, ini undangan atau gimana ya mba? Kok Ujame mupeng pengen belajar juga :(
BalasHapusIya keren banget programnya.
HapusWah jangan jangan aku masuk yang 85% ibu rumah tangga yang ndak paham literasi keuangan nih. Duuhh...semoga di daerah tempat tinggal aku juga ngadain hal ini. Aamiin
BalasHapusAminn semiga aja ya ada pelatihan kaya gini jyga.
HapusSaya juga belum konsisten nih mba dalam membuat pembukuan tapi baca tulisa mbak amel, saya jadi ikutan bisa belajar nih. Btw prudential dengan kegiatanya keliatan banget ya peduli dengan edukasi keuangan. Sampai ada aplikasinya juga buat anak.
BalasHapusIya programnya Prudential emang keren dan aware sama edukasi keuangan.
Hapuskurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan . Artinya tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah. <--- Keknya ini aku termasuk di dalamnya deh :D, soalnya aku buta banget tentang berbagai jasa dan produk keuangan. Jadi mau investasi atau nabung ini itu masih ragu :(
BalasHapusIya kak masih rendah banget.
Hapussemoga tujuan diadakannya acara ini tercapai ya mba dan semua perempuan di Indonesia punya pengetahuan yang cukup tentang keuangan.
BalasHapusAmin.
HapusKayanya aku harus belajar banyak nih soal literasi keuangan dari ibu Kurnia Amelia Subarkah. Serius banget kamu ikutan pelatihannya beb. Aku juga mau ah jadi perempuan yg melek literasi keuangan
BalasHapusHaha yuk belajar bareng kak.
HapusBenar jg sih, memang disiplin itu kunci utama ta. Terimakasih sdh mengingatkan ��
BalasHapusSama-sama kak.
HapusKapan di Bandung nih ya ...acara keren banyak ilmu yg bermanfaat yg bisa diambil :)
BalasHapusDoakan saja semoga program ini kesana ya kak hehe.
HapusSama ni Mbak, aku juga tahun depan pengen fokus ke keuangan dan kesehatan. Btw, aku baru tahu tentang Aplikasi Cha Ching itu.... Bagus banget ya uda ada edukasi kreatif buat anak-anak gini.... Thanks ya infonya Mbak....
BalasHapusIya aplikasi untuk anak-anak kak.
HapusAamiin, semoga terwujud. Selama ini kan banyak masyarakat Indonesia mikirnya soal uang itu urusan perempuan. Jadi bener nih sasarannya campaign ini
BalasHapusAmin amin..
HapusKalau mau dapat buku pengelolaan keuangan itu gimana caranya ya? Mesti ikut pelatihannya kah? Kalau ada aplikasinya kayak literasi keuangan untuk anak kayaknya lebih bagus dan praktis nih jadi emak-emak kayak saya bisa ikutan belajar literasi keuangan
BalasHapusHaha iya buku ini dikasih waktu pelatihan kak.
HapusJangan lupa sisihkan uang kalau ada yang transfer ya Mel :) Untung deh ikutan acara kemarin jadinya makin diingatkan lagi untuk memperbaiki keuangan keluarga sebagai menetri keuangan di keluarga harus bisa menjaga stabilitas keuangan keluarga :)
BalasHapusAihh mba Lidya aja deh yang transfer ke akuuhhh hehehe.
HapusNah itu kunci yang paling susah! Disiplin diri! Kadang udah ada tabungan khususnya tapi nyatanya dijumput melulu tabungannya. Sepertinya resolusi 2019ku kudu berbenah keuangan dimulai dari diri sendiri
BalasHapusHuhuniya sis susah banget untuk disiplin,, yuk kita bebenah keuangan kita hehe.
HapusPenting bngt belajar literasi keuangan bagi perempuan buat dipraktekin di keluarga sendiri ya
BalasHapusBeberapa kali saya baca tentang literasi keuangan ini, lalu mikir, literasi itu nggak cuma soal sastra, membaca, dan dunia tulis-menulis, tapi luas banget. Salah satunya soal uang. Apalagi uang ini kan alat tukar yang kita gunakan sehari-hari. Jadi ya memang penting banget paham gimana mengelolanya.
BalasHapusIya kak luas banget.
HapusSalah satu resolusi 2019 ku nih. Pengin lebih benerin manajemen keuangan keluarga, soalnya ada beberapa target yang pengin banget didapat. Kalau dapat pelatihan seperti ini, bisa lebih banyak lagi ya dapat ilmunya
BalasHapusSama kak ,, aku juga pengen lebih bebenah nih mengenai managemen keuangan keluarga ku.
HapusAh pengen banget ikut acaranya mba buat belajar me-manage keuangan dengan baik. Mulai tahun depan nih harus bisa beli barang yang dibutuhkan vbuka diinginkan.
BalasHapusSemoga aja program ininada di daerah mu juga ya kak.
HapusDisiplin ini yang emm...
BalasHapusAku suka semangat kalau baru menghadiri acara literasi keuangan begini. Dan kira-kira masih hangat ilmunya, bertahan sampai 1 bulan ke depan.
Begitu uda lebih dari 1 bulan...mulai deeh...kendor lagi.
Selalu ada pemakluman untuk diri sendiri.
Hehe iya awalnya sih semangat ya hehe.
HapusBanyak masyarakat yang berinteraksi keuangan tapi tidak membaca kontraknya dan mengetahui risikonya <--- wah, ini aku banget nih, suka asal setuju dan membubuhkan tanda tangan tanpa mau repot-repot baca apa yang tertera dalam kontrak. Suatu kebiasaan tak baik yang harus segera dibenahi nih.
BalasHapusIya biasanya ga baca dengan teliti dan dipahami kak.
HapusBandung bikin juga dong. Aku kepengen ikutan. Hehehehe... biar bisa ngatur keuangan rumah tangga. Biiar tiap tanggal tua gak terus-terusan ngirit sana sini lagi. Hehehe... keren bange ya pelatihannya. Perlu banget nih ibu-ibu ikut ini. Sebagai pemegang keuangan rumah tangga, wawasan literasi keuangan itu harus. Biar bisa ngatur uang dengan bijak.
BalasHapusHehe semoga di Bandung juga ada program ini ya kak.
Hapusnyisihin uang kas buat tabungan, aq masih on off nih Mak, suka bolong malah hiks, kenapa susah bgt ya, buat aq disiplin nyatet keuangan rumah. lagi anget2 ingat aja, trus kalo udah lupa, blas gak ada catatan sama sekali.
BalasHapusHuhu sama aku juga belum konsisten nih.
Hapusaku termasuk yg susah ini untuk disiplin dalam keuangan.. heellppp hahaha...
BalasHapusHaha aku juga kak masih belum disiplin.
HapusDisiplin itu yang susah, biasanya semangat pas di awal saja wkwkwk...
BalasHapusTapi biasanya juga kalau habis ikut acara semacam ini semangat juga langsung menggebu-gebu. Semoga saja nggak luntur hehehe
Hehe iya sih awalnya ,, tapi semangattt demi keluarga sejahtera kudu konsisten.
HapusWah menarik sekali tipsnya. Mau saya share buat ibu saya nanti deh. mana tahu cocok buat diaplikasikan.
BalasHapus