Assalamu'alaikum.
Apa kabar semua? Semoga sehat selalu penuh cinta, rezeki berkah berlimpah ya. Alhamdulillah belum lama Shakila anak pertama ku memasuki usia 11 tahun, usia dimana saya sebagai orang tua harus lebih aware, perhatian dan tentunya lebih sigap menghadapi masa memasuki usia remaja. Kalau dilihat sih Shakila anaknya itu agak pendiam, dia lebih sering memilih sendiri dengan membaca buku atau bermain yang hanya bersama adiknya.
Bisa dibilang sih Shakila itu introvert, di Sekolah ia pendiam dan baru dirumah lah dia ceria atau banyak tingkah, istilah biasa yang kita sebut itu (Jago Kandang) dan itulah Shakila. Karakter si Kakak dan adik bisa dibilang cukul jauh makanya saya harus belajar lebih memahami anak-anak saya mulai dari quality time bersama mereka dan rutin bed time untuk ngobrol.
Jujur saja untuk memahami mereka itu ga mudah dan bahkan saya masih harus belajar banyak mengenai hal itu karena tahu sendiri kan ya di zaman saat ini semua informasi yang masuk bisa langsung di dapat dan kadang tidak di filter terlebih dahulu.
Jika di bandingkan anak-anak sekarang itu jauh lebih cepat dewasanya entah umur dan juga kepribadian. Perubahan zamana atau era ini xukup berperan penting dalam pertumbuhan mereka. Saat ini banyak konten yang tidak seharusnya untuk anak-anak misalnya saja konten negatif dan masih banyak lagi.
Saat ini juga banyak berita yang mengerikan di TV atau lewat internet mengenai kekerasa terhadap perempuan dan anak-anak. Kalau melihat berita itu saya jadi ketakutan sendiri dan selalu bertanya apakah saya mampu melindungi mereka dari kejahatan diluar sana ? Semoga saja bisa ya.
Saya tahu betul kalau para korban kekerasan itu merasakan trauma yang cukup mendalam dan sulit di sembuhkan. Misalnya saja kasus penculikan , pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak dibawah umur, berita-berita itu sangat ngeri dan membuat takut para orang tua walaupun dari berita tersebut kita bisa belajar untuk lebih aware terhadap anak-anak kita.
Menghadapi berita-berita dan konten negatif yang menyangkut kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan ini harus dibenahi karena apa pun itu Hak anak dan menjunjung martabatnya lah yang harus dipeehatikan. Mengenai hal itu Alhamdulillah beruntung sekali beberapa waktu lalu saya menghadiri diskusi sekaligus Malam Penganugerahan Piala Merak 2018 di Rumah Marocco.
Piala Merak 2018 (Media Ramah Anak) adalah wujud apresiasi Kemen PPPA kepada media dan jurnalis yang telah berpartisipasi dan berkontribusi pada upaya sosialisasi dan edukasi dalam pemenuhan hak anak dan menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung jurnalistik.
Piala Merak bukan hanya sekedar piala karena piala ini memiliki filosofi yang sangat menarik yang mana Merak ini memiliki sifat Kepemimpinan. Dan warna-warni bulunya menggambarkan keceriaan anak-anak.
Simbol ini dimaksud agar media menjadi pelaku terdepan dalam melindungi hak dan martabat anak-anak mengenai mengekspose berita. Jurnalistik dan media sendiri itu memiliki kode etik yang harus di patuhi , ada hal-hal yang harus di perhatikan dalam mengekspose media.
Sebelum memberikan penganugerahan Piala Merak, terlebih dahulu melakukan diskusi bersama beberapa narasumber yang berkompeten dibidangnya. Narasumbernya yaitu Lenny. N . Rossalin , Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak; Agus Sudibyo, Dewan Pers; Rino Arna , Aktivis Hak anak; Prof. Irwanto, Psikolog dan Peneliti Ilmu Kajian Anak; Fairuz Illoet, Founder Komunitas Ibu Cerdas; Ali Nur Yasin , Redaktur Pelaksana.
Saat ini bisa dibilang Bad News a Good News makanya banyak media yang menyajikan berita yang bisa menaikan trafic tanpa meliha dampaknya padahal masih banyak kok good news yang bisa diambil dari sisi lain yang bisa mengangkat trafic. Maka dari itu media harus kembali ke kode etik misalnya memperhatikan beberapa hal dalam share foto serta berita untuk melindungi Hak dan Martabat Anak.
Hal -hal yang perlu diperhatikan melindungi Hak Anak dan Martabatnya :
- Tidak boleh memfoto anak-anak sedang bertelanjang dada atau yang menurut norma kita itu tidak bagus lah. Saat ini demi trafic dan konten ada beberapa orang yang memfoto seperti itu.
- Pemberitaan secara gamblang terhadap korban kekerasan anak dan perempuan juga terhadap korban pemerkosaan. Memang sih korban di blur tapi sekarang orang tua korban pemerkosaan dan kekerasan itu suka diundang media padahal ini bisa mencelakai Hak Anak.
- Jangan memposting hal-hal yang berdampak memalukan.
- Sajikan tontonan sesuai umur anak-anak hmm,, saat ini jujur saja ya banyak film atau sinetron yang masih kurang mendidik dan bukan untuk anak-anak.
- Pernikahan dini atau pernikahan anak-anak dibawah umur. Nah ini dia yang masih banyak terjadi di Indonesia. Untuk pernikahan dini sebaiknya perhatikan dampaknya bagi perempuan karena hubungan sex terlalu dini dapat mengundang banyak penyakit seperti misalnya kanker servik dan masih banyak lagi.
- Dan lainya.
Nah itu baru sebagian ya dan masih banyak lagi hal-hal yang harus di perhatikan. Anak itu untuk di lindungi dan untuk melindunginya dibutuhkan dari berbagai pihak salah yaitu keluarga, media dan juga pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA ) 2030 .
Tak hanya Indonesia Layak Anak saja tapi juga Media Layak Anak itu perlu. Untuk itu media sejatinya menjadi garda terdeoan dalam mengedukasi masyarakat khususnya keluarga terkait pemenuhan hak anak melalui peran keluarga.
Pada kesempatan malam Penganugerahan Piala Merak Menteri PPPA, Yohana Yembise mengungkapkan bahwa upaya pemenuhan hak anak perlu dilakukan bersama-sama. “Upaya untuk memenuhi hak-hak anak harus dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah, lembaga masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, guru, akademisi, dunia usaha dan media. Hak anak yang terpenuhi secara optimal akan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Saya berharap media menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung kerja jurnalistik dalam mempublikasikan berita,”.
Yaa diperlukannya berbagai lapisan untuk mewujudkan IDOLA . Tujuan dari Acara Penganugerahan Piala Merak 2018 ini juga tak hanya memberikan apresiasi saja kepada media yang telah berpartisipasi mendukung dan menyebarluaskan informasi terkait pemenuhan Hak Anak tapi juga acara ini yaitu bertujuan untuk meningkatkan awarness juga keluarga dalam pemenuhan Hak Anak.
Lalu siapakah para pemenang Piala Merak 2018 ini? Yukk saya jabarkan nama-nama para pemenangnya.
Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Fotografi Media Kompetisi :
- Juara 1: Riski Cahyadi - Tribun Medan - Belajar dibawah Erupsi
- Juara 2: Mochammad Risyal Hidayat - Antara - Pemberian Vaksin
- Juara 3: LM Syuhada Ridzky -Kendari Pos - Romansa Perjuangan Meraih Pendidikan
Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Artikel :
- Juara 1 : Bimo Aria Fundrika -Viva News - Perkawinan Anak Merenggut Nyawa dan Hak Hidup Anak
- Juara 2 : Kurniawan Eka Mulyana - Sindonews - Kelas Perahu, Jembatani Anak Pulau Raih Pendidikan
- Juara 3 : Rio Rahardian Tuasikal - VoA Indonesia - Ketika Satu Kelurahan Kompak Dukung Perlindungan Anak.
Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Wartawan Menginspirasi :
- Juara 1 : Haryo Wirawan - BBC Indonesia - Relawan Pengajar Untuk Anak-Anak Yang Memperkenalkan Profesi Wartawan
- Juara 2: Diah Kusumawardani Wijayanti -Antara - Founder Sekolah Tari Tradisional Gratis Untuk Anak-anak
- Juara 3 : Bahana Patria Gupta -Kompas - Sekolah Dongeng Untuk Anak-anak.
Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Media Menginspirasi:
- Juara 1 : Antara
- Juara 2 : Harian Kompas
- Juara 3 : Mother and Baby
Dan diatas tadi adalah para pemenang Piala Perak 2018, Selamat buat para pemenang semoga terus menginspirasi. Sebagai masyarakat awam dan juga sebagai orang tua dari 2 orang puteri saya tentunya berharap sekali bahwa tak hanya media - media saja yang menggaungkan rasa awareness dalam pemenuhan Hak Anak-anak tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Untuk itu sebagai blogger ini juga sebagai pengingat saya sendiri bahwa sebelum share postingan di sosial media saya harus memperhatikan etika-etika dalam membangun rasa awareness contoh kecilnya sih sebagai orang tua saya pastinya harus tetap mendampingi anak-anak saya ketika menonton televisi dan juga saat menggunakan gadget. So,,, yuk moms and Dads kita dukung Indonesia Layak Anak mulai dari keluarga kita dahulu.
Semoga media lainnya terinspirasi ya untuk mengedukasi keluarga di Indoensia untuk memenuhi hak mereka
BalasHapusAmin kak.
HapusJadi, bukan karena orang tua, lalu lantas bisa memposting foto anak seenaknya, ya.
BalasHapusBagus banget ada penyelenggaraan sepertiini agar media ikut proteksi terhadap anak-anak karena kadang anak-anak pun menjadi rentan sebagai korban karena pengaruh media
BalasHapusNah itu dia kak.
HapusWaaah selamat ya buat pemenang. Semoga makin banyak media yg berkontribusi untuk memenuhi hak anak.
BalasHapusAmin...amin ..semoga ya.
HapusBetul mel, apa yg direkam di kepala anak adl apa yg dilihatnya sehari hari. Jd kita sbg org tua memang harus mendampingi sambil berinteraksi dengannya ya supaya bs mencegah konten negatif masuk ke dlm otaknya
BalasHapusIyes orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak.
HapusAnak adalah penjiplak paling cerdas jadi kita memang harus hati-hati bersikap. Salut deh sama acara penghargaan ini. Semoga tidak berhenti sampai di situ.
BalasHapusAmin semoga saja tidak berhenti disini saja ya.
Hapusmedia sangat perlu untuk memperhatikan hak hak anak saat penanyangan berita. really appreciate sama kem PPPA yang memberikan penghargaan media ramah anak ini. semoga media media lain juga ikut terinspirasi.
BalasHapusAmin semoga aja banyak orang yang terinspirasi dengan hal ini.
HapusBaru tahu ada penghargaan piala Merak mba AMel, memang anak2 perlu didampingi dalam bersosmed, ataupun menonton semoga banyak lagi media yang ramah anak ya mba
BalasHapusIyes. Orang tua perlu mendampingi mereka.
HapusShakila seperti cucu bunda Ayman (dulu) gitu tuh dancing singing tapi kl disuruh ikut lomba gak mau. Ikut maen kelompok emoh. Trus setelah naek ke kelas 6 dimasukkan les barminton, iceskating, barulah mulai mau keluar naek sepeda ma temen2 di kompleh. Gitu, Mel.
BalasHapusIya ya bunda harus banyak kegiatan dianya.
HapusSelamat untuk para pemenang. Media memang memegang peranan penting. Suka miris kalau di zaman sekarang masih ada aja konten yang justru malah menjatihkan masa depan anak
BalasHapusIya kak miris banget, semoga aja dengan adanya ini banyak media yang lebih aware sama hak anak-anak ya.
HapusSelamat yah untuk para pemenang, terus menginspirasi dan menjadi figure positif di media ��
BalasHapusAmin,,aminn semoga mereka ini bisa menginspirasi.
HapusGak ada penghargaan buat blogger ya? Hehe... semoga tahun depan ada buat blogger dan televisi ya.
BalasHapusAmin,,semoga aja ya mak tahun depan ada kategori untuk blogger juga.
HapusSetujuuu, media pun harus ramah anak. Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi banyak media untuk ramah anak dan bisa ikut mendukung pemenuhan hak anak
BalasHapusIya,,semoga dengan adanya penghargaan ini jadi makin banyak ya media yang menyediakan konten positif anak-anak.
Hapusiya nih bener kata mbak leyla, kok ga ada untuk blogger. Blogger perempuan Indonesia itu banyak yang menginspirasi dan mengedukasi lo. hehehehe
BalasHapusHhahaa iya doakan saja semoga tahun depan ada kategori untuk blogger ya.
HapusDuuuh, saya juga ngeri mbak kalau baca berita-berita yang seram-seram tadi. Semoga dengan adanya penghargaan Perak ini media makin baik dan ramah anak ya....
BalasHapusAmin,,aminn semoga makin baik lagi kedepannya.
HapusMantap ya Piala Merak ini, jadi salah satu cara untuk mendorong media agar lebih peduli akan pemenuhan hak anak
BalasHapusIye,, semoga banyak media yang makin menginspirasi lewat penghargaan ini.
HapusNah sayapun tidak setuju dengan orang yang upload foto anak mereka tanpa busana, dan saya pun kurang setuju dengan ibu yang share identitas anak secara gamblang. Saya rasa anak pun punya hak untuk punya privasi
BalasHapusIya kak dengan memfoto telanjang dada gitu rasanya kurang etis aja.
HapusSemoga dengan adanya penghargaannya ini, media di Indonesia jadi punya banyak program yang filter untuk anak2nya bagus yaa. Seakrang suka geregetan liat tontonan bully2an itu
BalasHapusIya kak semoga acara2 seperti itu tidak ada lagi di TV atau berita ya.
HapusBelum ada kategori blogger ya? hehe
BalasHapusApresiasi seperti piala Merak ini akan membuat media khususnya berhati2 dalam mengangkat isu2 ttg anak dan perempuan ya mbak :D
Hahah belum ada mba,,dan semoga aja ya tahun depan bisa ada katgori bloggernya.
HapusAku baru tahu dengan Piala Merak ini. Keren ya, mengapresiasi para pekerja dunia informasi. Ini bisa jadi salah satu pemacu kita untuk bekerja lebih baik lagi.
BalasHapusIya semoga aja menginspirasi lebih banyak media lainnya.
HapusPemberitaan jaman now memang sudah seharusnya lebih aware pada hak anak. Tidak hanya sekedar agar beritanya booming dan viral aja ya. Bagus nih pemberian apresiasi Piala Merak bagi jurnalis yang memperhatikan hak anak di dalam setiap pemberitaannya.
BalasHapusIya kak tidak hanya mementingkan viralnya saja tapi harus memperhatikan isi dari pemberitaan tersebut.
HapusBagus banget ini acaranya yaa...
BalasHapusPenganugerahan penghargaan bagi yang berdedikasi sesuai passion dan bidangnya.
Semoga makin banyak orang yang tergerak untuk berbuat baik.
Amin semoga aja ya kak.
HapusBentar lagi mungkin Piala Merak ini juga menyelusuri para bloger. Semoga ke depannya banyak pemberitaan yang mengutamakan hak-hak anak ya.
BalasHapusAmin,,aminn semoga tahun depan ada kategori untuk blogger ya kak.
HapusSelamat untuk semuaaa pemenang! Bu Yo betul sekali saat mengingatkan kita kalau perlindungan anak harus dilakukan bersama..
BalasHapusIya masalah perlindungan anak ini tugas kita semua bukan hanya pemerintah.
HapusSeru banget kak acaranya. Yang dapet penghargaan juga kece kece yaa
BalasHapusIya kak yang menang menginspirasi semua.
HapusSebagai orang tua. kita memang harus waspada dengan apa yang bisa membuat anak terpapar ya...mudah-mudahan dengan adanya Piala Merak, media jadi lebih bersahabat dengan anak.
BalasHapusIya makanya orang tua terus mendampingi anak-anak saat menonton TV.
HapusMedia yang peduli dengan anak-anak tuh patut dapat apresiasi ya
BalasHapusIya biar mereka lebih semangat lagi memberitakan hal positif.
HapusSetuju banget bahwa untuk mendidik generasi bangsa dibutuhkan kerjasama berbagai pihak, termasuk media. Sayangnya sekarang masih banyak media yang seakan acuh dan hanya mementingkan rating ya Mba. Huhuu.
BalasHapusSmeoga dengan acara ini media makin termotivasi untuk menyajikan tontonan yang mendidik.
Iya sedih sih ya sekarang banyak yang mementingkan rating dibandingkan isi dari berita atau acara tersebut.
Hapus