"Adakah yang seperti saya suka membacakan buku dongeng saat anak mau tidur?"
Ya, jika flash back saat Shakila dan Kezia masih kecil saya selalu membacakan mereka buku dongeng meski memang tidak setiap malam sih namun bisa dibilang cukup sering. Jujur saja dari dulu hingga kini saya lebih sering membelikan mereka buku bacaan dibandingkan mainan, kalau mainan pun itu juga kebanyakan dikasih atau kado dari saudara atau kaeknya hehe.
Entahlah, mungkin karena dulu saya beranggapan kalau membeli buku tidak pernah rugi dan bahkan saya selalu memilih hadiah buku saat makan di sebuah fast food ( kan biasa tuh ada buku-buku kecil sebagai hadiahnya) nah saya memilih itu dibandingkan mainan, alhamdulillah anak-anak juga happy. Tidak hanya membelikan buku, sampai saat ini pun kami masih sering ke toko buku di sbuah mall dekat rumah dan kami berjam-jam disana hanya untuk membaca.
Dulu, saat mereka belum bisa baca tentunya saya yang selalu bacaan dan biasa dengan membaca nyaring dengan gaya seperti bercerita. Manfaat membaca memang banyak sekali untuk tumbuh kembang anak-anak saya terutama dalam berbicara. Dari membaca juga mereka jadi lebih banyak menguasai kosa kata dan bahkan Alhamdulillah saat umur 4y anak-anak sudah bisa membaca kata-kata tanpa mengeja.
Konsep membaca nyaring ternyata memang banyak sekali manfaatnya lho, ini semua saya dapatkan dari acara Let's Read Online Blogger Gathering bersama Blogger Perempuan dan Let's Read beberapa waktu lalu dengan tema Buku, Bekal Anak Bertumbuh.
Alhamdulillah setelah sekian lama tidak bersua dengan teman-teman dan dipertemukan kembali meski secara virtual. Pada gathering kali ini banyak keseruan dari banyaknya kuis dengan banjir hadiah dan tentunya ada banyak ilmu buat orang tua dalam mendidik anak-anak. Narasumber yang hadir yaitu ada mba Elsa Agustin dari Let's Read dan ibu Roosie Setiawan Founder Reading Bugs.
Reading bugs adalah sebuah komunitas read aloud yang berdiri tahun 2008 karena terinspirasi sebuah buku The read aloud hand book, lalu berinisiatif mengarikan buku tersebut kemudian menyebar luaskan buku tersebut. Visi membuat anak Indonesia pembaca sepanjang hayat dan misinya menjadikan read aloud sebagai budaya di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ya, seperti yang kita ketahui bahwa kondisi minat baca atau reading score Indonesia minat membacanya agak kurang bahkan reading score secara konsisten berada dilevel terbawah di dunia, hmm sedih banget ya namun tidak bisa dipungkiri memang pendidikan masih rendah dan inilah yang menjadi konsen komunitas Read aloud dan menajdi alasan menyebarkan komunitas read aloud bahkan berharap di setiap kabupaten ada komunitas read aloud yang memang mengaktifkan masyarakat sekitar apa itu real aloud.
Sebelum mulai pemaparan ibu Roosie Setiawan menceritakan sebuah kisah yang diambil dari Let's Read dengan Read Aloud, masya Allah cara beliau membaca membuat saya merinding dimana dari intonasi suara, tanda baca dan lainnya itu benar-benar membuat kita terhanyut seakan kita berada dalam cerita tersebut. Kenapa kita bisa terhanyut nah ini dia jawabannya.
Apa dan Mengapa Read Aloud ( Membaca Nyaring)
Dalam membaca buku atau read aloud itu ada 3 unsur didalamnya yaitu yang membacakan ( orang dewasa), yang dibacakan ( anak) dan buku dalam membaca nyaring.
Membaca nyaring adalah salaha satu hal penting yang dapat dilakukan orang tua atau guru dengan anak-anak. Memabaca nyaring juga membangun banyak keterampilan dasar yang penting memperkenalkan kosakata, memberikan model membaca yang lancar dan ekspresif dan membantu anak-anak mengenai membaca untuk kesenangan. Namun ada yang lebih penting dari itu semua yaitu kedekatan atau bonding anatara orang tua dan anak itu terjalin.
Buku, Bakal Anak Bertumbuh
Buku bisa menjadi cermin dan jendela. Ya, menemukan cermin untuk mencerminkan identitas diri, melihat orang -orang seperti diri mereka senriri dalam cerita ( refleksi) , membentuk persepsi mereka tentang diri dan potensi mereka. Lalu tokoh dalam buku yang melakukan banyak hal-hal bahwa mereka dapat melakukan hal-hal hebat.
Buku sebagai jendela dimana buku memberi pengetahuan. Buku yang kayadan bermakna tenatng beragam tokoh, kejadian-kejadianyang dapat diterima / di luar pengalaman para tokoh yang ada dalam buku.
Bu Roosie juga menggambarkan bagaimana kemampuan literasi usia dini, jadi ketika kita membacakan buku itu anak-anak mendengar , menyimak melalui kosa kata. Seperti yang kita ketahui bahwa kosa kata itu penting dalam mengembangkan kemampuan anak-anak berbicara dan setelah mereka bisa berbicara kita juga bisa sebagai orang dewasa atau orang tua menambahkan kosa kata buku yang membantu anak-anak belajar membaca. Ya, lewat Read Aloud literasi usia dininya terbangun.
Literasi Dini :
- Berbahasa Lisan/ Bertutur
- Kemampuan menggunakan bahasa lisan merupakan fondasi yang membentuk kecakapan literasi anak pada jenjang prabaca dan pembaca dini.
- Anak perlu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa lisan.
- Saat anak-anak mulai berbicara membangun kalimat , mereka belajar mengenali suara dan pola dalam bahasa lain.
- Kosakata
- Kosakata atau pembendaharaan kata anak ditujukan oleh penguasaan anak terhadap nama-nam benda perbuatan, emosi, dan konsep sederhana disekitar mereka.
- Seorang anak yang memiliki kosa kata yang kaya akan mudah memahami materi bacaan.
- Kebiasaan membaca akan memperkenalkan anak dengan kosakata baru.
- Minat terhadap Materi Cetak
- Minat anak terhadap materi cetak dapat terlihat apabila anak menunjukkan ketertarikan terhadap buku.
- Untuk mengembangkan minat anak perlu dibiasakan melihat dan mengeksplorasi materi cetak baik dalam bentuk buku maupun media lain.
- anak yang tumbuh dikelilingi buku akan mengembangkan ketertarikan materi di dalam buku tersebut.
- Pengetahuan Huruf
- Pengetahuan huruf tidak saja mencangkup kemampuan mengidentifikasi huruf, tetapi juga kesadaran bahwa huruf mewakili bunyi serta memiliki bentuk dan bunyi yang berbeda satu sama lain.
- Ketertarikan anak terhadap huruf dapat dirumbuhkan melalui kegiatan yang menyenangkan baginya misalnya bernyanyi atau bermain.
- Kesadaran Fonologis
- Pengetahuan bahwa kata-kata terdiri atas satuan bunyi terkecil berwujud huruf.
- Ketika diperkenalkan pada huruf anak perlu diajak mengenali bahwa bunyi huruf membentuk kata-kata.
- Huruf merupakan satuan lambang bunyi terkecil.
- Kesadaran Terhadap Materi Cetak
- Terlihat pada cara anak memperlakukan bacaan ( menelusuri bacaan dengan pandangannya dari kiri ke kanan dan atas bawah).
- Anak yang dikelilingi materi cetak terbiasa melihat orang dewasa disekitarnya emmbaca buku akan memahami bahwa bacaan membuat materi yang menyampaikan makna tertentu.
- Pengetahuan Latar
- Pengetahuan latar adalah pemahaman anak tentang dunia di sekitarnya.
- Anak yang sering diajak berkomunikasi akan mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan pemahamannya melalui percakapan dan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.
- Intonasi dan Irama:
- Interaksi :
Tahapan Membaca Nyaring
- Tahapan membaca anak, melihat anaknya umur berapa dan masuk tahapan mana
- Tujuan real aloud itu utuk apa sih
- Pemilihan Buku
- Pra baca.
Enak ya baca buku d let read gambarnya bagus2, ceritanya menarik dan gratis...
BalasHapusTentang Read Aloud ini dulu sekali pernah bunda pratekkin tuuh pd anak- anak yg bunda ajarkzn bhs Inggris beberapa belas th yl Semula mereka malu dan segan. Lama kelamaan mereka merasa ashik mendengar suaranya sendiri ketika melakukan Read Aloud. Terlebih lg menyebabkan mereka mulai percaýa diri. Memang benar sokner or later read aloud membuat mereka addicted membaca. Kosakata pun bertambah.
BalasHapusbetul ya kalau masih kecil memang ahrus dibaca nyaring, begitu juga kalau sudah lansia, perlu juga
BalasHapus