“Ya Allah kapan ya pandemi berakhir? Kapan bisa hidup normal kemana-mana tanpa pakai masker?”, sebagian pertanyaan yang dulu sering muncul dipikiran saya. Ya, tak terasa sudah satu tahun lebih pandemi melanda kalau dulu pastinya kaget banget sama kebiasaan baru dimana semua banyak yang berubah mulai dari rutinitas, lifestyle, mendidik serta mendampingi anak belajar online, bekerja dan bahkan alur kas finansial itu berubah.
Semua perubahan itu tanpa sengaja membuat emosi kita naik turun, apakah ada yang sama seperti saya? Jujur saja emosi saya naik turun bagaimana tidak biasanya kita hanya menyerahkan pendidikan anak-anak itu di Sekolah jadi kita drop mereka dan tinggal jemput, namun saat ini kita harus belajar lagi mendampingi serta mendidik anak-anak kita layaknya guru. Iya itu saya yang belajar lagi semua rumus dan teori pelajaran anak saya.
Belum lagi harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dan ditambah harus bekerja ( meski freelancer ) tapi Alhamdulillah ya ada aja gitu pekerjaan. Saya sadar yang menghadapi semua ini bukan hanya saya saja, orang tua lain juga pasti merasakan hal sama, kadang muncul depresi atau rasa cemas atau over thinking pada masa pandemi seperti ini, lalu bagaimana kita seharusnya menghadapi pandemi ini?.
Alhamdulillah sudah dapat insight dari pertanyaan diatas setelah saya mengikuti Yuk Ngobrol bareng FWD beberapa waktu lalu. Kegiatan ini adalah salah satu bagian dari kampanye FWD Bebas Berbagi dimana FWD Insurance mengadakan kegiatan literasi keuangan yang menargetkan berbagai kalangan.
Narasumber kali ini yaitu Maika Raidini selaku Chief Marketing Officer FWD Insurance, Rista Zwestika CO-Head Advisor Finansialku.com dan Irma Gustiana, MP.si. Psikolog Anak, Remaja dan keluarga, Founder Ruang Tumbuh.
Saat ini pandemi masih berlangsung dan saat ini juga kita menghadapi yang bersifat kekhawatiran dan tingkat kecemasan juga meningkat terutama perempuan atau ibu karena menjadi pusat pengendalian emosi di dalam keluarga. Menurut survey yang dilakukan di Amerika Serikat sebanyak 60% responden yakni perempuan menyatakan mengalami stress, tingkat kecemasan meningkat, secara psikologis juga fisik tidak sehat yang akhirnya menurunnya kualitas keberfungsiaan dia sebagai wanita atau ibu dalam keluarga.
Ternyata sumber stress itu berasal dari finansial juga jadi hanya tidak di Amerika saja dan data di Indonesia juga sama ada peningkatan kasus kecemasan terutama ibu yang memang memikirkan banyak aspek multi peran mereka tapi situasi seperti ini butuh kemampuan kita sebagai ibu untuk bisa berperan ganda atau multitasking.
Ada hal yang perlu kita lakukan agar menjaga mental kita sehat , tetap waras agar kinerja kita yang menjadi pusat kendali emosi di keluarga anak kita sehat, kerja juga maksimal , relasi sosial juga positif jadi ketika pandemi berakhir kita lebih kuat menghadapi pasca pandemi ini dan lebih tangguh. Lalu agar sehat menghadapi pandemi itu seperti apa sih? Nah Irma Gustiana, MP.si memberikan tipsnya.
Tips #SANTAI Sehat Mental Menghadapi Pandemi
- Sehat fisik mendukung mental, luangkan waktu dengan berolahraga teratur , asupan nutrisi seimbang.
- Adaptasi dengan pola kebiasaan baru.
- Networking, tetap menjaga interaksi sosial.
- Tahan diri dan atur regulasi emosi dengan teknik pernafasan sederhana.
- Atasi kelelahan dengan meluangkan ‘Me Time’.
- Ingat, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak, maka fokus pada yang bisa kita lakukan.
Semua tips diatas kalau dilihat memang sepertinya mudah untuk dijalani hanya perlu konsisten atau istiqomah ya. Untuk sehat mental juga diperlukan juga sehat secara finansial karena tidak bisa dipungkiri masalah finansial ini akan berpengaruh juga terhadap kesehatan kesehatan mental kita juga.
Ada beberapa masalah yang terjadi dalam keluarga disebabkan keuangan dan covid-19 yaitu income berkurang /hilang, kesulitan ekonomi rumah tangga, masalah psikologi / mental ( kecemasan), tekanan psikis pada anak dan KDRT hingga perceraian. Mengenai masalah ini makanya pentingnya perencanaan proteksi keluarga.
”Lebih baik kamu meninggalkan keturunanmu kekayaan daripada meninggalkan mereka miskin sambil memohon pertolongan orang lain”, HR. Bukhari.
Hadist diatas bagi saya seperti reminder dimana kita sebagai orang tua memang harus menyiapkan harta kita untuk anak-anak jika nanti kita sudah tidak ada. Ini memang sudah dipikirkan dari jauh-jauh hari makanya saat ini sudah ada beberapa instrumen investasi yang sudah saya jalani meski tidak banyak. Ya, mungkin memang saat ini belum banyak namun saya berharap semua yang saya kumpulkan itu semuanya penuh berkah.
Perencanaan keuangan Syariah menuju keberkahan Finansial
Berbicara mengenai keuangan yang penuh berkah, Rista Zwestika memaparkan mengenai Perencanaan keuangan syariah menuju keberkahan finansial. Untuk menuju hal itu kita harus tahu prinsip-prinsip aja saja sih yang ditanamkan?.
4 Prinsip Utama Perencanaan Keuangan Syariah
- Dari Mana harta didapatkan dimana semua harta tersebut harus bersumber dari sumber dan cara yang halal.
- Bagaimana Harta Dilindungi, lindungi harta kita dengan cara sedekah, infaq, zakat dan manajemen risiko syariah.
- Bagaimana harta dikelola dimana harta ini harus dikelola sesuai kaidah syariah.
- Bagaimana harta dibelanjakan , ya tujuan keuangan tidak hanya untuk duniawi tapi memikirkan akhirat juga.
Untuk menuju keberkahan secara finansial juga pastinya kita harus melakukan perencanaan keuangan syariah bisa dibilang Halal Lifestyle ( Income , spending, protection and investment). Berbicara mengenai protection FWD Insurance memiliki produk Asuransi Syariah yang bernama Asuransi Bebas handal yang terjangkau dengan perlindungan yang lengkap.
Asuransi bebas handal adalah asuransi kesehatan berbasis syariah yang dapat memberikan manfaat rawat inap dengan perlindungan sampai usia 60 tahun. Asuransi ini memiliki 3 keunggulan yaitu Terjangkau, Simple dan Lengkap. Asuransi ini sangat terjangkau yaitu kontribusi mulai Rp 75.000 per bulan dengan mangfaat hingga Rp 100.000.000 per tahun. Asuransi kesehatan online seperti asuransi bebas handal Cara membeli Asuransi Bebas Handal sangat mudah hanya melalui aplikasi FWD MAX atau kunjungi ifwd.co.id
Ya, semuanya memang butuh proteksi istilahnya butuh berjaga-jaga karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Dan buat kita semua terutama para wanita, percayalah kita bisa survive dengan keadaan saat ini, yakin kita bisa melewati semuanya dan yuk kita berdoa semoga pandemi cepat berlalu.
Bener banget kak, kita harus jaga-jaga dari segala kondisi yang akan terjadi. Seperti sekarang yg tiba2 lagi ada pandemi gini, kalo dari awal kita gak punya persiapan apa2 atau tabungan apa2 pasti akan kelabakan. Buat yang punya asuransi pastinya agak sedikit lega, karena paling nggak dia udah ada proteksi kalo sewaktu2 terjadi sesuatu dg kesehatan kita..😇😇
BalasHapusBener banget mbaaa
BalasHapussemua orang PASTI terdampak pandemi, beda jenis dan frekuensinya aja ya
”Lebih baik kamu meninggalkan keturunanmu kekayaan daripada meninggalkan mereka miskin sambil memohon pertolongan orang lain”, HR. Bukhari.
Hadits ini super inspiring ya Mba.
Aku jadi semangaaatttt untuk memberikan yg terbaik bagi anak.
Tips #SANTAI Sehat Mental Menghadapi Pandemi di atas benar banget, Mbak Amel. Alhamdulillah saya coba melakukannya juga dan lebih santai sih ...
BalasHapusKalau dipikirin pusing dan stress. Cuma mikirin keuangan. Ya sudahlah jalani aja hidup sambil perbaiki diri
BalasHapusMbaaa...terima kasih ya sudah berbagi materi keren ini. Pas banget nih tips SANTAI nya untuk kita terapkan di masa pandemi. Semoga Allah selalu jaga kita sehat dan sejahtera. Aamiin..
BalasHapusIya Amel, bukan cuma Amel yg merasasakan, katakanlah kegalauan disebabkan oleh datangnya Pandemi yg tak kita duga akan berjalan selama ini. Positipnya aja yg diambil karena para ibu2 atau ortu jd pd pinter kan karena mau gak mau harus bljr lagi utk bisa menjadi pendamping anak2nya bila dibutuhkan ketika bljar OL. Semoga Amel dan kedua buah hati kini selalu dlm lindunganNya. Aamiin.
BalasHapusPandemi jadi mendorong kita lebih hati2 dalam pengeluaran dan mempersiapkan finansial planning lebih matang ya
BalasHapusBetul sekali ini yaa..
BalasHapusDalam Islam sendiri sudah diatur secara detil mengenai segala seluk beluk kehidupan manusia, termasuk saat meninggalkan keturunan ini.
Dengan persiapan yang baik, maka kesehatan keuangan tetap bisa balance dengan kebutuhan selama pandemi.
Kudu extra jeli dan teliti termasuk saat menetapkan hati mempercayakan investasi keuangan untuk keperluan yang mendesak dan tidak terduga. Bersama FWD Max, menjadi lebih mudah dan simple.
Tante ... aku rindu! gimana kabarmu selama pandemi ini? sempat dengar kabarmu dan keluarga yang kurang sehat, semoga udah baikan ya.
BalasHapusmemang banyak pikiran, ya kesehatan tapi juga ekonomi keluarga kudu dipikirin.
Iya setuju mba..kalau panik malah hasilnya ga baik.. enjoy tapi tetap waspada. Keuangan memang banyak yg terdampak, harus belajar hidup minimalis banyak kebutuhan tersier yang dihilangkan hehe...
BalasHapusAku pikir bakalan menurun corona, sekarang malah naik lagi. Makasih mbak ilmunya, belajar bgt sekarang bagaimana harus menghemat pengeluaran.
BalasHapusJad penting menjaga kesehatan bukan badan aja tapi keuangan juga ya Mel, apalagi di masa pandemi kaya gini harus pintar atur uang juga
BalasHapusdi masa pandemi ini, kita memang banyak dibuat kaget yaa, Mba. Banyak hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, harus kita lakukan di masa ini. Kita memang dituntut untuk pandai dalam mengatur segalanya
BalasHapusbenar mbak, salah satu yang mempengaruhi kondisi emosi kita adalah finansial. apalagi di masa pandemi begini, kebutuhan mau tidak mau bukannya menurun karena di rumah saja, tapi tambah bengkak hehe dan ini memang tidak terjadi di rumah kita saja tapi terjadi secara global, sedunia. semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa bertambah kuat setelahnya
BalasHapusFinansial adalah salah satu yang paling memengaruhi mbak selain masalah komunikasi. Semoga lebih baik lagi dalam mengelola emosi dan tidak harus sampai naik pitam.
BalasHapusMe time nih wajib banget buat aku Kak Mel, biar nggak stress
BalasHapussoalnya pandemi udah bikin nggak bisa kemana-mana, di rumah juga ngerawat mertua yang sepuh nggak bisa apa-apa. Jadi kudu butuh me time lebih banyak walau sekadar nonton drakor doang
semua terdampak ya. kadaang merasa duh kok seperti ini ya. segala terbatasi tapi ya hrs dibawa happy biar gak stres
BalasHapusWahh bener bgt Mel, sehat jiwa, sehat pikiran dan sehat finansial masa pandemu menjadi hal yg sangat penting ya skrg. Kalau finansial kacau juga berpotensi stress juga.
BalasHapusThanks tips kecenya ya.
Santai dan tetap waspada semoga pandemi cepat berakhir bila terus memikirkannya bisa stress berkepanjangan.
BalasHapus