Pulau Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia, kalimat yang dulu sering saya dengar namun apakah masih sama sampai saat ini? Pulau Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya, yaitu sekitar 40,8 juta hektar. Sayangnya laju deforestasi di Kalimantan demikian cepatnya. Sayang seribu sayang memang padahal potensi hutan itu luar biasa banget dampaknya bagi makhluk hidup. Berubahnya hutan menjadi perkebunan pun kian santer beberapa tahun belakangan.
Sebenarnya banyak fakta tentang kebakaran hutan yang terjadi terutama di wilayah di Indonesia, saya sendiri memang tinggal di pulau jawa yang mana hanya mendengar dari berita saja mengenai kebakaran hutan. Yang buat asaya tercengang adalah bahwa ada beberapa fakta yang terjadi mengenai kebakaran hutan yang saya baru tahu dari event online gathering bersama #EcoBloggerSquad dan Auriga. Ada perbedaan fakta di lapangan dan data yang Auriga dapatkan.
Kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) di Indonesia tiga tahun lalu adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir. dari data pemerintah menunjukan bahwa hutan dan lahan seluas 1,6 juta ini menjadi yang terparah bencana asap pada tahun 2015. Mungkin kalian masih ingat kebakaran hutan pada tahun tersebut yang sempat heboh dan lama juga kebakarannya lalu asap dari kebakaran tersebut juga sampai ke negara tetangga juga kan. Sedihnya lagi karena Karhutla ini Indonesia menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Perlu diketahui juga bahwa kemarau panjang selalu dituding sebagai pemicu kebakaran namun faktanya kebakaran terus terjadi bahkan tahun tanpa kemarau panjang maka dari itu ada faktor lain yang dianggap lebih tepatnya yaitu ulah manusia itu sendiri. Buat kamu yang belum tahu, ternyata ada perbedaan signifikan antara kebakaran hutan dan kebakaran di kota. kalau kebakaran hutan, api akan membakar atau melahap alas hutan sampai tanah kemudian ke atas membakar pepohonan di hutan itu , jadi api masuk kedalam tanah dan membakar lahan itu sendiri dan biasanya kebakaran ini terjadi pada lahan gambut.
Fakta kebakaran hutan pada tahun 2019 yaitu melepaskan 708 ton emisi gas rumah kaca. hampir dua kali lipat lebih besar daripada kebakaran di sebagian Amazon , Brazil ( CAMS, 2019 ) Jumlah emisi ini lebih dari semua emisi dari industri penerbangan internasional, dan di proyeksikan menjadikan Indonesia negara terbesar ke enam di dunia untuk emisi CO2 secara keseluruhan ( di belakang AS, Cina, India, Rusia dan Jepang ).
Sedih banget kan? dan kalian tahu ga sih kalau dampak kebakaran hutan itu banyak sekali , bukan hanya manusia dan lahan saja tetapi seluruh makhluk hidup lho.
Dampak Kebakaran Hutan dan lahan terhadap kesehatan dan pendidikan :
- Kesehatan
- Pendidikan
Tidak ada komentar
Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉