" Planningnya pengen banget punya usaha yang ramah lingkungan, juga membantu orang lain juga sih mas dan saya sendiri sudah kepikiran pengen punya usaha budidaya maggot atau kuliner karena semua berkesinambungan", jawaban saya ketika salah satu teman saya bertanya apa keinginan saya selanjutnya.
Ya, jujur saja saya memiliki banyak planning atau impian dimana saya ingin sekali memiliki suatu usaha yang tidak hanya melihat keuntungannya saja tetapi dampak dari usaha tersebut untuk lingkungan dan sekitarnya. Saya memimpikan memiliki usaha budidaya maggot, selain menjanjikan budidaya maggot ini juga membantu mengatasi masalah lingkungan terutama sampah organik. Sebelumnya saya sudah pergi ke tempat budidaya ini untuk mengenal lebih dekat lagi dan memang sepertinya budidaya ini tuh memiliki potensial yang cukup besar.
Bayangkan saja semua fase maggot itu memiliki manfaat , puppa nya saja bisa kita buat pupuk yang berguna untuk pertanian, nah ,manggotnya sendiri untuk pakan ternak. Dengan budidaya maggot kita bisa menjalankan beberapa usaha sekaligus dan tak ketinggalan manfaatnya untuk lingkungan juga.
Maggot ini memakan sampah organik, seperti yang kita ketahui sampah organik atau sampah rumahan ini sangat banyak. Sampah organik yang terbesar yaitu dari pasar, restauran dan rumah tangga, jadi bisa dibayangkan kalau kita memanfaatkan sampah tersebut pasti masalah sampah ini akan teratasi dengan baik.
Dan niatnya aku juga pengen banget punya usaha kuliner hehe maklum saya suka mencoba makanan baru dan terinspirasi saat melihat sambal gledek ini, salah satu produk UMKM yang juara banget menurut saya. Kalau lihat di aneka sosial media dan platform e-commerce saat ini banyak banget UMKM yang baru merintis ada yang langsung maju dan terkenal, ada juga yang masih merangkak.
Para pelaku UMKM ini melakukan berbagai cara promosi agar produknya dikenal dan juga laris tentunya, salah satunya yaitu melakukan live di berbagai sosial media juga platform e-commerce. Kadang saya salut sampai mereka yang live , ngomong panjang lebar dari pagi , siang dan malam masih juga jualan lho. Yups, memang tidak mudah menjadi pelaku usaha makanya perlu didukung oleh banyak pihak.
Berbicara mengenai UMKM juga, kalian pasti sudah tahu kalau JNE salah satu perusahaan layanan jasa antar barang ini selalu mendukung para pelaku UMKM. Lebih dari 32 tahun berdiri JNE mendukung para pelaku usaha kecil di berbagai daerah dan sering banget memberikan promo khusus untuk kiriman barang. Saat kita dilanda pandemi yang 2 tahun lebih ini JNE terus memberikan inovasi dan mendukung UMKM untuk bangkit dan bisa pulih.
Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia juga jangan dipandang sebelah mata. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Cukup besar bukan? dan peran JNE selaku perusahaan swasta yang memiliki tagline "Connecting Happiness" ini juga bisa diacungi jempol karena beberapa programnya juga dan pernah baca juga para pelaku UMKM dikumpulkan lalu di bina untuk mendapatkan seminar dan pembekalan terhadap UMKM juga berjalan berkesinambungan juga.
Lalu program CSR ( Corporate Social Responsibility ) JNE yang ada 3 yaitu JNE Hijau, JNE Komunitas dan JNE Pendidikan yang bermanfaat bagi khalayak dan lingkungan juga. Karena tahu program JNE yang membantu UMKM dan CSR yang mereka jalani rasanya kurang pas dengan pemberitaan beberapa waktu lalu ada pemberitaan terkait distribusi beras bantuan sosial yang ramai itu. Saya sendiri sudah membaca tanggapan dari JNE mengenai pemberitaan tersebut.
Sebagai perusahaan Nasional yang bergerak di bidang jasa kurir ekspress dan logistik, JNE terus memiliki komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan masyarakat serta pemerintah dalam proses distribusi besar bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat bekerjasama dengan pihak terkait. Dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki dengan peraturan yang berlaku dan menjalankan sesuai SOP perusahaan sebaik mungkin. Makanya saat isu tersebut berkembang saya sendiri tidak berkomentar dulu karena kita harus mendengar dari kedua belah pihak.
So, kita sebagai netizen yang baik dan budiman semestinya kita harus pintar memilih mana yang harus dikomentari dan perlu kalian tahu tidak semua harus dikomentari kok. Yang penting bersosial media yang baik, dan nikmati konten yang ada aja yes hehe.
Tidak ada komentar
Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉