Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi

 


Khaulah, keponakan saya yang juga putri mungil dari almarhumah adik saya yang meninggal 1 tahun lalu. Tahun lalu bisa dibilang tahun kelam keluarga kami karena kami mendapatkan musibah dimana kami sekeluarga terkena covid-19. Berawal dari papa yang positif covid, dirawat di Rumah sakit kemudian disusul saya dan anak-anak. 3 hari setelah itu adik saya juga anaknya yang berusia 1 th menyusul kami di rawat di rumah sakit. 


Kondisi saya tidak bagus karena pakai oksigen, kemudian disusul adik yang ternyata drop dan harus masuk ICU. Saat itu Syela hamil sekitar 32 minggu, kondisinya tiba-tiba drop. Akhirnya dokter memutuskan kalau Syela harus masuk ICU. 1 hari di ICU Syela makin menurun kondisinya mau tidak mau bayi yang dikandungnya harus dilahirkan dengan secara sesar. 


Karena kondisi baby yang prematur dan Syela lagi kritis akhirnya baby dibawa ke RS lain untuk mendapatkan ruang NICU. Setelah melahirkan Syela tidak sadarkan diri dan keesokan harinya meninggal. Saya dan papa yang juga masih di rawat di RS yang sama dengan Syela hanya bisa melihat kepergian Syela untuk selamanya. Kami tidak bisa mengantarkan jenazahnya karena kami juga dalam perawatan dan masih positif covid. 


Kesedihan yang sungguh mendalam sampai saat ini, bisa dibayangkan anak Syela yang masih berusia 1 tahun dan putrinya berusia 1 hari ditinggal pergi untuk selamanya oleh sang ibu. Duka ini masih terasa namun kami semua harus tetap kuat karena ada anak-anak Syela yang harus kita jaga. Khaulah, putri kecil yang lahir prematur itu belum sempat peluk sang ibu dan mendapatkan ASI dari ibunya ini tentunya membuat kekhawatiran tersendiri bagi kami sekeluarga. 



Sesungguhnya mengenai bayi prematur sendiri saya tidak tahu terlalu banyak dan karena kami pada saat itu sekeluarga masih covid jadi Khaulah dirawat oleh saudara saya yang juga perawat hingga usia 3 bulan. Berbicara mengenai baru yang lahir prematur beruntung sekali saya menghadiri workshop online yang diadakan oleh Nutrisi Bangsa beberapa waktu lalu dalam rangka memperingati World prematurity Day 2022 dengan tema Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi.


Arif Mujahidin , Corporate Communication Director Danone Indonesia "Bahwa berdasarkan konvensi PBB ada 10 hak anak yang harus dipenuhi dan didukung, dari 10 hak itu ada beberapa yang konteks pada diskusi hari ini pertama adalah hak memperoleh makanan dengan kualitas gizi terbaik , hak atas kesehatan atas tubuh yang sehat agar anak bisa tumbuh kembang optimal, kemudian hak untuk mendapatkan kesamaan.". Berdasarkan WHO 1 dari 10 anak lahir prematur setiap tahunnya di seluruh dunia. Diperkirakan ada 15 juta anak yang lahir prematur. Ada kekhawatiran orang tua dalam stimulasi dan nutrisi yang dibutuhkan. perlu diketahui bahwa ada banyak tokoh besar yang lahir prematur namun menjadi orang sukses salah satunya Albert Einstein. 



Lalu bagaimana sih seharusnya peran orang tua yang memiliki anak premature dan bagaimana stimulasinya? nah berikut pemaparan Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi yang membahas Intervensi dan Pemantauan Bayi Prematur Agar Tumbuh Sehat dan Berprestasi. 


Berbicara mengenai umum, siapa sih yang memerlukan pemantauan? Jadi semua anak itu butuh dipantau terlebih ayo prematur karena mereka memiliki segudang masalah jika dibandingkan dengan anak yang terlahir cukup umur. 


Bayi yang terlahir prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia 37 minggu yang tumbuh kembangnya harus dipantau secara berkala pada beberapa tahun pertamanya, sehingga jika ditemukan hambatan tumbuh kembang dapat diintervensi sejak dini. Untuk memaksimalkan potensi anak prematur peran orang tua sangat penting mulai pemenuhan nutrisi sampai pola pengasuhannya. 


Biasanya bayi prematur lahir dengan berat yang kecil tapi bayi yang kecil belum tentu prematur. Semakin muda dan semakin kecil beratnya itu semakin bermasalah dan yang perlu diperhatikan pada bayi prematur adalah : 


  • Physical Health 
  • Learning and cognition
  • Mental Health
  • Quality of Life


Physical health



Bayi prematur perlu dimonitor dengan pemantauan grafik pertumbuhan.


Learning and Cognition 

Perkembangan kognitif dimana adanya data mengkhayal data yang harus dicerna, kemampuan Bahasa bisa berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya, Keterampilan pra- sekolah. 


Mental health

Mental health mencangkup perilaku, kemampuan bersosialisasi, daily functioning, gangguan perilaku yaitu perilaku menarik diri dari sekitat dan keterlambatan bicara menjelang awal usia 2 tahun dapat menjadi indikasi awal Autism Spectrum Disorders. 


Quality Life 

Dalam quality life ini mencangkup daily functioning and self-esteem. 




Yang harus memantau itu semua yaitu Dokter umum, bidan dan perawat, dokter spesialis yang sesuai indikasi. Idealnya anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dan berbagai multidisiplin. Pada bayi prematur itu harus follow up rutin lebih sering dilakukan bahkan setelah bayi dipulangkan dari perawatan. 


Anak masih bertumbuh fisiknya, berkembang mentalnya, hormonnya dan ketika 18 tahun itu berhenti. Di sebelumnya ada fase remaja, nah fase ini masuk dalam ruang lingkup anak. Pokoknya anak yang terlahir prematur sangat butuh perhatian lebih dan pemantauan lebih sering. 


Tantangan dalam Praktek Klinis 

Masalah kognitif dan gangguan belajar yang terjadi saat usia sekolah tidak dapat diprediksi pada beberapa tahun pertama. Anak dengan risiko tinggi seringkali kesulitan beradaptasi di lingkungan pra sekolah dan sekolah. Tidak jarang sebagian akan tetap tidak terdiagnosa. 


Take Home Message disini adalah bahwa Intensive care does not cease on discharge from nursery. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sejak lahir sampai remaja jadi jangan hanya dipantau pada usia golden age saja  karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dan dipantau lebih lanjut. 


Peran Pengasuhan Orang Tua Dalam Optimalisasi Perkembangan Anak Prematur


Lantas bagaimana dengan kemampuan kognitif anak lahir prematur? Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi – Psikolog Anak dan Keluarga mengatakan agar orang tua yang anaknya lahir prematur tidak perlu khawatir. Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka.

Yang perlu diperhatikan yaitu Pertumbuhan dan Perkembangan.


Pertumbuhan : perubahan fisik yang dapat diukur contohnya berat badan, tinggi badan, lingkatbkrpala, lingkar badan dan.

Perkembangan : yaitu berhubungan dengan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks contohnya yaitu : aspek motorik, kemampuan bicara dan bahasa, sosio, emotional dan kognitif.


Aspek Perkembangan Anak :

  • Perkembangan Kognitif
  • Perkembangan bahasa
  • Perkembangan motorik halus dan kasar
  • Perkembangan sensorial
  • Perkembangan sosial dan emosi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang 

Genetika : Kakek Nenek, orang tua
Lingkungan : Status gizi, sosial ekonomi, teman sebaya, sekolah, stimulasi dan gaya pengasuhan, kualitas pengasuhan. 


Yups, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dan berbicara mengenai optimalisasi perkembangan ada 3 yaitu Mengasuh, Mengasah dan Mengasihi. 


Perlu diketahui bahwa pengasuhan hubungan antara orang tua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang. Untuk tujuan pengasuhan agar anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Semua itu diajarin dan dilatih oleh orang tua sebagai support system pertama. 


Asah yang berhubungan dengan fisiologis jadi meliputi sandang, pangan, papan seperti nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh, lingkungan, akses pengobatan, olahraga, bermain dan istirahat. 


Asih hal yang paling penting bagi pertahanan hidup seorang anak dimulai dari dalam kandungan, proses kelahiran dan pemberian ASI. Jadi bagaimana emotional ibu dan anak itu terbentuk mulai dari skin to skin body contact, menciptakan rasa nyaman dan aman, peka terhadap kebutuhan anak mendengarkan dan pemberian perhatian, memberikan contoh, memberikan motivasi, penghargaan, dorongan, melakukan koreksi. 


Lalu stimulasi yaitu rangsangan belajar, stimulasi ini dapat mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, emosi - sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moralitas, spiritual yang perlu diberikan kepada anak terutama yaitu dari orang tua. 


“Anak prematur adalah anak yang istimewa, mereka bisa tumbuh kembang optimal dan berprestasi,” ucapnya antusias. Ia kemudian menyebutkan serangkaian keistimewaan anak lahir prematur berdasarkan beberapa penelitian. Anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dan Tangguh dengan fungsi keseluruhan yang baik. Bahkan kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak. “Dan respon otak yang lebih kuat terhadap sentuhan lembut, ini karena anak prematur melalui kontak fisik yang lebih banyak dengan orang tua atau pengasuh di rumah sakit selama perawatan. Ini dipaparkan dalam Journal Lancet Neurology.”



Buat bunda- bunda, tenang saja jangan terlalu khawatir ketika anak terlahir prematur. Anak prematur bisa mengejar kemampuannya seperti anak yang terlahir cukup umur kok yang terpenting dilakukan pemantauan, pemeriksaan secara teratur dan tentunya harus terus memberikan stimulasi juga nutrisi yang cukup dan seimbang agar mereka dapat tumbuh kembang optimal. Jadi jangan berkecil hati ya.. Untuk materi edukasi kali ini bisa dilihat di channel youtube Nutrisi Bangsa ya.

















Tidak ada komentar

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉