Dampak dan Pencegahan Karhutla di Indonesia

 



"Astagfirullah, seketika istighfar melihat berita kebakaran hutan dan lahan di Hawai yang melanda pulau Maui", banyak sekali video bencana tersebut di sosial media. Miris sekali lihat bencana tersebut dan seketika teringan hutan di Indonesia yang ternyata Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan itu masih terjadi. Mengenai Karthutla ini saya dapatkan update terbaru saat menghadiri online gathering beberapa waktu lalu bersama Eco Blogger Squad. 

Online gathering kali ini mengambil tema #BersamaBergerakberdaya Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan. Narasumber kali ini yaitu kak Iola Abas, Koordinator Nasional Pantau Gambut yang akrab disapa Kak Ola. Saat ini Indonesia masih banyak PR menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan, dan bahkan beberapa teman EBS juga masih langganan menjadi korban Kebakaran Hutan dan Lahan. 



Sebelum ke intinya, kak Ola membahas dulu apa itu lahan gambut. Lahan gambut, Indonesia memiliki luasan lahan gambut sebanyak 14,9 juta hektare. Sebanyak 5,8 juta hektare beralih fungsi. Sedikit info gambut adalah lahan basah yang terbentuk dari timbunan material organik, seperti sisa pohon, dedaunan dan rerumputan yang tidak terdekomposisi dengan sempurna dan menumpuk selama ribuan tahun hingga membentuk endapan yang tebal. 


Lahan gambut bersifat seperti spons yang dapat menyerap dan menyimpan air dalman jumlah banyak sehingga tetap basah sepanjang tahun. Sebanyak 5m,8 juta hektare lahan gambut beralih fungsi, lalu apa itu alih funsi? yaitu penebangan skala besar untuk mengosongkan lahan, dibuat kanal-kanal untuk mengeringkan lahan yang tadinya harus basah menjadi turun menjadi degeradasi sehingga fungsinya lahan gambut sebagai spons penyerap air menjadi hilang. Karena jadi kering lahan gambut jadi mudah terbakar.


Yups, lahan gambut beralih fungsi jadi area perkebunan, perhutanan dan lainnya sehingga karakteristiknya jadi hilang dan jika terbakar maka susah dipadamkan itu sebabnya kita harus melindungi dan melestarikan lahan gambut agar tetap terjaga fungsi alaminya.


Alih Fungsi Lahan Gambut

Sebenarnya alih fungsi lahan itu baik atau tidak sih? ya tergantung peruntukannya karena sekarang ini banyak mengatasnamakan pembangunan banyak lahan-lahan termasuk hutan lindung untuk industri seoerti industri sawit, pemukiman, pembangunan jalan tol dan lainnya Alih fungsi itu merupakan lingkaran setan yaitu lahan gambut dibuka, dikeringkan dibakar yang bisa menjadi Karhutla dan melepaskan emisi karbon sehingga mengakibatkan global warming. Saat ini bukan  lagi global warming karena kemarau yang panjang, iklim juga tidak menentu yaitu anomali cuaca. 


Peran Penting Lahan gambut 

  • Habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati 
Jadi ada berbagai macam flora dan fauna dapat tumbuh dan tinggal di lahan gambut. Beberapa jenis flora dan fauna yang bermanfaat bagi masyarakat sehingga perlu di budayakan.  Dan sementara itu flora dan fauna ini juga yang tinggal di lahan gambut memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan hidup ekosistem gambut lainnya. 

  • Menunjang perekonomian masyarakat lokal
Ketahuilah bahwa ada berbagai tanaman dan hewan yang habitatnya di lahan gambut dapat menjadi sumber pangan dan pendapatan masyarakat di sekitar gambut. 

  • Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau
Lahan gambut juga dapat mengurangi bencana banjir dan kemarau  karena gambut memiliki tekstur tanah yang tidak padat sehingga memiliki pori-pori yang besar. Besarnya pori-pori tanah gambut relatif tinggi yaitu antara 70-95% sehingga dapat menampung air sebesar 450-850% dari bobot keringnya. nah dengan kata lain lahan gambut juga memiliki kemampuan menyimpan air jauh lebih tinggi dibandingkan tanah mineral. 
  • Lahan gambut menjaga perubahan iklim 
Gambut menyimpan cadangan karbon yang besar sehingga lahan gamut mengandung dua kali lebih banyak karbon dari hutan yang ada di seluruh dunia. Ketika terganggu, dikeringkan atau mengalami alih fungsi, simpanan karbon di dalam gambut terlepas ke udara menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca, 



Peristiwa Karhutla Besar di Indonesia 

Karhutla besar terjadi pada Juli 1997 - Februai 1998 di 24 Provinsi di Indonesia yang mengakibatkan banyak sekali kerugian materil dan non materil. Kemudian di tahun 2015 di 32 Provinsi di Indonesi yaitu kebakaran hutan dan lahan gambut seluas lebih dari 2,6 juta ha terjadi di 32 provinsi yang tersebar di Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Papua  yang mengakibatkan hilangnya kayu dan non kayu serta habitat satwa.  Kerugian lingkungan terkait keanekaragaman hayati diperkirakan sekitar $295 juta. 


Ribuan hektar habitat orangutan dan hewan yang hampir punah pun ikut hancur. Kabut asap juga terjadi ke 80% wilayah Indonesia dan sampai juga ke Negara tetangga. Jumlah emisi sebanyak 3 jutan ton emisi yang tersebar. Saya masih inget banget bencana Karhutla karena ada di berita. Dan sekedar info kalau lahan gambut itu bisa efektif oleh hujan besar.


Dampak Karhutla 

  • Rusaknya Ekosistem, rantai makanan rusak, satwa liar masuk ke perkampungan, fungsi ekologis hutan gambut rusak dan hilangnya keanekaragaman hayati. 
  • Kabut Asap, kesehatan manusia terganggu, aktivitas perekonomian terhambat, sekolah diliburkan, akses transportasi udara terhambat. 
  • Hilangnya Ruang hidup warga sekitar,  petani tidak punya lahan garap dan terpaksa menjadi buruh. 
  • Mempercepat laju perubahan iklim, anomali cuaca, gagal panen munculnya virus penyakit baru danhilangnya dataran pesisir 
  • Kerugian Ekonomi Negara

Kalau dilihat memang banyak sekali dampak dari Karhutla, lalu bagaimana pencegahan Karhutla? caranya adalah penanganan kebakaran hutan dan lahan paling efektif adalah dengan melakukan pencegahan sebelum terjadi kebakaran. Upaya pencegahan bisa melalui sosialisasi terkait bahaya Karhutla, merevisi peraturan perundangan yang berkaitan dengan pemberian perizinan di lahan gambut serta pengamatan titik rawan kebakaran yang lebih intensif. 


Pemadaman Lahan Gambut 

  • Pembuatan sekat bakar yakni jalur yang dibersihkan dari bahan bakar yang sengaja dibuat di wilayah yang rawan terjadi kebakaran untuk mencegah penyebaran api apabila terjadi kebakaran. 
  • Pemadaman manual, dengan mobil pemadam kebakaran dan tangki air. 
  • Water bombing, yaitu menjatuhkan bom air dari helikopter untuk memadamkan api
  • Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan cara penyemaian garam untuk menciptakan awan hujan di atas area yang terbakar. 

Penanganan Pasca Kebakaran Lahan Gambut 

Penanganan pasca kebakaran adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang meliputi inventarisasi,
monitoring dan evaluasi serta koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar. Penanganan pasca kebakaran dapat dilakukan dengan pembuatankebijakan mengenai restorasi gambut, melakukan restorasi gambut (rewetting, revegetation, revitalitation) yang telah terdegradasi serta monitoring.

Hal Yang Diperlukan Mencegah Karhutla 

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan api di lahan gambut Implementasi komitmen dan kebijakan restorasi gambut tak terkoordinasi dan berkelanjutan
  • Tumpang tindih antar status kepemilikan lahan gambut dan izin penggunaannya kerap menjadi penghalang dalam pelaksanaan program restorasi gambut
  • Evaluasi terhadap izin2 yang sudah terbit tidak berjalan dengan baik
  • Pemberian izin yang terburu-buru tanpa kajian lingkungan
  • Penegakkan hukum yang tidak mempunyai efek jera
  • Kebutuhan dana yang besar dan komitmen jangka panjang untuk merestorasi gambut
  • Belum ada peta gambut yang detail yang dapat membantu dalam penyusunan rencana restorasi gambut yang tepat sasaran.
  • Diperlukan partisipasi masyarakat dalam menyumbang pengetahuan pengelolaan gambut tradisional yang berkelanjutan, dan dalam memantau kelangsungan program restorasi gambut di lapangan.


Tentang Karhutla yang masih terjadi dan masih banyaknya juga perubahan fungsi lahan ini perlu diperhatikan lebih ya terutama oleh pemerintah daerah dan pusat, namun yang tak kalah peran penting adalah masyarat dimana perlunya sosialisasi lebih mendalam dan meluas lagi agar mereka lebih aware terhadap Karhuta. Harapan saya semoga Karhutla tidak ada lagi karena luar biasa dampaknya.







Tidak ada komentar

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉