Hal Kecil yang Bisa Dilakukan Untuk Pangan Berkelanjutan

 


Halo muda mudi Indonesia, Alhamdulillah meskipun sudah kepala tiga plus plus masih tetap muda kan ya, hehe. Alhamdulillah, menyambut hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober saya mengikuti online gathering bersama Eco Blogger Squad dengan tema Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia. Online gathering kali ini berbeda dengan sebelumnya karena kali ini itu menghadirkan 3 narasumber yaitu :

  • Kak Jaqualine Wijaya, CEO and Co-Founder Eathink
  • Kak Cerli Febri Ramadani, Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS)
  • Kak Amalya Reza, Manager Bioenergi, Manager Bioenergi at Trend Asia

Mereka adalah orang muda yang peduli lingkungan yes, nah untuk narsum pertama yaitu  Jaqualine Wijaya yang membahas mengenai sistem pangan berkelanjutan, nah apa sih sistem pangan berkelanjutan ini? Pentingnya kita harus memperhatikan elemen mulai dari sosial dan lainnya. Mengenai pangan berkelanjutan ada issue dari Sustainable Agriculture, Nutritional Challenge dan Food Loss and Food Waste.

Dari Sustainable Agriculture ada isue pembukaan lahan, devortasi dan lainnya. Nutritional Challenge affordablelity dari diet yang sehat dan berkelanjutan lalu dari Food Loss and Food Waste sampah makanan itu cukup tinggi daripada sampah retail dan lainnya. Tidak perlu jauh-jauh memang ya karena kita bisa lihat sendiri di sekitar kita bahwa sampah makanan ini memang banyak banget apalagi sampah makanan rumah tangga. 

Sampah makanan rumah tangga ini masih banyak yang tidak mengerti cara mengolah sampah yang mereka hasilkan. Mungkin karena minimnya edukasi dan juga keterbatasan lahan untuk mengolahnya. Jujurly mengenai sampah makanan ini saya perhah bahas bagaimana cara mengolah sampah makanan organik menjadi cuan dengan cara budidaya maggot. Nah kalian bisa baca tulisan saya disini https://www.kompasiana.com/kurniaameliasubarkah4086/617536f306310e4e37496f72/budidaya-maggot-solusi-masalah-sampah-organik-dan-meningkatkan-finansial?page=3&page_images=9 


Yups, mungkin karena minimnya info mengenai masalah mengolah sampah organik atau makanan ini makanya masih banyak yang belum aware. Bahaya sampah makanan itu selain mencemari lingkungan bisa menjadi ledakan lho ternyata karena menghasilkan gas metana juga, nah pernah ada kejadian di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) itu ada ledakan dari gas metana yang dihasilkan oleh sampah makanan, ngeri juga ga sih kalau kaya gitu?. Melihat hal itu sampah makanan ini bukan hanya berbahaya bagi masyarakat di lingkungan TPA saja tetapi juga terhadap lingkungan 


Lalu kita sebagai konsumen apa sih yang bisa kita lakukan bahwa saat ini masih banyak issue mengenai makanan. 
  • Konsumen makan makanan yang lebih sehat dan menggunakan bahan makanan ramah lingkungan 
  • Perhatikan Label Makanan 
  • Cegah sisa makanan dibuang ke TPA
Mengenai bahan makanan  ramah lingkungan bagi yang belum tahu adalah bahan makanan yang dihasilkan dari sumber daya yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa bahan makanan tersebut memiliki ketersediaan yang tidak terbatas dan dapat diproduksi secara terus-menerus. 


Perhatikan label makanan, nah mengenai hal ini saya sendiri sudah mulai sejak beberapa tahun lalu jadi yang biasanya asal beli makanan sekarang lebih teliti lagi jika membeli jadi harus hitung mengenai nilai gizi dan bahan makanan juga. Untuk cegah sisa makanan ini jujurly saya sendiri masih belum bisa sepenuh nya menerapkan food waste karena masih ada sisa makanan yang harus dibuang juga misalnya akar-akar sayuran yang saya beli jadi mau ga mau harus di buang , kenapa di buang? karena saya tinggal di gang senggol dimana kurangnya lahan untuk mengolah sampah organik ini. 


Yups, menurut saya untuk menjaga bumi kita bisa melakukan hal kecil yang memang bisa kita lakukan karena sekecil apapun itu berpengaruh dan bisa jadi kebiasaan kita menular kepada yang lainnya. Jadi sebagai orang muda bumi, kamu sudah melakukan apa nih?.







Tidak ada komentar

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉