Depresi,,Yuk Curhat

Depresi, stres


Assalamualaikum.
Ketika mendengar kata depresi apa sih yang pertama terlintas di pikiran kita? Gila? Tertekan? Kacau? yang pasti masing-masing orang memiliki presepsi yang berbeda.Tapi tahu ga sih kalau depresi itu merupakan sebuah penyakit.Beruntung sekali beberapa waktu lalu saya bersama teman blogger mengenal lebih dekat apa itu Depresi bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Tahun ini Hari Kesehatan Sedunia mengambil tema "Depresi, Lets Talk " .Masih bingung kenapa tahun ini mengambil tema tersebut? Karena depresi bukan lagi dipandang sebagai penyakit biasa.Saat ini penyakit depresi menjadi perhatian WHO dan bahkan depresi sejajar dengan penyakit mematikan di dunia seperti HIV dan penyakit jantung.

Narasumber acara bincang sehat kali ini yaitu Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH (direktur P2MKJN), dr. Eka Viora, SpKJ ( Ketua PDSKJI) dan Ibu Nursila dari  WHO.


Depresi adalah sebuah keadaan/ penyakit dengan gejala rasa sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari setidaknya selama dua minggu.
Depresi dapat dialami semua umur, yaa,,tua muda bisa mengalami depresi.Pada bayi sekalipun bisa mengalami depresi lho.Pada usia produktif seperti remaja, dewasa saat ini paling banyak tapi tak kalah pula pada usia senja juga angkanya cukup tinggi.


Depresi Usia Senja

Depresi pada usia lanjut seringkali dihubungkan dalam kondisi fisik misalnya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes atau sakit kronis dan bahkan pada manula risiko melakukan bunuh diri cukup tinggi.

Perubahan yang dialami saat memasuki usia senja bisa mengakibatkan depresi maka dari itu kita harus tahu bagaimana mencegah dan menangani depresi pada usia senja.

Cara mencegah dan menangani depresi usia senja : 

  • Bicarakan perasaan anda dengan orang yang anda percaya.
  • Bila merasa depresi carilah bantuan tenaga profesional
  • Terus melakukan kegiatan yang selama ini dijalani atau cari kegiatan alternatif bila kegiatan sebelumnya tidak mungkin lagi dilakukan.
  • Tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang keluarga, teman dan juga kerabat.
  • Makan teratur dan tidur yang cukup
  • Berolahraga secara teratur atau berjalan jangka pendek.
  • Minum obat sesuai anjuran dokter dan hindari minuman alkohol.



Depresi Usia Anak-anak 

Depresi pada anak-anak biasanya memiliki beberapa gejala seperti menyendiri, rewel atau mudah marah, menjauhi teman-temanya, sulit berkonsentrasi di Sekolah, perubahan nafsu makan dan jam tidur.Bahkan untuk anak-anak bisa kehilangan minat untuk bermain.

Depresi pada anak-anak ada beberapa hal yang dapat memicunya seperti tekanan pelajaran di Sekolah.Seperti saat ini saya sendiri sebagai orang tua dari anak kelas 3 SD melihat pelajaran anak sekarang tuh sampai geleng-geleng kepala.Pelajaran anak SD saat ini sangat jauh beda dengan pelajaran *elus dada.

Parahnya lagi saat ini sistem rangking atau peringkat itu sangat menonjol sekali yang mana si Anak harus berkompetisi untuk mendapat rangking terbaik.Melihat hal itu saya sebagai orang tua harus lebih legowo dan saat ini saya tidak mengharuskan anak saya untuk mendapat rangking.

Pokoknya sebagai orang tua saya tetap membimbing belajar tapi ya tetap menghargai hasil usaha dia dalam belajar karena saya sadar betul pelajaran dan waktu sekolah anak saya itu sangat menguras tenaga dan pikiran.

Oke,,lalu bagaimana jika kita sebagai orang tua menduga anak mengalami depresi??.Ini juga pembelajaran untuk saya yang memiliki anak-anak usia sekolah yang mana saya sebagai orang tua harus tau atau sensitif dengan keadaan si anak.

Ada beberapa hal yang harus orang tua lakukan ketika kita menduga anak kita mengalami depresi :

  • Obrolkan dengan anak tentang kegiatanya dan hal-hal yang terjadi di rumah, sekolah, lingkungan dan luar sekolah.Cari tahu apa saja hal yang menggangu pikiran/ perasaanya.
  • Bicara dengan orang yang kita merasa cukup/ sanagt mengenal anak kita.
  • Cari bantuan dari tenaga kesehatan profesional seperti konsuler, psikolog dan psikiater.
  • Lindungi anak kita dari tekanan yang terlalu besar bagi usianya, perlakuan yang merusak mental serta kekerasan.
  • Perhatikan kesehatan fisik, mental dan keperluan anak kita terutama saat ada perubahan-perubahan besar dalam hidupnya.
  • Upayakan anak kita cukup tidur, makan teratur, aktif secara fisik dan melakukan kegiatan yang disukai.
  • Luangkan cukup waktu dengan anak.
  • Bila anak memiliki niatan atau malah sudah pernah melukai dirinya cepat cari bantuan dari tenaga profesional.

Untuk anak-anak yang lebih besar biasanya melakukan hal yang berisiko lebih tinggi yang sebelumnya tak berani mereka lakukan.

Pada individu yang mengalami depresi biasanya menjadi kurang aktif ( energi menurun), mengalami perubahan nafsu makan, cemas, kurang mampu berkonsentrasi, mengalami gangguan tidur, tidak mampu membuat keputusan, merasa tidak berharga dan bersalah, putus asa dan yang paling fatas yaitu seseorang yang depresi berat bisa memiliki keinginan bunuh diri.
Depresi merupakan sebuah penyakit dan setiap penyakit ada obatnya.
Yups,,depresi merupakan penyakit dan selalu percaya deh setiap penyakit itu ada obatnya.Langkah awal jika kita mengalami depresi yaitu Curhat atau berbicara.Dengan terapi wicara atau pengobatan anti depresan maupun kombinasi keduanya insya allah depresi bisa sembuh. 



Saat pemaparan tentang depresi berlangsung tiba-tiba saya teringat dulu bagaimana saya terpuruk ketika menghadapi perceraian.Bagaimana tidak depresi ketika anak-anak masih balita dan suami menikah laģi terlebih saya hanya seorang ibu rumah tangga tanpa penghasilan.

Hidup saya benar-benar terpuruk banget dan saya sempat mengurung diri selama beberapa bulan dalam rumah, emosi labil dan cenderung suka menangis sendiri.

Depresi tidak hanya berpengarus pada psikologis saja tapi juga fisik.Dulu saya hampir setiap hari minum obat sakit kepala, karena saya pada waktu itu sakit kepala terus mungkin akibat kurang tidur dan efek nangis yang terus menerus jadi kalau pusing ya minum obat agar tertidur pulas juga.

Saat itu seakan Tuhan itu tidak adil dan saya merasa tidak berharga.Alhamdulillah,,beryukur sekali saya bisa melewati saat-saat terpuruk dan mulai membuka diri.Saya mulai curhat dengan adik dan juga teman.Beruntung sekali keluarga dan sahabat terus memotivasi saya untuk keluar dari keterpurukan.

Ada alasan yang cukup besar untuk saya keluar dari keterpurukan yaitu anak-anak.Melihat anak-anak rasanya saya tidak tega kalau misalnya saya harus mati dalam keadaan terpuruk dan anak-anak terlantar.

Yups,,Curhat salah satu terapi saya saat itu selain terus beribadah dan istiqomah agar selalu ikhlas menghadapi semua takdir.Curhat atau curahan hati salah satu langkah sederhana untuk meringankan depresi.

Pilih seseorang yang bisa diajak curhat.Curhat memang sederhana kita tinggal mengeluarkan unek-unek tapi lumayan besar manfaatnya.Salah satu manfaat yaitu kita merasa lega.Para penderita depresi hanya butuh tempat untuk berbagi, bercerita, mereka tidak merta membutuhkan pendapat atau tanggapan.

Kadang ada beberpaa orang yang sebel ketika kita curhat mengenai masalah kita yang itu-itu saja bahkan menganggap remeh penderitaan kita,,tapi plissss deh masing-masing orang memiliki kapasitas berbeda dalam menghadapi cobaan hidup.

Pada sebagian orang yang curhat di medsos ya sok wae mungkin cara dia mengekspresikan perasaanya atau mungkin tidak ada tempat curhat.Kalau menurut saya sih selama tidak merugikan orang lain atau nyinyir ya fine fine hehe.

Bagi kita yang jadi tempat curhat tolong jadi pendengar yang baik karena mereka hanya butuh di dengar, hanya butuh tempat untuk mencurahkan.Saya sendiri orang yang suka banget curhat karena ini terapi saya agar saya tidak stress atau depresi dan saya sendiri harus pinter memilih teman atau keluarga untuk tempat curhat.

So,,buat kamu yang butuh tempat curhat bisa kok hubungi saya, saya secara lapang dada mendengar keluh kesah kamu 👄




18 komentar

  1. Curhat yuk ke orang yang tepat. Dan ini menjadi pengalaman bahwa mendengarkab keluh kesah orang itu ada manfaatnya ya? Apalagi kalau kita tahu itu adalah gejala depresi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas,,curhat memang terlihat sepele tapi manfaatnya cukup lumayan.

      Hapus
  2. Wah..
    Aku sering mengatasi rasa mendekati depresi dengan jalan-jalan karena terkadang curhat susah mbak. Banyak yang tidak amanah.hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang banyak yg tidak amanah bahkan suka makes2 gt klo kita curhatin hehe.

      Hapus
  3. Semoga kita terhindar dari depresi ya

    BalasHapus
  4. Dulu saya menghadapi suatu masalah yang sangat berat, untungnya banyak teman yang selalu support dan selalu mendengar cerita saya. Sehingga dijauhkan dari depresi.

    BalasHapus
  5. Dulu saya menghadapi suatu masalah yang sangat berat, untungnya banyak teman yang selalu support dan selalu mendengar cerita saya. Sehingga dijauhkan dari depresi.

    BalasHapus
  6. Tiap org mmg berproses tuk menghadapi masalah. Aku termasuk yg nggak suka simpan masalah tapi nggak pernah curhat masalah dengan sembarang org. Tetapi curhat mmg relaksasi juga. No gosip ya hehe

    BalasHapus
  7. Happy ending yah mak. Sulit rasanya jika udah didalam masa depresi, kalau gw bukan orang percaya adanya Tuhan, entah deh mak, enggak ada motivasi hidup mungkin. Gw prnah ada dimasa itu. Hiks

    Thanks for sharing, mak

    BalasHapus
  8. Pernah ada di tahap itu ketika aku capek ngadepin segala drama rumah tangga yg gak ada abisnya, akhirnya ya aku curhat sama sepupuku yg psikolog, yeah manjur

    BalasHapus
  9. Ya Allah mbak, dirimu benar2 wanita pejuang. Alhamdulillah bisa bertahan & bahagia dg anak2 ya. Dulu keponakan juga sempat depresi karena body shamming di sekolah. Tapi sekarang sudah sukses krn pd dasarnya dia memang jenius di science tapi penampilannya sgt geek jadi bahan ejekan. Dulu sempat bolak-balik ke psikiater krn keluarga sdh kewalahan. Kalau orang sekitar kewalahan, tak ada salahnya minta bantuan profesional. Yang penting si penderita tertolong. Alhamdulillah akhirnya baik.

    BalasHapus
  10. Iya yaaa, sering-sering curhat ke orang yang dipercaya, tapi ya itu pastikan orangnya sangat dipercaya.

    BalasHapus
  11. Yes, curhatin aja. Tapi jangan salah orang. Walau ga dapat solusi kebanyakan yang lagi galau butuh didengar, sekadar melepas beban. Bukan buat setor muka dan kuping buat diomelin kan, ya?

    BalasHapus
  12. templatenya baru ngepink so sweet deh. Btw ga ada foto profilenya nih?

    eh mau komen tentang depresi. Aku jadi inget deh teman yang pinterrr banget tapi sempat linglung dengan mencoba melukai diri karena dia merasa tertuntut mendapat nilai sempurna di semua pelajaran. Tekanan pelajaran bisa bikin stress anak-anak.

    BalasHapus
  13. Bener juga, sih. Mereka yang depresi biasanya karena gak ada orang yang bisa dipercaya untuk dijadikan tempat curhat

    BalasHapus
  14. Iya mbak, depresi bisa menyerang semua usia

    BalasHapus
  15. komunikasi dgn keluarga ato pasangan, sbnrnya cara ampuh untuk mencegah depresi ya mba.... tapi kalo ga ada keluarga ato pasangan, sebenernya curhat ke Tuhan, juga bisa ngurangin beban di dada :)

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉