Yuk Jadi Masyarakat Cerdas, Jangan Mudah Termakan Hoax



Assalamu'alaikum.
Lahir dan menjadi warga negara Indonesia menjadi kebanggan tersendiri. Rasa syukur tak henti-hentinya bisa menjadi 1 dari ratusan juta penduduk Indonesia. Keanekaragaman, adat, budaya dan agama sangat kental disini. 


Ratusan suku bangsa dari sabang sampai merauke membuat saya bangga karena ini membuktikan bahwa Indonesia itu tidak hanya kaya akan hasil alamnya tapi juga kaya akan budayanya.

Perbedaan ini semua menyatu dalam Bhineka Tunggal Ika. Hakikatnya perbedaan ini membuat kita makin solid dan rasa persaudaraan juga makin tercipta tapi nyatanya beberapa tahun terakhir rasa kebhinekaan itu perlahan terganggu.

Hanya perpandangan beda politik yang terprovokasi berita hoax itu memecah rasa persaudaraan dan kerukunan bangsa. Sedih memang karena saya sendiri mengalaminya. Sahabat saya yang dulu solid hanya karena perbedaan politik dan termakan berita hoax pun menjauh.

Silaturahmi terputus dan saling menjelekkan satu sama lain. Perpecahan hanya karena perdedaan menurut saya bukanlah hal yang dewasa, ini menunjukan bahwa kita tidak siap untuk menjadi negara demokrasi.

Kok agak berat ya saya bicaranya? Entahlah ini hanya luapan isi hati saya yang ternyata berita hoax itu memutuskan tali silaturahmi antara saya dan sahabat. Berita hoax atau palsu itu sangat kejam dan berita ini di buat pihak tertentu untuk menyerang pihak lawan.

Berita hoax tidak hanya di politik saja tetapi di kehidupan sehari-hari juga  banyak banget yes apalagi berita tersebut disebar di Whatsapp group yang mana banyak anggota yang tidak semua sepemikiran, kalau sudah ada yang sebar link gitu pasti deh ada diskusi yang cukup alot.

Kenapa hoax mudah tersebar di zaman ini  ? ya karena saat ini zaman digital yang mana kita dengan mudah mendapatkan informasi dan menerima aneka hoax yang disebar. Zaman serba digital memang bagai pisau bermata dua , disatu sisi banyak manfaat yang kita dapat tapi di satu sisi bisa melukai kita dan orang lain jika tidak pintar-pintar memilih.

Apalagi sekarang ada yang namanya UU ITE yang mana kita ga bisa sembarangan menyebarkan berita hoax dan menebar kebencian. Lalu gimana sih caranya agar kita tidak menjadi korban Hoax dan aman dalam bersosial media?.

Tips Agar Tidak Menjadi Korban Hoax :

 

Cek keaslian Foto

Sekarang banyak banget aplikasi edit foto dan kebanyakan berita hoax itu kadang mereka mengambil foto lalu di edit atau bisa juga mereka mengambil foto lama yang di naikan kembali. Misalnya saja foto kejadian yang terjadi di negara lain tapi mereka yang bikin hoax bilangnya terjadi di negara sendiri.

 Yah pastinya kalian paham banget yes sama foto-foto ini, nah cara cek keaslian foto bisa memanfaatkan mesin pencari google yaitu dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Image. Dengan cara seperti ini kita bisa tau foto awal atau keaslian foto tersebut dan dari mana foto itu berasal.

Pemeriksaan Fakta 

Dalam pemeriksaan fakta kita harus tau dulu nih sumber berita tersebut berasal darimana, misalnya dari narasumber sebuah parpol, polisi, tokoh politik, pengamat atau masyarakat. Jangan langsung percaya dengan kabar yang beredar kita cari fakta lebih lanjut apakah ini hanya opini atau berdsarkan fakta.

Cermati alamat situs

Di era digital saat ini kiat dengan mudahnya membuat situs atau portal berita. Bagi oang awam mungkin agak susah mencermatinya namun kita harus pintar nih apakah informasi ini diperoleh dari website atau mencantumkan link dari situs yang sudah tervertifikasi sebagai instusi pers resmi atau belum.

Jangan mudah percaya dengan judul provokatif 

 Saat ini masih banyak orang yang malas membaca isi dari sebuah berita dan mereka lebih cenderung membaca dari sebuah judul. nah ini dia kesalahannya karena kadang judul sama isi suka berbeda dan kalau ada judul yang provokatif lebih baik abaikan dan langsung mencari referensi berupa berita serupa dari situs online remi dan terpercaya.

Menahan tidak mudah menyebarkan berita atau link

 Percayalah kadang kita sudah tidak bisa menahan ingin menyebarkan berita yang sedang up to date  hanya karena ingin eksis atau ingin memberikan info tanpa keaslian sebuah berita. Duhh...untuk yang satu ini saya sarankan lebih bijak lagi dan lebih bisa menahan untuk tidak langsung share sebuah berita tanpa tau lebih dulu keasliannya.

Keluar dari group diskusi yang cenderung memprovokasi

untuk hal yang satu ini sih saran saya saja ya, kenapa kita harus keluar dari sebuah group whatsapp yang sering menyebarkan berita hox atau sering berdiskusi yang memprovokasi satu sama lain. Menurut saya lingkungan seperti ini tuh banyak negatifnya, selain tidak berfaedah kita juga takut terbawa sama hal-hal kaya gitu.


Lalu gimana sih kalau mendapatkan berita hoax atau berita yang memprovokasi ? Nah kalau mendapatkan berita seperti itu kita report saja atau melaporkan berita tersebut. Caranya gampang banget , kalau di instagram dan facebook ada tombol report ( melaporkan ) nanti berita tersebut akan hilang.

 Lalu kalau di whatsapp ada yang sebar link atau berita yang belum tentu kebenarannya sebaiknya kita tanya langsung ke penyebar link apakah benar beritanya atau sudah cek keaslian sebuah berita atau foto yang ia sebarkan.



Sebagai penutup saya hanya ingin bilang, sebagai warga negara yang saat ini berprofesi sebagai freelance writer saya berharap bahwa kita harus melek internet, melek digital dan pintar menyaring semua informasi yang tersebar karena ini semua demi persatuan Indonesia.

Mengenai hal ini juga sebagai catatan saya juga sih yang mana harus menghasilkan konten yang baik dan bermanfaat , kita harus bersama-sama #SebarkanBeritaBaik .

Berbicara mengenai #SebarkanBeritaBaik saya mau kasih infomasi juga nih kalau saat ini Kapolri sedang mengadakan Citizen Journalism Social Media Competition dengan hadiah yang luar biasa mulai dari smartphone, laptop, sepeda motor sampai ikut meliput kegiatan Kapolda patroli udara menggunakan helikopter.






3 komentar

  1. tosss..... harus cerdas! itu kata kuncinya. Jangan malah jadi ikutan nyebarin berita hoax.

    BalasHapus
  2. Kalau dapat link berita, lihat judulnya, langsung share. Hahahha. aku pernah sih share hoax. Hahahah. Sekarang udah enggak, dooong, sekarang mah balik baca koran ajah.

    BalasHapus
  3. Sekarang orang-orang lebih memilih jadi yang pertama menyebarkan informasi ketimbang jadi penyebar informasi benar.
    Yuk #sebarkanberitabaik!

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉