Program " Ayo Menulis Bersama SiDU "



Assalamu'alaikum.
Ada yang masih suka menulis di buku atau di kertas? Kalau saya sih masih walau jarang tapi yang pasti setiap hari saya pasti menulis. Saya lebih sering menulis di memo kecil buat anak-anak. Tulisannya juga gaterlalu banyak paling kata sayang dan pesan aja sih misalnya saya selipin di buku PR pereka atau di buku paketnya.



Menulis pesan singkat ini juga belum lama tepatnya sekitar 4 tahun lalu ketika saya aktif di sosial media dan juga mengikuti aneka talkshow parenting. Psikolog banyak memberikan saya wejangan kalau ternyata menuliskan pesan dan rutin memberikan pesan sayang ke anak itu termasuk bonding. Dengan pesan singkat seperti itu anak juga akan bahagia dan merasa kehadiran mereka itu sangat berarti.

Kebiasaan menulis ini saya tularkan ke anak-anak makanya sampai sekarang anak-anak sering menulis kata sayangnya entah itu di kertas origami atau kertas note biasa. Yang lebih sering menulis kata sayang itu Kezia hampir setiap hari dia menulis kata sayang, dia lebih ekspresif.



Kezia ga cuma menulis pesan atau kata sayang bukan hanya ke saya atau kakaknya saja tapi ke teman-temannya. Tulisan Kezia saya temukan saat saya bongkar tasnya dan dia menulis surat untuk Zahra temanya yang ingin pindah ke Papua. Saat ini Kezia baru kelas 1 SD dan jujur saja sih masih ada kata-kata yang kurang tepat yang ia tulis, tapi ga papa namanya juga masih kecil dan tahap belajar.

Saya bebaskan anak-anak untuk menulis apapun karena saya pikir dengan menulis itu cara mereka mengungkapkan isi hatinya selain saat kita Pillow Talk. Ternyata manfaat menulis juga banyak lho dan manfaat itu saya ketahui saat saya menghadiri acara bersama SiDU di The Icon, Morrisey Hotel, Jakarta..

Sudah tahu kan SiDU? Buku Sinar Dunia yang biasa kita pakai dari zaman waktu sekolah?. Buku SiDU memang sudah tidak asing lagi dari zaman saya sekolah sampai sekarang punya anak pun mereka menulis di Buku Merek SiDU. SiDU sendiri merupakan merek buku tulis unggulan dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan kali ini SiDU mengeluarkan program terbarunya yaitu " Ayo Menulis Bersama SiDU" .


Pada acara talkshow " Membangun Generasi Cerdas Indonesia melalui Kebiasaan Menulis"  ini saya banyak mendapatkan fakta-fakta tentang manfaat menulis yang dijabarkan oleh para narasumber. Ada pun narasumber yang hadir di acara ini yaitu Ibu Nurman Siagan selaku Pakar Edukasi Anak Sekaligus Kordinator Program Pendidikan Wahana Visi Indonesia, Ibu Melly Kiong yang merupakan Praktisi " Mindful Parenting " , Bapak Martin Jimi selaku Domestoc Bussines Head - BU Consumer Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan Fayanna Ailisha Davianny penulis cilik, anggota komunitas Kecil-Kecil Punya Karya ( KKPK ).

Sebagai pembuka Ibu Nurman Siagan memaparkan hasil survei 3 tahunan dari Programme For International Student Assessment (PISA) 201 yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) bahwa ternyata Indonesia berada di peringkat 60 dari 72 negara. Dan ini bisa di bilang sangat miris bahkan dari negara tetangga misalnya Malaysia, posisi Indonesia itu cukup jauh.


Beliau mengungkapkan menulis dan mengetik itu beda lho, dan menulis merupakan kemampuan dasar.Dan saat ini kompetensi menulis dengan tangan anak zaman now itu bisa di bilang masih rendah begitu juga dengan pemahaman anak terhadap apa yang ia pelajari juga masih sangat rendah.

 Mirisnya lagi tidak hanya anak muridnya saja tetapi juga berdasarkan study para guru di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menulis perencanaan pembelajaran, guru di Indonesia mendapat nilai 4, 5 yang seharusnya itu miniman 7.

Dengan hasil kompetensi yang rendah ini ternyata ada kaitanya dengan menulis lho. Nah ternyata menulis ( di kertas ya bukan gadget ) ini memiliki peran atau manfaat untuk seseorang menjadi cerdas karena menulis ada estetikanya. Lalu manfaat menulis apa saja sih?


Manfaat Menulis :

  • Menulis mampu meningkatkan daya ingat
  • Membuat semakin cerdas
  • Menulis mampu membuat makin kreatif
  • Menulis mampu menumbuhkan kararter pada anak
  • Memicu ketangkasan motorik tangan 
  • Dll
Melihat banyaknya manfaat menulis khususnya bagi orang tua membimbing anak-anaknya untuk mulai belajar menulis itu sejak dini. Dimulai dengan cara si Kecil memegang pensil dan ini juga melatih sensor motorik tangan juga. Ingat ya bun, dengan menulis anak bisa berfikir secara struktur juga nih.

Kegiatan menulis juga mendukung anak untuk menguasai huruf, kosa katadan meningkatkan kemampuan anak menangkap pelajaran jadi kalau anak ingin pintar ajarkan menulis sejak dini dan kebiasaan menulis ini jangan sampai hilang juga nih karena menulis dan megetik di gadget itu berbeda ya,, saya ulangi lagi menulis itu ada estetikanya.



Lalu da Ibu Melly Kiong sharing pengalaman pribadinya dalam mendidik anak-anaknya lewat menulis. Duhhh,,pada sesi Ibu Melly ini merupakan sesi paling baper banget. Bagaimana tidak beliau menularkan kebiasaan menulis ke anak-anak ini dari hal-hal kecil dan dimulai sejak dini.

Ibu Melly juga tidak melupakan moment- moment pertumbuhan si Kecil yang ia bukukan misalnya ia mengumpulkan gigi-gigi susu anaknya yang tanggal satu persatu yang kemudian ia bungkus dan di berikan keterangan, lalu ia juga sering menuliskan MoCil " Memo Kecil " yang ia selalu tempelkan di bekal anaknya.

Menurut Ibu Melly Menulis merupakan cara berkomunikasi yang sangat baik antara anak dan orang tua , " Melalui tulisan-tulisan sederhana anak, orang tua dapat melihat talenta terpendam anak, atau bahkan masalah yang sedang anak hadapi di Sekolah". Yang lebih so sweet lagi tau ga sih guys? jadi anaknya IBu Melly ini menempelkan pesan sayang untuk beliau di botol minuman soda dan sampai botol kosong minuman itu Ibu Melly bawa pada saat acara tersebut.



Tak berhenti sampai disitu saja nih , ada narasumber yang sangat menginspirasi yaitu penulis cilik Fayyana Ailisha yang masih berusia 13 tahun namun sudah mengeluarkan karya sebanyak 40 novel...wooowww keren banget ga sih?. Saya pun sampai merinding mendengarnya dan peran orang tua Fayyana inilah berada di belakangnya.

Jadi Fayyana cerita bahwa kebiasaan menulisnya itu dari sejak kecil dan berawal dari usia nya 1 tahun. Pada usia 1 tahun sang ibu sering membacakan cerita ke Fayyana dan lama kelamaan merupakan menjadi kebiasaan. Karena sudah terbiasa membaca buku akhirnya Fayyana suka sering menulis di kertas atau buku.

Menjadi seorang penulis berawal dari Fayyana mengikuti lomba cerpen pada usia 8 tahun dan dia menjadi juara ke 2 padahal lawannya itu anak-anak yang usianya di atas dia. Nah semenjak saat itu dia masuk Komunitas Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) . Dari menulis ini Fayyana mendapatkan berbagai prestasi lho, mulai dari menjadi pembicara di event -event internasional juga . Ahhh...keren banget lah.

Fayyana bilang kalau dengan menulis dia bisa berfikir dengan terstruktur dan menghasilkan prestasi lainnya. Yess,, bener banget , melihat dia berbicara juga saya melihat bahwa kemampuan dia berbicara di depan umum itu bagus banget, bahasanya juga terstruktur. Jadi inilah salah satu manfaat dari kebiasaan menulis.

Ayo menulis Bersama SIDU


Melihat fakta yang ada dan rasa dari kepedulian terhadap pentingnya meningkatkan kompetensi anak, SiDU menghadirkan program " Ayo Menulis Bersama SiDU" sejak April 2018. Program ini demi menumbuhkan kebiasaan menulis pada anak yang kami yakini dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan potensi anak Indonesia " Pak Martin Jimi selaku Consumer Domestic Business Head SiDU.

Gerakan "Ayo Menulis Bersama SiDU"  ini mencangkup pemberian buku latihan menulis anak , serta pendamping yang melibatkan orang tua dan guru secara intensif dengan modul yang berlangsung selama 21 hari. Kenapa kok selama 21 hari? karena berdasarkan study bahwa kebiasaan baru dapat di bentuk dengan rutin melakukannya selama minimal 21 hari.

Program ini melibatkan 20.000 murid dari 100 sekolah dasar di jabodetabek dan alhamdulillah Sekolah Kakak Shakila termasuk dalam program ini. Jadi sekitar seminggu yang lalu atau lebih si kakak ini bilang kalau di Sekolahnya ada kunjungan dari SiDU ( Sinar Dunia ) ada banyak aktifitas saat SiDU berkunjung.

Lalu SiDU memberikan godiebag yang berisi buku " Ayo Menulis Bersama SiDU" dan lainya. Dan Guru di Sekolah si kakak juga memberikan wejangan sama orang tua murid untuk terus mendampingi anaknya.



Nah seperti apa sih dalamnya buku " Ayo Menulis Bersama SiDU" ?. Isi dari buku ini penuh warna dan gambar. Ada banyak kuis atau pertanyaan yang bisa di jawab oleh si anak yang juga da gambar ilustrasinya, lalu ada pengetahuan juga mengenai sejarah kertas, ada kegiatan mewarnai ada dongeng juga dan masih banyak lagi.

Menurut saya buku " Ayo Menulis Bersama SiDU "  sangat bagus dan tepat banget untuk menumbuhkan kebiasaan menulis pada anak, isinya juga ga ngebosenin karena penuh warna, gambar dan seperti mengajak anak untuk berfikir dan berkreasi. Sayangnya buku ini tidak di jual bebas.

Tapi jangan khawati ya moms,, kalau sekolah anak Mommy ingin mendapatkan Buku " Ayo Menulis Bersama SiDU " daftar di http://ayomenulis.id/ isi info mengenai sekolah anak mommy secara lengkap dan kasih alasan kenapa sekolah tersebut ingin di kunjungi SiDU. Yukk.. kita dukung program " Ayo Menulis Bersama SiDU ".















19 komentar

  1. Meski belum masuk sekolah saya membiasakan anak untuk belajar menulis lho. Meski baru sedikit huruf dan angka yg diingat tapi saya percaya lama2 anak akan bisa.

    Tulisan anak ini rencananya akan saya kumpulkan dan kelak ia dewasa bisa melihat bagaimana perjuangannya belajar saat balita. Hehehe...

    Oya, Program sidu ini buat anak sekolah maksudnya lembaga formal saja ya? Kalau anak mengaji gitu bisa gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ide bagus teh Okti kerennn lah idenya. Coba aja daftar ke websitenya ya.

      Hapus
  2. Temanya menarik bgt ini. Penting memang mengajarkan si kecil utk rajin menulis dan membaca

    BalasHapus
  3. Buku tulis sidu legeng banget sih. Dengan kata kata mutiara dibagian footnote nya. Hehe

    Khususnya program dari sidu ini sangat menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya kak programnya menarik banget jadi anak semangat nulis gt.

      Hapus
  4. Saya masih suka nulis di buku.
    Lebih asyik corat coretnya

    BalasHapus
  5. Aku juga membiasakan Miko menulis, mel

    dia juga sering nulis pesan-pesan gitu buat aku terutama kalau aku lagi dines
    dan membacanya sumpah jadi terharu bangetttt

    BalasHapus
  6. Buku saya jaman old nih, sinar dunia...

    BalasHapus
  7. Menulis mampu menumbuhkan kararter pada anak, ini bener banget. Jadi dulu saya sempet kenal sama orang yang bisa nebak karakter dari tulisan tangan. Lupa istilahnya apa. Nah kata dia, tiap orang itu bisa lho memerbaiki karakternya lewat bagaimana dia menulis. Misal, katanya kalau mau nggak gampang lupa, coba selalu kasih titik di tiap huruf i dan j.

    BalasHapus
  8. Mengajarkan anak menulis memang banyak manfaatnya ya mbak. Bisa melatih stimulasi anak juga

    BalasHapus
  9. Saya masih suka nulis di kertas juga Mba Amel, biasanya nulis puisi, lebih enak coret-coret di kertas beda aja rasanya.

    Dan saya suka menulis di kertas berulang-ulang untuk menghafal rumus-rumus saat dulu sekolah hehehe

    BalasHapus
  10. SiDu (sinar dunia) nuku tulis paling keren dan paling banyak peminatnya. Saya belajarnya agar lebih cepat paham, harus ditunjang dengan menulis di kertas..

    BalasHapus
  11. Jadi inget zaman sekolah buku tulis dan buku gambarku ya sidu ini. Wah sekarang anak2 masih makai. Awet ya produsen bukunya :D

    Anak2nya co cweet mbak Amel bisa kirim2 pesan gtu meski masih kecil :D

    BalasHapus
  12. Seandainya semua anak2 suka menulis dengan tidak dipaksa tentunya bermanfaat banget ya, jd ortu ngga perlu worry lagi karena menulis itu bnyk manfaatnya

    BalasHapus
  13. ahh so sweet banget ya kezia itu, seperti mamanya hihihi. setuju banget mba, menulis pesan untuk anak bagian dari bonding ya

    BalasHapus
  14. ahh so sweet banget ya kezia itu, seperti mamanya hihihi. setuju banget mba, menulis pesan untuk anak bagian dari bonding ya

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉