Assalamu'alaikum.
Halooooo... Yes kali ini saya akan menceritakan kelanjutan Kunlaptik Kemenkes RI di Gorontalo. Baca di Kunlaptik Kemenkes RI di Gorontalo part 1 . Jadi selesai berkunjung ke SMK N 1 Limboto kita semua beserta rombongan menuju ke Damhil Hotel tempat kita bermalam. Setelah istirahat sebentar di lanjut deh dengan makan malam bersama dinas kesehatan kota Gorontalo, Gubernur Gorontalo dan lainya.
Selesai makan malam baru deh Bapak Gubernur Gorontalo Bapak Drs. Rusli Habibie, MAP menjelaskan tema kunlaptik kali ini yaitu "Ekspose Pembangunan Kesehatan di Provinsi Gorontalo dan Komitmen Daerah Mendukung Imunisasi MR" sebelum menjelaskan inovasi-inovasi apa saja sih yang sudah di lakukan di Gorontalo kita semua terlebih dahulu dikenalkan mengenai Gorontalo.
Provinsi Gorontalo terletak di Sulawesi Utara yang mana provinsi Gorontalo ini lahir pada tanggal 5 Desember tahun 2000. Luas wilayah provinsi Gorontalo 12,44 km2 dengan penduduk 1. 157.316 jiwa. Di Provinsi Gorontalo ada fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah sakit, untuk puskesmas sendiri ada 93 puskesmas, 9 rumah sakit milik pemerintah dan 4 milik swasta. Terhitung pada tahun 2017 Provinsi Gorontalo sudah memiliki 96,66% masyarakat yang menjadi peserta JKN-JIS .
Untuk jumlah tenaga kesehatan :
dr. Spesialis : 142
dr umum : 312
Dokter gigi : 51
Bidan : 1.137
Perawat : 1.851
Tenaga gizi : 297
Tenaga apoteker : 99
Kesehatan lingkungan :167
Analisis laboratorium :34
Provinsi Gorontalo memiliki 8 program prioritas tahun 2018-2022 muali dari Pedidikan yang berkualitas, Kesehatan yang prima, Insfrastruktur lebih merata, Ekonomi lebih meningkat, Pemerintah yang melayani , Agama dan budaya, Pariwisata yang mendunia dan Lingkungan yang lebih lestari.
Untuk program unggulan kesehatannya Provinsi Gorontalo memiliki program inovasi dan upaya terobosan mulai dari GERMAS ( gerakan masyarakat hidup sehat ) kegiatannya yaitu senam bersama masyarakat, mengajak makan buah dan sayur, kerja bakti, lalu ada yang namanya program penyehatan lingkungan misalnya saja Kegiatan Deklarasi Stop BAB sembarangan , praktek pelatihan pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat ( STBM ) stunting Kabupaten Gorontalo.
Tak hanya itu saja Gorontalo memiliki program Bank Darah dan Bank darah ini memiliki aplikasi jadi bisa dilihat secara online mengenai stok darah dan lainya. Lalu untuk mengatasi masalah stunting Gorontalo melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka stunting misalnya saja Pembelajaran Ilmu gizi berbasis makanan khas daerah Gorontalo tingkat SD-SMP-SMA , pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronik, lalu sosialisasi dan pemberian table Fe pada remaja ( ada tulisan saya di part 1 ) .
Program Gema Penting Desa Haya-haya
Untuk pencegahan stunting sendiri Provinsi Gorontalo ada yang namanya Program Gema Penting ( Gerakan Masyarakat Penurunan Stunting ) yaitu melalui Pos Gizi Desa Haya-haya yang terletak di Kecamatan Limboto Barat yang besoknya kita kunjungi setelah makan pagi di Rumah bapak Walikota Gorontalo.
Program Gema Penting atau Gerakan Masyarakat Penurunan Stunting merupakan sebuah inovasi yang pantas di contoh oleh daerah-daerah lainya. Nah sebelum saya share program Pos Gizi ini yuk kenalan dulu dengan Stunting, informasi mengenai stunting ini saya dapat dari Kompas.com .
Stunting atau lebih di kenal dengan kuntet atau dengan kondisi lain terkait kurang gizi, yang juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Penyebab Stunting
Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.
Gejala Stunting
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda
Lalu cara mencegah stunting gimana?
Untuk mencegah stunting tentunya di mulai sang Ibu mengandung atau bahkan sebelum mengandung. Dari saat mengandung hingga anak berusia 1000 hari pertama kehidupan sang ibu wajib memberikan si Kecil dengan asupan gizi seimbang. Zat makro dan mikronutrien tentunya harus banget di cukupi.
Baca : Pentingnya nutrisi 1000 hari pertama kehidupan
Pada saat mengandung sang ibu juga harus memeriksakan kandungannyandan perhatikan asupannya , lalu saat anak lahir hingga 6 bulan wajib ASI ekslusif dan setelah itu di lanjut dengan pemberian MPASI lalu dilanjut dengan asupan makanan dengan gizi seimbang.
Nah itu tadi sedikit mengenai stunting , penyebab dan gejalanya. Okehhh ...kita lanjut mengenai Program Gema Penting Deda Haya-Haya.
Jadi dari rumah bapak Walikota menuju Desa Haya-haya memakan waktu sekitar 1 jam lebih sedikit, perjalanan menuju kesana lumayan lancar dan yesss seneng banget sih kalau berkendara di Gorontalo itu bebas macet.
Desa Haya-haya seperti Desa lainya yang masih terdapat lahan yang cukup luas. Untuk Pos Gizi Desa Haya-haya dibina oleh Puskesmas dan di betuk secara swadaya. Di Gorontalo sendiri ada sekitar 205 Pos Gizi yang tersebar. Pos Gizi di bentuk pasti memiliki tujuan untuk menjadikan masyarakat lebih baik, lalu apa sih tujuan Pos Gizi ? .
Tujuan Pos Gizi Desa Haya-Haya :
- Menurunkan angka gizi kurang dan gizi buruk pada bayi-balita di Desa Haya-Haya.
- Mempertahankan status gizi yang sudah baik.
- Mencegah terjadinya gizi kurang atau gizi buruk di masa yang akan datang.
Sesuai dengan tujuannya Pos Gizi sering diadakan pastinya edukasi mengenai kesehatan dengan masyarakat, para ibu diajarkan personal hygiene, melakukan berbagai permainan edukasi, serta diajarkan kader memasak makanan berat dengan menggunakan bahan pangan lokal.
Menu yang diajarkan dalam memasak ditentukan oleh petugas gizi Puskesmas dan tentunya sesuai dengan AKG ( angka kecukupan Gizi ). Ada hal yang sangat menarik dalam kegiatan memasak ini, jadi para ibu harus datang tepat waktu atau sesuai jadwal dan tidak boleh membawa snack, susu atau jajanan lho.
Untuk menurunkan angka stunting melalui Pos Gizi ini cukup bagus, menurut Kemenkes RI ibu Nila Moeloek inovasi ini sangat bagus dan kita harus menyebarkan inovasi ini agar di contoh oleh daerah lain.
Ya,, melalui ini kita tidak hanya menurunkan angka stunting agar anak tumbuh sehat dan berkembang secara optimal tapi dengan inovasi ini juga para warga bisa sekalian silaturahmi di Pos Gizi. Gimana menarik bukan? .
Pemenuhan gizi pada anak emang sangat penting ya. Khusus di masa 1000 hari pertama..ini bakal jadi penentu banget masa depan kesehatanya si anak..hidup germas juga jadi pola hidup yg harus dibarengi untuk menjamin kehidupan yg sehat di masa depan.
BalasHapusSemoga Indonesia bebas stunting. Semuanya tentu harus dimulai dengan mencegah stunting, sejak ang Ibu mengandung atau bahkan sebelum mengandung. Juga nggak lepas saat anak berusia 1000 hari pertama kehidupan sang ibu wajib memberikan si Kecil dengan asupan gizi seimbang dan mengandung Zat makro serta mikronutrien.
BalasHapusSemoga dengan Program Gema Penting bisa menurunkan jumlah adik-adik yang rentan terkena gizi buruk ya mba, makasih banyak juga postinganny, detil! Saya jadi tahu gejala stunting
BalasHapusmambahas stunting emang seru apalagi ibu2 yang punya anak balita nih kudu tahu informasi penting ini
BalasHapusAku beberapa kali ikutan acara yang membahas mengenai Stunting mbak. Sebenarnya aku gak tahu sih bedanya anak pendek karena emang kekurangan gizi atau karena gen dari orangtuanya. Tapi, apapun itu pemenuhan gizi itu sesuatu yang harus banget :)
BalasHapusDulu kukira stunting itu karena keturunan aja, nenek moyangnya ya gak ada yg tinggi. Ternyata ada hubungannya dengan asupan gizi dlm makanan ya. Semoga Indonesia bebas stunting
BalasHapusSemoga program Kemenkes dalam memberantas stunting di daerah-daerah terpencil dapat terus berjalan dengan sukses ya. Jadi bukan hanya di kota-kota besar saja program ini bisa sukses. Alhamdulillah ya mba bisa menyaksikan secara langsung program kemenkes di Gorontalo.
BalasHapusJadi tambah ilmu baru tentang stunting. Thanks for sharing mba.. :)
BalasHapusKeren banget ya Gorontalo di bidang kesehataannya. Kayaknya Jabar juga kalah deh. Semoga semakin banyak anak yang bebas stunting ya. Gak cuma di Gorontalo aja, tapi juga di seluruh pelosok negeri.
BalasHapusSuka baca reportase terkait kegiatan blogger yang ikut acara kementrian ke daerah. Mengintip gimana pesatnya berbagai inovasi dan program pemerintah yang telah sampai kepada akar rumput. Semoga tidak hanya di gorontalo tapi menyeluruh ke berbagai per juru tanah air. Amin...
BalasHapusSemoga adanya edukasi ini bisa menurunkan angka stunting, dan masyarakat lebih aware yah
BalasHapusYuk dukung berbagai program germas, termasuk program untuk menurunkan angka stunting. Karena kualitas anak bangsa adalah tombak masadepan yang lebih baik.
BalasHapusAku senang liatin perjalanan Amel ke Gorontalo via FB dan Ig. Pasti membahagiakan banget ya. Trip sarat ilmu dan berbagi. Keren!
BalasHapusBaru ngeh kalo Indonesia juga kegawatan stunting...selama ini ga ada aku tau.istilah ini
BalasHapusstunting ini jadi sorotan sekarang nih ya
BalasHapusbersyukur banget bica punya banyak bahan bacaan para blogger yg sharing ttg ini
Wah Gorontalo, anak2ku msh ada turunn Gorontalo mbak :D Tapi blm pernah ke sana hehe.
BalasHapusBtw ternyata angka stunting msh cukup banyak ya, alhamdulillah ya program2 pemerintah ke sana2 jg. Jd gak hanya fokus di kota tapi jg yang jauh kyk di daerah2 :D
Moga2 juga faskes dan naskes di Gorontalo bisa nambah2 lg ya mbak :D
Program kemenkes lewat germas nya ini mecapai seluruh kota di Indonesia ya mbak, semoga tidak ada lagi anak indonesia yang mengalami stunting ya mbak. Btw aku salfok sama pokas , itu apaa mbak??
BalasHapusBenar Mba, cara mencegah stunting itu dengan memberikan bayi dengan gizi saat masih di kandungan, maupun setelah lahir.
BalasHapusNama pos gizinya lucuk haya haya hehe.. tapi stunting itu memang banyak terjadi ya ka, apakah negara kita masuk negara kekurangan gizi? semoga dengan program baru dari Kemenkes RI bisa menurunkan angka stunting ya ka
BalasHapusTernyata Gorontalo sudah siap dgn segala sumber daya dan programnya.. Stunting mmg salahsatu isu yg sdh difokuskan ya kak.. Cadas, laporan langsung yg komprehensif
BalasHapusDulu aku kira sunting itu faktor genetik .ternyata genetik hanya 20 % dan selebihnya asupan gizi..
BalasHapusJadi tau ..besok kalo hamil ...kudu banyak makanan sehat dan bergizi...
Ayoo kita cegah stunting..
BalasHapusSedia payung sebelum hujan.
Btw, tulisannya bagus mba..