Assalamu'alaikum.
Gimana kabarnya? semoga sehat selalu dan penuh berkah berlimpah ya. Alhamdulillah yes tanggal 12 Oktober 2018 kemarin saya akhirnya menginjak Kota Surabaya, Kota Pahlawan dengan banyak cerita. Alhamdulillah yes, saya bisa berkumpul dengan para anggota GenPI ( Generasi Pesona Indonesia ) dari berbagai daerah.
Bagi sebagian orang mungkin belum tahu apa itu GenPI , jadi guys GenPI ini merupakan Digital Influener Kepariwisataan Indonesia yang mana berbagai daerah itu ada GenPI nah kali ini saya bertemu dengan anggota GenPI dari beberapa daerah mulai dari Jambi, Jogja, Lombok, dan sebagai tuan rumah GenPI Jatim ( Jawa Timur ).
Jadi ngapain saya disini ? nah kalian masih ingat tulisan saya beberapa waktu lalu ga? kalau belum baca bisa baca disini ya. Jadi saya hadir di Surabaya itu menghadiri Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 yang diadakan di Jatim Expo.
Alhamdulillah yes, saya menghadiri pembukaan event Pasar Seni Lukis Indonesia 2018. pada kesempatan tersebut hadir pula Gubernur Jawa Timur H. Ir. Soekarwo atau yang biasa panggil Pakde Karwo, Menter Pariwisata bapak Arief Yahya, jajaran pemda Jawa Timur dan berbagai lapisan masyarakat juga turut hadir disini.
Acara pembukaan event ini diawali oleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjut dengan berdoa agar even ini berjalan dengan lancar mulai hari ini sampai tanggal 21 Oktober mendatang.
Pasar Seni Lukis Indonesia ini sudah menjadi kegiatan reguler di Surabaya. Tahun ini PSLI sudah menginjak usia 11 tahun lho dan tau ga sih acara ini juga masuk dalam kegiatan rangkaian ulang tahun Provinsi Jawa Timur yang ke 73 tahun.
Dalam sambutannya Pak de Karwo berujar bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya sandang, pangan dan papan saja tetapi ingin kehidupan yang aman dan nyaman.
Kebutuhan hidup yang aman dan nyaman itu merupakan kebutuhan setelah proses. kebutuhan kebutuhan pokok itu terpenuhi. namun itu juga belum berhenti, pada saat manusia berjaln menjalani kehidurpannya manusia membutuhkan aktualisasi atau pengakuaan dirinya oleh dunia.
Nah pemikiran-pemikiran mendasar itu maka ada pikiran besar yang dilontarkan oleh para pemikir-pemikir kebudayaan. Nah seni merupakan bagian dari kebudayaan . Kebudayaan sendiri berhubungan dengan prilaku. Karena itu seni sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia, atas dasar ini pemikiran ini lah yang mungkin dengan hadirnya PSLI ini atau seni itu sebagai penyeimbang kehidupan manusia.
PSLI merupakan apresiasi untuk para seniman Indonesia khususnya seni Lukis, tak hanya itu Seni lukis ini juga termasuk ekonomi kreatif yang mana harus di dukung oleh semua kalangan dan seluruh lapisan masyarakat. Pak de Karwo berharap bahwa ekonomi kreatif di Indonesia ini dapat berkembang.
Menteri Pariwisata bapak Arief Yahya juga mengungkapkan bahwa PSLI ini merupakan salah satu wadah para seniman untuk mengembangkan industri kreatif, dan beliau optimis kalau acara ini dilaksanakan rutin bisa cepat berkembang.
Untuk tahun ini ada sekitar 140 Pelukis dari berbagai daerah di Indoensia yang turut serta mengikuti PSLI. Pada even ini juga para seniman tidak hanya menjual karya lukisannya saja tetapi ada banyak lukisan display yang di jual dan 50% dari hasil penjualan akan disumbangkan kepada korban bencana Gempa Palu.
Ada Apa Saja di Pasar Seni Lukis Indonesia 2018?
Okehh.. ada apa saja sih di Pasar Seni Lukis Indonesia 2018? nah sumpah ya saat memasuki Jatim Expo Surabaya ini saya merinding banget entah lah kenapa bisa merinding apa karena mungkin karena aura seni dari lukisan ini sangat kuat? ahhh sepertinya sih ya.
Buat pengunjung yang ingin datang ke Pasar Seni Lukis Indonesia ini bisa langsung ke pusat informasi , disana kita bisa mendapatkan tabloid kumpulan para seniman yang mengikuti pameran ini lengkap dengan biografinya.
Ada banyak stand dan ratusan lukisan yang bisa membuat kamu merinding plus terkesima karena saking indahnya. Disini para pelukis tidak hanya menjual hasil karyanya saja lho tetapi bisa melukis secara on the spot, beliau juga membuka jasa pembuatan karikatur juga.
Karya Pak Totok Nuryanto |
Setelah mengunjungi semua stand yang ada disana saya tau bahwa harga dari lukisan yang di jual itu mulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Ya ,, puluhan juta rupiah lho misalnya saja seperti lukisan karya Pak Totok Nuryanto yang mana frame dari lukisannnya itu terbuat dari karu tebal yang unik dan cantik ini di hargai 20 juta rupiah.
Saya juga sempat mewawancarai beliau, jadi semenjak adanya PSLI ini beliayurutin mengikuti pameran ini. Menurut pak Totok Nuryanto, pameran ini merupakan peluang bagi dia untuk menunjukan hasil karya agar dibeli oleh orang.
Untuk material lukisan sendiri sangat beragam, mulai dari cat acrylic , pensil khusus melukis bahkan ada dari material yang tidak biasa seperti dari bulu unggas, koin dan batu akik ( yes batu akik ) yang luarrrr biasa kerennya.
Seperti bapak Sumiadi seorang pelukis yang memilih melukis dengan potongan bulu unggas. Cukup menarik dan cantik hasil lukisannnya, beliau menggunakan material bulu unggas bukan tanpa alasan, selain berbeda dan menarik beliau ingin mengangkat bulu unggas itu bisa menjadi sesuatu yang berharga lebih dan jadi sebuah hasil karya seni cantik. Hehe iya juga sih ya, setahu saya kalau bulu unggas itu hanya untuk Shotle cock saja buat bulu tangkis dan ternyata bisa lho buat lukisan.
Sangat beragam lukisan yang ada disini, ada satu stand yang membuat saya merinding dan kagum yaitu stand lukisan Ki Samudra Biru, beliau ini khusus melukis Ratu Pantai Selatan atau yang dikenal Nyi Roro Kidul.
Di stand ini juga ada kembang bunga sedap malam lho,,huhuhu tambah mistis saja ya. Karena penasaran akhirnya saya memberanikan diri bertanya kenapa beliau memilih melukis Nyi Roro Kidul ini.
Jawabannya simple karena kisah ini sudah melegenda dan kuat akan mistis. Nyi Roro kidul juga cantik banget lho, nah usut punya usut sebelum melukis ini ada beberapa ritual yang harus di jalankan oleh Ki Samudra ini, mau tau apa saja? duhhh bisa tanya sendiri deh sam Ki Samudra soale aku ga kuat hihihi.
Para pelukis tidak hanya memamerkan lukisan yang sudah jadi saja contohnya pak Le' Mojar ini saat berkunjung di hari pembukaan saya meihat beliau sedang melukis macan dan tau ga sih lukisan ini tuh seperti foto lho, teksturnya halus banget.
Pak Le' Mojar juga menjadi salah satu pelukis yang menyumbangkan karyanya untuk peduli gempa Palu , nah ini dia karya Le' Mojar yang nanti jika lukisannya laku sebanyak 50% akan si dumbangkan untuk korban bencana.
Tak hanya menikmati lukisan yang indah-indah saja disini. Di PSLI kemarin saya juga melihat pmandangan yang tak biasa, istilahnya apa ya? yang jelas saya melihat seorang ibu yang sedang menikmati lukisan sambil menggendong anaknya , dan lukisan yang ia nikmati itu seorang kakak yang sedang menggendong adiknya,, ya,, mereka melakukan kegiatan yang sama.
Entah apa maksud dari sang ibu, tapi sepertinya beliau ingin menunjukkan ke anaknya sebuah gambar kasih sayang dan kerukunan antara kaka dan adik.
Ada rasa miris dan pedih sekali saat saya melihat lukisan diatas yang mana menggambarkan seorang ibu yang menggendonk anaknya yang bertubuh "maaf" sangat kurus sampai terlihat tulang.
Hati mana yang tidak teriris saat melihat lukisan ini coba. Sayangnya saya tidak bertemu dengan pelukis lukisan ini, saya ingin bertanya apa dan kenapa beliau melukis ini.
Saat saya melihat lukisan ini, serasa di cubit, kenapa? sepertinya sang anak yang di gendong ini menderita kurang gizi atau mungkin kurangnya bahan makanan untuk dimakan,, duhh tak sadar kadang saya masih membuang sisa-sisa makanan.
Di PSLI ini banyak pelukis yang melukis dengan objek para tokoh-tokoh ternama misalnya saja kary apak Mochtar ini hampir semua di standnya itu penuh gambar para tokoh misalnya saja Presiden pertama RI bapak Ir. Soekarno, Pak Gusdur, Elvis Presley dan Presiden Indonesia saat ini pak Jokowi.
Disini para pecinta seni sangat di manjakan banget deh karena bisa puas melihat dan juga membeli. Saya sangat menikmatinya acara pembukaan dan puas berkeliling disana saya tidak hanya mendapat kepuasan tersendiri lho ada hal yang saya dapatkan dari berbagai kisah hidup para seniman lukis disana yang kebetulan saya wawancarai.
Pak Sadikin Pard, disini saya sangat malu sekali ketika berbicara dengan beliau, walau tak lahir sempurna beliau memaksimalkan kemampuannya di bidang seni lukis khususnya. Beliau melukis pakai kaki lho.
Terharu banget saat beliau menceritakan kisah hidupnya, walau hidup dengan orang yang sederhana beliau tidak menyerah menjalani hidup dengan memaksimalkan kemampuannya.
Mulai lukis semenjak masih SD dan saat SMA teman-temannya itu minta tolong dibuatkan karikatur atau sketsa nah dari sana lah beliau sedikit-sedikit menghasilkan pundi-pundi uang dan menjadi pelukis profesionalnya sendiri itu dimulai sejak tahun 1989.
Beliau memiliki optimis yang sangat tinggi dan tidak mudah usaha plus kerja keras, saat ini beliau anggota AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists) sebuah grup pelukis di Eropa, yang melukis dengan mulut atau kaki karena tangannya tidak berfungsi.
Sedikit cerita tentang pak Sadikin, beliau itu terlahir dari keluarga yang sederhana karena tidak mau menyusahkan orang tua dengan kekurangannya beliau terus berusaha menggali keahlian yang ia miliki sejak kecil. Dan sekarang beliau sudah memiliki penghasilan yang lumayan besar, beliau juga bercerita bahwa saat ini beliau memiliki rumah tingkat tiga , memiliki mobil lebih dari 2 dan banyak lagi,,wooow keren ya.
Cerita kisah hidupnya ini penuh pelajaran yang bisa di petik dari beliau, beliau tidak ingin dikasihani oleh orang lain hanya karena fisiknya yang kurang. Merinding dan terharu saya mendengar kisah beliau. Rasa optimis dan semangatnya menjadikan beliau yang sekarang.
Tak hanya pak Sadikin Pard saja yang hadir di PSLI, ada beberapa anggota AMFPA juga disini yang menjual karya lukisannya dan tentunya ada kisah dibalik itu semua yang membuat kita haru dan berkaca.
Di Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 tidak hanya menampilkan hasil karya lukisan saja , para pengunjung juga bisa membeli bahan atau art material melukis disini. Ada banyak material yang di jual disini misalnya saja acrylic, kuas, medium oil, charcoal, oil pastestudio gesto bahkan kursi untuk melukis juga di jual disini lho. Untuk harga bahan-bahannya sendiri cukup terjangkau mulai ribuan sampai ratusan ribu.
Okeh,,sepertinya sekian dulu tulisan saya mengenai PSLI 2018 . Buat kamu pecinta seni wajib banget kesini cuss deh hadir disini soale PSLI akan usai tanggal 21 Oktober 2018.
Melihat dan mendengar kisah dan pengalaman para pelukis saya percaya dan yakin bahwa PSLI ini akan terus sukses setiap tahunnya dan tentunya membantu industri kreatif Indonesia terus berkembang dimata dunia.
Saya juga sempat mewawancarai beliau, jadi semenjak adanya PSLI ini beliayurutin mengikuti pameran ini. Menurut pak Totok Nuryanto, pameran ini merupakan peluang bagi dia untuk menunjukan hasil karya agar dibeli oleh orang.
Untuk material lukisan sendiri sangat beragam, mulai dari cat acrylic , pensil khusus melukis bahkan ada dari material yang tidak biasa seperti dari bulu unggas, koin dan batu akik ( yes batu akik ) yang luarrrr biasa kerennya.
Seperti bapak Sumiadi seorang pelukis yang memilih melukis dengan potongan bulu unggas. Cukup menarik dan cantik hasil lukisannnya, beliau menggunakan material bulu unggas bukan tanpa alasan, selain berbeda dan menarik beliau ingin mengangkat bulu unggas itu bisa menjadi sesuatu yang berharga lebih dan jadi sebuah hasil karya seni cantik. Hehe iya juga sih ya, setahu saya kalau bulu unggas itu hanya untuk Shotle cock saja buat bulu tangkis dan ternyata bisa lho buat lukisan.
Ki Samudra Biru |
Di stand ini juga ada kembang bunga sedap malam lho,,huhuhu tambah mistis saja ya. Karena penasaran akhirnya saya memberanikan diri bertanya kenapa beliau memilih melukis Nyi Roro Kidul ini.
Jawabannya simple karena kisah ini sudah melegenda dan kuat akan mistis. Nyi Roro kidul juga cantik banget lho, nah usut punya usut sebelum melukis ini ada beberapa ritual yang harus di jalankan oleh Ki Samudra ini, mau tau apa saja? duhhh bisa tanya sendiri deh sam Ki Samudra soale aku ga kuat hihihi.
Kalau sekilas mirip Presiden Soekarno saat muda ya?hehe. |
Le' Mojar |
Para pelukis tidak hanya memamerkan lukisan yang sudah jadi saja contohnya pak Le' Mojar ini saat berkunjung di hari pembukaan saya meihat beliau sedang melukis macan dan tau ga sih lukisan ini tuh seperti foto lho, teksturnya halus banget.
Pak Le' Mojar juga menjadi salah satu pelukis yang menyumbangkan karyanya untuk peduli gempa Palu , nah ini dia karya Le' Mojar yang nanti jika lukisannya laku sebanyak 50% akan si dumbangkan untuk korban bencana.
Le" Mojar |
Di Booth pak Azam bisa ini menerima melukis on the spot |
Melakukan kegiatan yang sama seperti di lukisan |
Tak hanya menikmati lukisan yang indah-indah saja disini. Di PSLI kemarin saya juga melihat pmandangan yang tak biasa, istilahnya apa ya? yang jelas saya melihat seorang ibu yang sedang menikmati lukisan sambil menggendong anaknya , dan lukisan yang ia nikmati itu seorang kakak yang sedang menggendong adiknya,, ya,, mereka melakukan kegiatan yang sama.
Entah apa maksud dari sang ibu, tapi sepertinya beliau ingin menunjukkan ke anaknya sebuah gambar kasih sayang dan kerukunan antara kaka dan adik.
Ada rasa miris dan pedih sekali saat saya melihat lukisan diatas yang mana menggambarkan seorang ibu yang menggendonk anaknya yang bertubuh "maaf" sangat kurus sampai terlihat tulang.
Hati mana yang tidak teriris saat melihat lukisan ini coba. Sayangnya saya tidak bertemu dengan pelukis lukisan ini, saya ingin bertanya apa dan kenapa beliau melukis ini.
Saat saya melihat lukisan ini, serasa di cubit, kenapa? sepertinya sang anak yang di gendong ini menderita kurang gizi atau mungkin kurangnya bahan makanan untuk dimakan,, duhh tak sadar kadang saya masih membuang sisa-sisa makanan.
Di PSLI ini banyak pelukis yang melukis dengan objek para tokoh-tokoh ternama misalnya saja kary apak Mochtar ini hampir semua di standnya itu penuh gambar para tokoh misalnya saja Presiden pertama RI bapak Ir. Soekarno, Pak Gusdur, Elvis Presley dan Presiden Indonesia saat ini pak Jokowi.
Disini para pecinta seni sangat di manjakan banget deh karena bisa puas melihat dan juga membeli. Saya sangat menikmatinya acara pembukaan dan puas berkeliling disana saya tidak hanya mendapat kepuasan tersendiri lho ada hal yang saya dapatkan dari berbagai kisah hidup para seniman lukis disana yang kebetulan saya wawancarai.
Pak Sadikin Pard, disini saya sangat malu sekali ketika berbicara dengan beliau, walau tak lahir sempurna beliau memaksimalkan kemampuannya di bidang seni lukis khususnya. Beliau melukis pakai kaki lho.
Terharu banget saat beliau menceritakan kisah hidupnya, walau hidup dengan orang yang sederhana beliau tidak menyerah menjalani hidup dengan memaksimalkan kemampuannya.
Hasil kaya lukisan Pak Sadikin Pard |
Mulai lukis semenjak masih SD dan saat SMA teman-temannya itu minta tolong dibuatkan karikatur atau sketsa nah dari sana lah beliau sedikit-sedikit menghasilkan pundi-pundi uang dan menjadi pelukis profesionalnya sendiri itu dimulai sejak tahun 1989.
Beliau memiliki optimis yang sangat tinggi dan tidak mudah usaha plus kerja keras, saat ini beliau anggota AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists) sebuah grup pelukis di Eropa, yang melukis dengan mulut atau kaki karena tangannya tidak berfungsi.
Sedikit cerita tentang pak Sadikin, beliau itu terlahir dari keluarga yang sederhana karena tidak mau menyusahkan orang tua dengan kekurangannya beliau terus berusaha menggali keahlian yang ia miliki sejak kecil. Dan sekarang beliau sudah memiliki penghasilan yang lumayan besar, beliau juga bercerita bahwa saat ini beliau memiliki rumah tingkat tiga , memiliki mobil lebih dari 2 dan banyak lagi,,wooow keren ya.
Cerita kisah hidupnya ini penuh pelajaran yang bisa di petik dari beliau, beliau tidak ingin dikasihani oleh orang lain hanya karena fisiknya yang kurang. Merinding dan terharu saya mendengar kisah beliau. Rasa optimis dan semangatnya menjadikan beliau yang sekarang.
Tak hanya pak Sadikin Pard saja yang hadir di PSLI, ada beberapa anggota AMFPA juga disini yang menjual karya lukisannya dan tentunya ada kisah dibalik itu semua yang membuat kita haru dan berkaca.
Di Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 tidak hanya menampilkan hasil karya lukisan saja , para pengunjung juga bisa membeli bahan atau art material melukis disini. Ada banyak material yang di jual disini misalnya saja acrylic, kuas, medium oil, charcoal, oil pastestudio gesto bahkan kursi untuk melukis juga di jual disini lho. Untuk harga bahan-bahannya sendiri cukup terjangkau mulai ribuan sampai ratusan ribu.
Okeh,,sepertinya sekian dulu tulisan saya mengenai PSLI 2018 . Buat kamu pecinta seni wajib banget kesini cuss deh hadir disini soale PSLI akan usai tanggal 21 Oktober 2018.
Melihat dan mendengar kisah dan pengalaman para pelukis saya percaya dan yakin bahwa PSLI ini akan terus sukses setiap tahunnya dan tentunya membantu industri kreatif Indonesia terus berkembang dimata dunia.
Banyak yang bisa dilihat dan diambil pelajaran ya mbak Amel. Dari lukisannya, sarana melukis, kisah hidup pelukis, dll.
BalasHapusMantul mbak amel, sembari mengunjungi tempat pameran kita jadi bisa bersyukur atas kesempurnaan fisik yang kita miliki
BalasHapusAku suka lho lihat pameran lukisan. Apalagi ini di pameran besar pasti experiencenya beda banget ya. Selamat mak bisa jalan-jalan ke Surabaya
BalasHapusItulah mengapa ada ungkapan lukisan itu berbicara ya. Seperti yang dirinu rasa itu...
BalasHapusLUkisan - lukisan keren yah, seakan nyata. Salut sama para pelukis
BalasHapusDuh jauh amat beb jalan jalannya. Ajak ajak aku ya besok besok. Btw itu pamerannya seru banget. Keren keren yaa
BalasHapusKeren banget ya pameran lukisannya buat baper neh
BalasHapusaku suka banget sama pasar seni, setiap ke ancol pasti pasar seni tujuan utama. karena pasti keren2 aja gitu, ah coba deket tempatnya.. sayang jauh.. 😅
BalasHapusPameran seni lukis ini menambah cita rasa nggak hanya untuk penikmatnya saja, melainkan semua orang yang melihat
BalasHapusWah.. Salut nih sama pak sadikin. Dengan segala keterbatasannya, dia tetap bisa menghasilkan karya seni luar biasa ya kak. Belum tentu lho,kita bisa. Sukses terus pak sadikin, jangan berhenti ciptakan-ciptakan karya seni luar biasa yaa...
BalasHapusDuhhh ngeliat mba foto sama pak Sadikin Pard terus baca ceritanya, aku terharu lho. Jiwa pejuangnya Pak Sadikin luar biasa sekali.
BalasHapusKalau melihat lukisan memang sejuta makna y mba amel... bahagia bngt bisa kesana next giliran saya h😊
BalasHapusWah, asik banget mbak bisa ke PSLI 2018! Kalau diadain di Jakarta udah langsung meluncur nih! Btw, dari semua lukisan, semuanya unik dan menarik. Tapi lukisan Ratu Pantai Selatan yang paling bikin merinding!
BalasHapusPengen juga bisa gabung genpi deh, bisa membuka cakrawala kita berbudaya, apalagi soal menjaga keseimbangan hidup, secara visual kita dimanjakan lukisan2 ciamik
BalasHapusWah asyik ya keren2 lukisannya...aku paling gak bs melukis, tp penikmat lukisan juga, sesekali seneng ke pameran lukisan.
BalasHapusWaaah ini toh oleh-oleh jalan-jalan Mba Amel, seruuu bangat sih Mba bisa melihat pameran lukisan yang keren-keren itu, mupeng saya juga pengen lihat, sayangnya jauh hehehe
BalasHapusAsiknya bisa melihat langsung pameran lukisan. Bawa oleh2 lukisan apa nih mbak Amel?? Kok ya jadi mupeng buat kesana juga utk melihat pamerannya langsung
BalasHapusWow! Karya karyanya bagus bagus banget ya mak ameeeel. Bahagia banget sih bisa sampe ke Jatim Expo dan ngeliat pasar seni lukis iniii. Belanja lukisan ngga disana mak Ameeel? hihi
BalasHapusLukisannya bagus ya aku pengen dilukis lsg. Berapa ya bayarnya. Btw ini cuma di jatim aja kah eventnya
BalasHapusKok yang dijadikan headline gaada nama pelukisnya ya? Padahal itu karya saya "SAMOK"
BalasHapus