Membangun Keluarga DI Era Industri 4.0



Assalamu'alaikum.
Apa kabar semua? semoga sehat selalu, penuh cinta, rezeki berkah berlimpah ya. Alhamdulillah sudah 11 tahun title saya berubah dari anak menjadi seorang ibu dengan 2 orang puteri. Perubahan tittle juga di barengi dengan perubahan sikap dan sifat saya juga, pasti lah ya. Saat memasuki dunia ini gimana rasanya? sungguh luar biasa memang penuh kejutan dan tantangan.

Membangun rumah tangga itu tidak semudah apa yang dilihat penuh tantangan dan cobaan terlebih dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak yang tidak ada sekolahnya, jadi kita harus belajar secara otodidak dan mendengar wejangan dari orang-orang yang sudah merasakan asam, manis dan asin kehidupan. Namun kehidupan yang dulu berbeda dengan sekarang seiring perkembangan zaman.

Ya perkembangan zaman, saat ini kita sedang menapaki Era Industri 4.0 bukan lagi era industri 1.0 tapi terus berevolusi. Sedikit saya jabarkan ya kalau Revolusi Industri ini berawal sejak zaman Hindia-Belanda revolusi tersebut hadir dengan konteks steam engine atau mesin uap. Dan tahun ini Revolusi Industri 4.0 kalau menurut wikipedia Revolusi Industri 4.0 adalah Sebuah kondisi pada abad ke -21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital dan biologi.

Era Industri 4.0 ini tentunya tidak hanya berpengaruh terhadap kemujuan teknologi saja tapi juga berpengaruh terhadap pembangunan keluarga juga lho. Ada beberapa dampak yang harus dihadapi pada era ini dalam pembangunan keluarga, apa sja tantangan dan apa yang harus dilakukan? cuss saya jabarkan saat saya mengikuti acara talkshow bersama BKKBN beberapa waktu lalu.



Bapak Dr. dr. M.Yani, M.Kes, PKK swlaku Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN mengungkapkan bahwa Revolusi Industri 4.0 menjadi harapan sekaligus tantangan bagi keluarga di Indonesia. Memasuki Era Industri 4.0 tentunya ada tantangan khusus keluarga yang mana di satu sisi pemerintah mulai saat ini bersiap-siap menyiapkan generasi emas tidak hanya sehat dan cerdas di era Industri 4.0 ini . 

Perlu diketahui kalau kemajuan teknologi itu tidak pernah berjalan mundur dan sejalan dengan kemajuan informasi. Seperti saat ini yang mana sudah serba digital dan hampir seluruh anggota keluarga pegang gadget. Dan melalui gadget tersebut kita dengan mudah mendapatkan informasi.

Tantangan pertama orang tua yaitu harus menyaring semua informasi untuk anak dengan baik namun di satu sisi orang tua sibuk bekerja sehingga kurang memberikan informasi yang baik untuk anak. Apalagi untuk keluarga muda yang mendapatkan tekanan kerja lalu kebutuhan ekonomi dan lainya. Namun harus balik lagi nih kalau  orang tua tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Era industri 4.0 ini tak hanya berdampak pada ekonomi saja tapi juga berdampak dampak terhadap keluarga.

Dampak Industri 4.0 terhadap keluarga : 


Mayoritas orang tua masih menyakini bahwa kunci keluarga yang harmonis adalah dengan tetap merasa dekat dan menjaga komunikasi antara anak dan orang tua. Namun biasanya karena terkendala waktu orang tua tidak bisa optimal mendamping anak-anak mereka . Dan disaat yang bersamaan juga biasanya anak-anak sudah asik bermain di dunia maya yang memberikan mereka hiburan di tengah penatnya aktivitas mereka diluar rumah. 

Dan karena keterbatasan waktu juga saat ini banyak orang tua dan anaknya hanya berkomunikasi lewat sosial media atau aplikasi chat, pernah denger kan kalau banyak keluarga Indonesia memiliki group chat untuk berkomunikasi?. Tapi tau ga sih kalau komunikasi ini mereka terpisah karena teknologi? Terpisah yang dimaksud adalah ngobrol secara tradisional atau langsung.

Kalau saya bilang ini mengurangi bonding antara orang tua dan anak. Lalu bagaimana caranya agar tidak mengurangi bonding? Dan bagaimana menghadapi tantangan Begini menurut mba Verauli selaku Psikolog yang akan membahas Making Indonesia 4.0 .

Menurut mba Verauli diseluruh dunia semua orang yang menjadi sosok sekarang atau saat ini adalah pengaruh dari keluarga dan keluarga kita itu dalam sistem tertentu , dalam teknologi seperti apapun itu memiliki landasan dan landasan yang paling utama adalah memiliki tujuan memiliki nilai kehidupan yang sama. Lalu bagaimana menyamakan nilai-nilai kehidupan? antara orang tua dan anaknya , ketika anaknya sudah melek komputer, sudah melek informsi terkini namun orang tuanya belum. Dan bagaimana caranya nilai-nilai keluarga bisa terlaraskan? karena kalau nilai keluarga ini saling bertabrakan maka keluarga bisa pora-poranda.



Makanya nilai-nilai tujuan itu harus disamakan dan semua anggota keluarga itu saling terkoneksi. Dan perlu diketahui juga anak itu paling terpengaruh oleh orang tuanya , makanya orang tua harus memberikan conton yang baik untuk anak-anak.  Jadi untuk menghadapi era Industri 4.0 adalah :

  • Orang tua berfungsi sebagaimana mestinya dengan memberikan contoh yang baik
  • Menyaring informasi yang baik untuk anak 
  • Memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi yang baik dan mengembangkan kreatifitas
  • Terus berkomunikasi dari hati ke hati 
  • Luangkan waktu bermain dengan anak di luar ruangan agar anak tidak fokus dengan gadget
  • Tanpa gadget di meja makan
  • Makan bersama dimeja makan.

Mungkin banyak yang heran kenapa makan dimeja makan bersama itu berpengaruh? karena saat makan itu kita bisa saling bertemu dengan anggota keluarga dan ngobrol bersama dengan begitu juga anak merasa nyaman dan terbuka. Mba Verauli menekankan juga harus makan bersama tidak harus di meja makan sih yang jelas makan bersama bisa makan ngariung di atas karpet juga bisa. 

Dengan makan bersama ini akan terjalin komunikasi yang hangat, ya misalnya saat  sarapan atau makan malam bisa lah dilakukan karena kan kalau siang sampai sore orang tua bekerja dan anak pun bersekolah jadi waktu yang tepat ya kalau ga sarapan ya makan malam. So jangan menyepelekan makan bersama di meja makan ya moms karena banyak manfaatnya. 

Lalu apa saja Tugas Pokok dan Fungsi BKKBN untuk membangun keluarga di Era Revolusi 4.0 ini ? 

BKKBN melaksanakan penguatan kelembagaan pembangunan keluarga 4.0  melalui sinergi dengan Pemda khususnya Dinas PPPAKB , lalu mmeningkatkan pemahaman tentang KB dengan membuat konten yang sesuai zaman now , peningatan informasi pelayanan pada keluarga basis digital yaitu melalui PAUD dan Posyandu dan masih banyak lagi. 

Menghadapi tantangan dan dampak Era Industri 4.0 adalah tugas bersama yang di awali dalam lingkup terkecil yaitu keluarga makadari itu komunikasi antar anggota keluarga itu kembali ke cara tradisional yaitu secara langsung tanpa lewat aplikasi chat dan lainy, karena kalau secara langsung itu akan lebih ngena, mempererat bonding dan juga emosinya pun ada. Sebuah catatan tersendiri bagi saya sebagai orang tua setelah ikut talkshow ini adalah sesibuk apapun kita jangan lupa berkomunikasi dengan anak. Yups ,, ini catatan bagi semua dalam menghadapi tantangan era industri 4.0 .









24 komentar

  1. Kalo yg pernah ngalamin pernah berkeluarga di zaman dulu sama zaman skrg kerasa bgt pasti bedanya. Zaman skrg justru emang kerasa makin sulit. Makin byk tantangannya ya

    BalasHapus
  2. Tugas org tua jaman skrg memang semakin berat dlm menjadikan anak yg berakrakter positif tp rupanya melalui makan bersama smua bs diatasi. Ayo makan bersama keluarga

    BalasHapus
  3. Teknologi memang ga mungkin mundur ya. Makanya kita harus selalu siap menghadapi segala tantangan kemajuan teknologi, termasuk dalam membangun keluarga.

    BalasHapus
  4. Menjadi ibu bagi generasi industri 4.0 sungguh tidak mudah ya mbak. Semangat terus.

    BalasHapus
  5. Orang tua sebagai role model harus langsung kasih contoh. Kapan main gadget kapan kumpul keluarga dengan berkomunikasi.

    BalasHapus
  6. Aku masih belum bisa disiplin nih
    Nyuruh anak taruh gadget tapi aku sendiri masih bergadget ria

    BalasHapus
  7. Setuju dengan istilah ini 'Orang tua berfungsi sebagaimana mestinya dengan memberikan contoh yang baik'. Ayo bersama kita bisa.

    BalasHapus
  8. sy juga masih perlu banyak belajar nih jd orang tua yang baik, apalagi memasuki industri 4.0 dimana persaingan semakin byk

    BalasHapus
  9. Yess betul banget orangtua itu cerminan anak-anak ya Mba.
    Seperti gadget orangtua asik dengan gadget ya anak pun asik dengan gadget.

    BalasHapus
  10. Komentar dari orangtuaku malah, kok sekarang tuh apa-apa harus via online. Beli makanan aja bisa lewat gadget. Terus juga banyak ojek online. Zaman dulu di era 80an malah ga ada. Nonton tv juga channel-nya masih bisa kehitung. Kalau kata Bapakku. Malah enakan zaman dulu ketimbang saat ini, segala yg jauh didekatkan, yg dekat dijauhkan. Hehehehe inilah hidup.

    BalasHapus
  11. Catatan penting bagi orangtua jaman now nih lebih melek teknologi agar ga ketinggalan dari anak

    BalasHapus
  12. semua orang punya andil untuk meghadapi perubahan. manfaatkan semaksimal wkatu bersama keluarga khususnya anak-anak untuk mencegah hal negatif

    BalasHapus
  13. Komunikasi itu memang enak di mulai saat suasana hangat dan akrab ya, seperti saat berkumpul bersama saat makan

    BalasHapus
  14. Makin berat aja ya tugas orang tua d jaman now ini harus mengikuti jaman yg makin modern

    BalasHapus
  15. Kalau tidak mau anak jadi main gadget terus, kayaknya ahrus dimulai dari orang tuanya juga ya. Gimana-gimana contohnya dari ortu juga hehehe.

    BalasHapus
  16. Awal mula anakku jg susah nih makan tanpa gadget, kalau sekarang udh lumayan deh...jadi pas kita makan gadget semua di cas supaya kita fokus makan dan bercengkrama

    BalasHapus
  17. Memang kejadian episode kehidupan berpengaruh terhadap watak dan sikap juga sifat kita ya teh Amel, komunikasi dan didikan keluarga juga akan berpengaruh terhadap anak kita di masa depan :)

    BalasHapus
  18. Yes, anak adalah peniru yang handal, jadi orang tua mesti konsisten untuk belajar dan maju

    BalasHapus
  19. waktu memang menjadi kendala bagi orang tua buat memberi perhatian kepada anak, terutama orang tua pekerja. dengan kembali ke meja makan, waktu mengobrol akan lebih santai dan juga kehangatan keluarga terbangun.

    BalasHapus
  20. Kembali ke meja makan untuk bisa memperbaiki komunikasi keluarga dan mengikat rasa cinta antara anggota keluarga. Selain itu dapat menangkal dampak buruk dari revolusi industri loh...

    BalasHapus
  21. teknologi memang bisa mendekatkan yang jauh. tapi bukan berarti menjauhkan yang dekat ya. yuk ah, ambil waktu waktu kosongnya buat kumpul bareng keluarga dan ngobrol santai. biar makin harmonis.

    BalasHapus
  22. harus siap ya mba... membangun keluarga...

    BalasHapus
  23. Tanteee, suka lho dengan keluargamu yang family time dengan dua anak. Sering makan bareng mereka, kan. Good job buat siapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0

    BalasHapus
  24. Setiap keluarga punya cara masing masing utk menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga. Klo aku sih yg pntg komunikasi dua arah antara anak-ortu, suami-istri.

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉