Kenali Hipertensi dan Cara Pencegahannya




"Jangan banyak-banyak makan garam nanti darah tinggi dan cepat marah" 



Pernah mendengar kalimat diatas? Rasanya sering banget ya kalimat itu keluar. Darah tinggi atau hipertensi sebenarnya sudah tidak asing bagi saya karena banyak saudara saya yang mengalami hipertensi. Ada satu kaka sepupu yang menderita hipertensi lumayan lama, beliau kena hipertensi di usia yang terbilang masih muda yaitu usia 30 an. Melihat beliau yang setiap hari minum obat rasanya kasihan sekali, kalau salah makan sedikit aja misalnya makan daging kambing langsung deh beliau pusing kepalanya.

Lalu belum lama tetangga saya meninggal karena hipertensi sampai pembuluh darahnya pecah,, Innalillahi. Beliau terhitung usianya masih muda, punya hipertensi sudah sering dia cerita ke saya saat kita lagi ngobrol dengan tetangga lainnya jadi kalau kumat rasanya kepala mau pecah saja menurut dia. Ada rasa kehilangan beliau karena almarhumah ini baik banget orangnya dan suka berbagi pula.

Ya,, ternyata hipertensi ini tidak mengenal usia sih dan banyak faktor pemicu dari hipertensi ini. Alhamdulillah saya sedikit mengenal tentang hipertensi ini waktu menghadiri acara talkshow bersama Kemenkes RI dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia 2019.


Hipertensi adalah Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan/atau diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg ( office). 

Untuk mengetahui hipertensi atau tidak tentunya dapat diketahui dengan pemeriksaan tekanan darah yang bisa dilakukan pemeriksaan tekanan darah di Rumah (jika memiliki alatnya ) atau di pelayanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit.

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO tahun 2011 sudah ada sebanyak satu miliyar orang di dunia yang terkena Hipertensi dan dua pertiganya berada di negara yang berkembang yang berpenghasilan rendah sedang. Dan sedihnya prevalensi hipertensi ini terus meningkat tajam bahkan pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia akan menderita Hipertensi,, innalillahi. Di Indonesia sendiri menurut data 2013 hipertensi diderita oleh penduduk usia 18 tahun ke atas,,sedihnya entah kenapa terus meningkat seiring perkembangan zaman.

Yupss,,, makin bertambah banyak meskipun sudah banyak usaha yang dilakukan oleh untuk menekan yang menderita hipertensi. Kenapa makin bertambah banyak? mungkin karena masih belum awarrenes sama ini dan belum mengetahui lebih banyak faktorr-faktor risiko hipertensi dan belum mengetahui bagaimana cara mendeteksi dini hipertensi. Nah untuk itu hadirnya saya di acara talkshow saya akan sedikit share mengenai Hipertensi ini, yukk baca sampai bawah dan diawali dengan faktor risiko Hipertensi.

Pict:  dokter sehat.com


Faktor Risiko Hipertensi :

  • Usia 
Sudah jelas usia kenapa karena semakin tau kita sudah jelas akan menderita hipertensi semakin meningkat seperti usia diatas 45-50 tahun tingkat hipertensi meningkat. 
  • Riwayat Keluarga 
Untuk riwayat keluarga sering dibilang faktor genetik, jadi kalau bapak ibu hipertensi maka anaknya juga ada kemungkinan menderita hipertensi. Namun jangan lupa genetik ini tidak memegang banyak peran penting.
  • Asupan makanan tinggi garam
Meski genetik berpengaruh tapi itu cukup kecil ya dan yang lumayan besar berpengaruh yaitu asupan makanan kita yang tinggi garam misalnya makan fast food, makanan kaleng , goreng-gorengan dan makana  tidak sehat lainnya.
  • Obesitas
Yups obesitas, saat ini penderita obesitas semakin meningkat karena banyak orang yang hanya pola makan, malas gerak dll.
  • Jarang olahraga
Jarang olah raga ini kadang masih banyak yang susah dilakukan dengan alasan kesibukan yaa sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu dll. Padahal setidaknya setiap hari selama minimal 30 menit olah raga juga bisa kok.
  • Merokok
Seperti yang kita tahu bahwa didalam rokok itu ada banyak zat racun yang berbahaya bagi tubuh namun tetap saja masih banyak yang merokok, makanya tak heran kalau merokok ini menjadi faktor risiko Hipertensi.
  • Konsumsi Alkohol
Saat ini di Indonesia sendiri masih belum tahu berapa batasan jumlah Alkohol yang masih layak di konsumsi dan berbahaya. Ketahuilah semua alkohol itu berisiko atau berbahaya bagi tubuh bahkan wine pun juga lho.
  • Tingkat stres yang tinggi
Tingkat stres yang tinggi dapat memacu faktor risiko juga, stres pekerjaan atau stres hubungan atau personal dll ini bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi juga .


Dan Faktor Risiko sendiri juga dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu Faktor Risiko yang tidak dapat diubah dan Faktor Risiko yang dapat diubah.

Faktor Risiko yang tidak dapat diubah : Faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi dan tidak dapat diubah antara lain umur, jenis kelamin, usia dan genetik.

Faktor Risiko yang dapat diubah : faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebih, kurang aktifitas fisik, berat badan berlebih/ kegemukan, konsumsi alkohol, dislipidemia dan stress.


Penyebab Hipertensi :

  • Primer 
Hipertensi primer atau essensial ini kita tidak tahu penyebabnya mungkin faktor risikonya obesitas, kadar garam yang tinggi dll.

  • Sekunder
Hipertensi sekunder yaitu ada penyakit lain yang menyebabkan hipertensi seperti kelainan ginjal,  gangguan kelenjar tiroid ( hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal ( hiperaldostreonisme) ,kelainan pembuluh darah dll itu semua dapat menyebabkan hipertensi.



Tanda dan Gejala Hipertensi 

  • Sakit kepala
  • Pusing berputar
  • Nyeri dada
  • Mimisan
  • Penglihatan berkunang-kunang
  • Mudah lelah
  • Kesemutan tangan dan kaki

Melihat dari tanda dan gejala mungkin ada yang sudah biasa atau sering kita alami ya namun kadang kita menganggap itu hal biasa, nah pemikiran seperti itu sebaiknya dihilangkan ya karena bisa jadi hipertensi. kalau sudah mengalami sebagian tanda maupun gejala diatas lebih baik langsung ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun perlu diketahui juga Hipertensi ini tidak bergejala ya makanya ada anjuran kalau usia 18 tahun keatas harus periksa tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu.

Hipertensi juga sering disebut The Silent Killer karena sering tanpa keluhan, sehingga banyak penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi tetapi kemudian mendpatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau penyakit komplikasi dari Hipertensi. Ya,, hipertensi dapat menyebabkan penyakit komplikasi lainnya.



Penyakit komplikasi dari Hipertensi :

  • Gangguan penglihatan sampai kebutaan
  • Stroke
  • Penyakit ginjal kronik ( gagal ginjal)
  • Penyakit pembuluh darah perifer
  • Penyakit jantung koroner
  • Pembesaran jantung kiri
  • Gagal jantung

Melihat penyakit komplikasi yang dihasilkan dari hipertensi ini semuanya adalah penyakit PTM atau penyakit tidak menular yang mana banyak mengeluarkan biaya pengobatan. Tak hanya itu saja penyakit-penyakit ini  juga tingkat kematiannya cukup tinggi. Lalu bagaimana cara pencegahan dan kendalikan Hipertensi?.

Cegah Hipertensi dengan CERDIK 

C = Cek kesehatan secara teratur
E= Enyahkan Asap Rokok
R= Rajin Aktivitas Fisik
D= Diet Seimbang
I= Istirahat yang cukup
K= Kelola Stres


Cara Mengendalikan Hipertensi dengan PATUT :

P= Periksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter
A=Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T= Tetap diet dengan gizi seimbang
U= Upayakan aktivitas fisik dengan aman
T= Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya. 


Yups itu tadi merupakan tentang Hipertensi yang harus kita ketahui, untuk menekan jumlah penderita hipertensi tentunya bukan hanya pemerinath saja tetapi kita semua memiliki peran penting misalnya saja seorang saya, sebagai seorang blogger saya rasa memiliki kewajiban untuk share atau memberikan edukasi sedikit mengenai Hipertensi melalui tulisan. Dan terakhir semoga kita dan keluarga sehat selalu dan dijauhkan dari segala penyakit soale kalau sudah menyandang tittle penderita itu luar biasa banget dampak kerugiannya , kerugian materi maupun non materi. Buat kamu yang membaca tulisan ini yuk ikut bantu sebarkan mengenai Hipertensi.


21 komentar

  1. Wah ulasannya sangat bermanfaat mbak, terimakasih saya ijin share ya mbak Amel�� kebetulan sekitar saya banyak yg mengalami hipertensi.

    BalasHapus
  2. TFS mba.. CERDIK dan PATUT nya langsung saya catat nih, karena bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati ya?

    BalasHapus
  3. Astagfirullah, hipertensi ini emang silent killer ya Mbak, secara banyak yg gak tahu klo dirinya sakit, eehh sekalinya sakit difonis hipertensi.
    Jadi ingat dulu ada teman kantor jg yg kena hipertensi ini dan katanya emang harus minum obatnya itu sepanjang hidup, widiihh..
    Semoga kita dijauhkan dari penyakit ya Mbak, Aamiin

    BalasHapus
  4. Kadang udah tau faktor-faktornya tapi. Ingat pun. Tapi nafsu yang ingin dituruti makan ini-itu. Sepertinya perlu ingat juga apa yang mungkin terjadi kalau hipertensi. Jangan sampai kejadian hal kayak gitu, ya.

    BalasHapus
  5. Suami saya harus mulai menerapkan rumus CERDIK nih. Secara ia saat ini sering mengalami beberapa ciri tanda dan gejala hipertensi. Lebih baik mencegah daripada mengobati ya

    BalasHapus
  6. Ibuku juga hipertensi Mbak Mel. Udah lama cek up rutin ke rumah sakit sebulan sekali. Dan dari dokter memang disarankan untuk "CERDIK". Yang agak susah adalah mengelola stress. Sepuh2 biasanya pengen kerja tapi fisik ga kuat. Kalau diem aja, pikirannya yg stress, huhu. Serba salah

    BalasHapus
  7. Hipertensi memang membuat kita semakin peduli kesehatan . Takut kena stroke ancaman terbesar penyakit hipertensi. Duh jangan sampai deh kena penyakit seperti ini.

    BalasHapus
  8. Gaya hidup sehat memang kunci ya mba.. jangan sampai kita menjadi korban hipertensi. Ayo sama-sama semangaaat

    BalasHapus
  9. Aduh kalau baca2 penyakit suka ngeri... Inget kalau pola makan masih kurang sehat. Semog kita semua dijauhkan dr.penyakit2 ya mba..

    BalasHapus
  10. Tante, aku tuh khawatir lho soalnya penyakit yang identik dengan usia lanjut malah menyerang orang yang semakin muda. Hipertensi bukan penyakit buat bapak dan ibu aja. Nah itu disebutkan usia 18 tahun ke atas pun rawan kena hipertensi.

    BalasHapus
  11. Kasian banget ya usia 30an sudah menderita hipertensi begitu. Aku pernah mengalami tensi tinggi itu cuma saat menjelang kelahiran si bungsu. Iyu aja rasanya udah menyiksa sekali. Atas kepala ini rasanya seperti ditusuk-tusuk

    BalasHapus
  12. Akutu paling ngeri kalo kena hipertensi, sampai mengurangi makanan yang mengandung kolesterol kayak gorengan. Eh ternyata malah tensiku rendah waktu puasa kemarin. Soalnya kepala kok pusing, begitu dibawa ke dokter ternyata kecapekan

    BalasHapus
  13. Aku taunya dari nonton drama Korea...kalau ada kejadian apaaa gitu, mereka mesti pegang leher lalu ngeluh "aigoo yaa..."
    Ciri darah tingginya kumat.

    Tapi gak gitu kali yaa...kalau di dunia nyata?

    BalasHapus
  14. Bisa dibilang hipertensi ini tuh orang tua dari berbagai penyakit juga ya kak, kalo udah hipertensi bisa melahirkan banyak penyakit lain gitu...

    BalasHapus
  15. Hipertensi itu berbahaya jika kita tidak tau cara menanggulanginya. Dampak hipertensi banyak termasuk vertigo dan stroke. Harus paham cara-cara penanganan dininya

    BalasHapus
  16. Sudah banyak kasus kematian akibat hipertensi, dengan mengetahui sumber, gejala, penyebab dan cara mencegahkan, InshaAllah kita semua dapat terhindar ya ka.. gaya hidup sehat nih paling penting

    BalasHapus
  17. Aku suka asin huhuu eh tapi aku penderita darah rendah jd gpp ya biar naik dikit xixixi.
    Kalau ibuku emnag sudah ngurangin garam karena hipertensi dan seminggu sekali diusahakan cek kesehatan tensi gtu di puskesmas...

    BalasHapus
  18. Bunda juga kadang2 tekanan darah naik tuh, tp tenang aja, tinggal beli mentimun di jus trus airnyavdi glek-glek-glek, otomatis tekanan darah jd stabil.

    BalasHapus
  19. hadeuh, ini nih, agak ngeri juga.. di keluarga saya ada riwayat hipertensi soalnya, ada yg stroke juga :( makasih infonya untu CERDIK dan PATUT ini ya mba ;)

    BalasHapus
  20. wah saya baru tau kalau hipertensi bisa menyerang di segala usia dan memakan makanan yang tinggi garam. Sepertinya mulai dari skrg saya harus mengubah pola hidup terutama mengkonsumsi makanan, btw makasih sharingnya kak

    BalasHapus
  21. Saya termasuk orang yang suka makan makanan asin, Mba. Duh, harus lebih mengurangi porsi garam dalam makanan nih, ngeri juga kalo sampe terkena hipertensi 🙁

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉