Persiapan Menjadi Ibu Agar Anak Tumbuh Kembang Optimal

Tips anak sehat

"Bagaimana rasanya menjadi ibu di usia yang sangat muda?", pertanyaan yang dulu sering sekali ditanyakan orang ke saya. 
"Amazing, ya menakjubkan seperti warna warni pelangi", kalimat yang selalu saya lontarkan saat ada pertanyaan seperti itu. 

Amazing, dari dalam kandungan saya bisa merasakan dan melihat kekuasaan Tuhan . Yups, merasakan janin dalam kandungan yang terus bergerak, melahirkan, merawat bayi mungil yang dari hanya bisa menangis sampai berjalan dan masih banyak lagi kebahagiaan dan kekuasaan Tuhan yang berikan ke saya dan anak-anak. 

Dianugerahkan anak di usia yang cukup muda memiliki tantangan tersendiri bagi saya. Cibiran, sindiran dan meragukan saya sebagai ibu muda as single moms mengurus anak itu sudah khatam banget. 

Alhamdulillah, saya sama sekali tidak terpengaruh oleh itu semua dan sebagai pembuktian saya pun berjuang keras membuktikan bahwa saya mampu mendidik, merawat anak-anak saya dengan memberikan yang terbaik agar anak-anak saya bisa menjadi anak yang berkembang tumbuh optimal.

Sadar akan hal itu semenjak hamil saya sering membaca dan mengikuti workshop parenting yang diadakan di berbagai rumah sakit atau hotel. Naik turun angkot dan kopaja saya lakukan demi dapat ilmu dari narasumber terpercaya karena ingin anak saya nanti tumbuh kembang optimal.

Memiliki anak sehat, cerdas, tumbuh optimal menjadi generasi emas adalah impian semua orang tua termasuk saya sendiri. Tentu saja menciptakan semua itu tidaklah mudah dan ada poin-poin penting agar anak-anak tumbuh secara optimal. Lalu bagaimana sih agar anak kita tumbuh kembang optimal? Yuk baca sedikit ulasan ilmu yang saya dapatkan dari webinar beberapa waktu lalu.



Tema webinar yang saya ikuti kali ini adalah "Siap Menjadi Ibu Pencetak Generasi Emas Bebas Stunting" .

Narasumber :
  • Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS
  • Dr. Tria Astika Endah Permatasaru, SKM,M.Kes PP Aisyiyah
  • Psikolog Anak dan Rwmaja-Vera Itabulianan Hadiwidjojo,S. Psi
  • Presenter/Parenting Influencer - Ratu Anandita.

Menjadi ibu tidaklah mudah karena memang tidak ada pendidikan formal untuk menajdi ibu dan persiapan menjadi ibu itu idealnya ada jauh dari sebelum melahirkan. Yups persiapannya yaitu dari sebelum menikah, persiapan menjadi ibu sudah perlu dilakukan. Persiapan fisik, mental dan ilmu ini penting banget untuk calon ibu. Misalnya saja sejak remaja calon ibu harus tau mengenai organ reproduksi, lalu sebelum menikah kalau bisa cek kesehatan kita terlebih dahulu dan jika sesudah menikah ini kita juga harus mempersiapkan mental untuk menjadi calon ibu pada masa kehamilan. 

Saya inget banget jadi setelah tahu hamil langsung vaksin tetanus toksoid dan mulai benar-benar belajar does and don'ts ibu hamil dan apa saja yang harus saya lakukan pada masa kehamilan agar janin sehat. Pada masa kehamilan ini sang ibu perlu mengkonsumsi gizi sehat dan seimbang: 

Gizi sehat dan seimbang yang diperlukan ibu hamil : 

  • Karbohidrat : Nasi, Gandum, Tepung, Umbi-umbian.
  • Lemak : kebutuhan lemak untuk ibu hamil itu diperlukan sedikit sebagai bantalan organ, lemak bisa didapatkan dari minyak goreng atau margarin
  • Protein: protein berfungsi pembentukan janin dan pengganti bagian yang rusak. Protein bisa didapatkan dari ikan, daging, telur, susu dll. 
  • Mineral : Fe, Zn, Ca, K, garam, asam folat.
  • Vitamin : Bdan C ( larut dalam air ) dan ADEK ( larut dalam lemak ) 
  • Air : minimal 2 liter setiap harinya agar ginjal sehat dan tidak dehidrasi. 


Yups ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi gizi sehat dan seimbang karena kecerdasan anak ditentukan 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu dimulai sejak dalam kandungan dan usia 3th dimana otak tumbuh dengan pesat. Pemeriksaan rutin sejak hamil juga penting, pasti kamu tahu kan buku pink atau buku KIA  nah buku ini berfungsi jntuk memantau pertumbuhan ibu dan anak. Lalu ada yang namanya Buku SDITKA , sebuah buku jntuk memantau motorik kasardan halus, pendengaran , sosial dll. 

Pada masa 1000 HPK atau sering disebut golden age ini sangat penting makanya anak-anak perlu asupan gizi seimbang dan stimulasi. Semua asupan gizi dan stimulasi tentunya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak misalnya saja stunting. 

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak ( pertumbuhan tubuh dan otak ) akibat kekurangan gizi dalam jangka watu yang lama. Sehingga anak lebih pendek atau berperawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.


Dampak Stunting : 

  • Mudah sakit 
  • Kemampuan kognitif berkurang
  • Fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang
  • Berisiko terkena PTM (Penyakit Tidak Menular) yang berhubungan dengan pola makan.
  • Postur tubuh tidak maksimal saat dewasa
  • Mengakibatkan kerugian ekonomi. 


Melihat dampak stunting memang miris sekali ya karena benar-benar berpengaruh terhadap masa depannya. Di Indonesia sendiri pada tahun 2018 ada kurang lebih sebanyak 8 juta anak mengalami gangguan pertumbuhan padahal mereka ini adalah generasi penerus. Dan situasi dunia saat ini yaitu 1 dari 3 anak mengalami stunting, hmmm miris banget ya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah stunting? .

Pencegahan Stunting : 


  • Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi ibu hamil
  • Memberikan ASI ( Air Susu Ibu) ekslusif selama 6 bulan. 
  • Memberikan MPASI yang kaya gizi untuk si kecil.
  •  Akses air bersih dan fasilitas sanitasi 
  • Terus pantau pertumbuhan anaj, baik berat badan , tinggi dan lingkar kepala. 


Yups, stunting bisa dicegah dan mulai dari pemenuhan asupan gizi pada masa hamil lalu pemberian ASI selama 6 bulan boleh dilanjut sampai 2 th. ASI ya bu, inget ASI dan boleh susu formula jika kondisi ibu tidak memungkinkan atau ASI tidak keluar atau tidak cukup. Boleh itu tapi tidak boleh SKM karena SKM tidak diminum untuk anak-anak karena banyak hal. 

Susu Kental Manis  bukan untuk anak-anak karena mengandung gula yang sangat tinggi, coba saja kaleng SKM jika direbus dalam waktu 3 jam itu akan menjadi karamel dan ini membuktikan bahwa kandungan SKM itu lebih banyak gula. Anak-anak yang minum SKM gemuk tidak sehat dan menyebabkan obesitas serta berisiko terkena PTM. SKM tidak untuk dikonsumsi anak-anak dan biasanya sih saya sendiri hanya untuk toping makanan saja. Memang SKM jauh lebih murah dari susu formula tapi ketahuilah dampaknya dan kalau membeli sesuatu harus cek label gizi dalam kemasan jangan asal beli. 

Menjadi ibu memang tidaklah mudah, sampai saat ini saya pun masih belajar bagaimana menjadi ibu yang baik dan menyenangkan untuk anak-anak. So, buat para calon mommies perbanyaklah cari ilmu dalam pola asuh anak, parenting dan lainnya dari sumber terpercaya karena ini menyangkut kehidupan masa depan anak kita. Semoga kita menjadi ibu yang selalu memberikan terbaik untuk mereka ya. 








8 komentar

  1. terimakasih informasinya mba, bagus untuk belajar

    BalasHapus
  2. karena ternyata pencegahan stunting itu harus dilakukan sejak masih dalam kandungan ya mba.

    BalasHapus
  3. Sedih sekali masih ada stunting di Indonesia.
    Dan gak perlu jauh-jauh ke daerah pedalaman yaa...di Jawa sendiri masih banyak yang belum paham apa itu kurang gizi dan menyebabkan stunting.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya Amel meskipun menjadi ibu di usia muda tapi anak-anak bisa tumbuh dengan baik dan solehah. Artikelnya harus dibaca oleh para ibu nih.

    BalasHapus
  5. MasyaaAllah
    Saya malah salut sm teman2 yg jd ibu d usia muda Krn pasti penuh tantangan
    Saya juga kagum sm single mom
    Mereka nih the real Hero
    Sedangkan yg cm LDM aj kerasa bgt Mbaa struggling-ny
    Semangat selalu y Mbaa
    Semoga Allah selalu mudhkan aamiin

    BalasHapus
  6. Informasi tentang stunting masih terus digalakkan ya, tapi memang di masyarakat banyak ibu-ibu yang missinformasi. Mungkin ada baiknya ada sosialiasi dengan turun lapangan langsung gitu dengan pemberian edukasi. Efektif gak ya? Tapi nanti setelah pandemi tentunya

    BalasHapus
  7. Demi kebutuhan nutrisi anak sejak dalam kandungan, aku memaksakan diri untuk makan ikan. Buat orang lain sih biasa aja ya makan ikan, tapi aku tuh sama sekali ga doyan ikan loh masalahnya. Jadi perjuangan banget, paksa makan kunyah dan telan tanpa dirasakan asalkan bisa masuk ke tubuh. Biarin deh emaknya makan sambil nyengir2 keamisan asalkan anaknya tercukupi gizinya sejak masih janin. Hehehe... pengalaman luar biasa kan ya menjadi ibu itu. Apapun bakalan dilakukan demi kebaikan anak-anaknya.

    BalasHapus
  8. dulu anakku hampir didiagnosa stunting sama dr anak subspesialis nutrisi anak saat usianya 19 bulan beratnya cuma 8 kg. Ternyata sebabnya karena dia oral motor disorder mbak. Dari tulisan ini aku jadi makin ngeh bahwa usia emas itu harus tercukupi semua kebutuhan nutrisinya. Sekarang Alhamdulillah gak gampang sakit2an kayak dulu lagi mba :) Emang kita semua Ibu gak boleh lengah masa ASI dan MPASi anak :)

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉