Pengalaman Operasi Patah Tulang di RSPP ( Rumah Sakit Pusat Pertamina)

 

Biaya operasi di RSPP


"Yang paling menyakitkan bukan hanya ditinggal orang terkasih tetapi saat orang terkasih merasakan kesakitan kita tidak bisa buat apa-apa"


Tahun lalu pertengahan Februari 2021 saya mendapat cobaan dimana Shakila ternyata mengidap hemangioma kapilare dan memang sudah operasi tapi akhirnya timbul lagi karena harus menjalankan terapi suntik. Lalu tahun ini tepatnya 1 Maret 2022 saya mendapat cobaan yang sama lewat Kezia yang jatuh di rumah mengakibatkan tangan kanannya patah. MasyaAllah, cobaan yang Allah berikan lewat anak-anak saya sungguh berat. 


Tanggal 1 Maret, siang itu saya baru saja pulang dari Disdukcapil Tangerang Selatan, Alhamdulillah setelah 1 bulan drama pengurusan dokumen akhirnya selesai sudah dan akhirnya bisa bernafas lega karena dokumen sudah ada ditangan. Setelah dari Disdukcapil saya mampir ke minimarket untuk beli kebutuhan di rumah dan beberapa snack untuk anak-anak. 


Sesampainya di rumah, baru saja saya melepas helm dan taro belanjaan kemudian Kezia lari dari ruang tamu mau ke dapur untuk ambil snack dan "Bugggg, suara jatuh Kezia yang kepleset, dia jatuh miring kemudian terlentang di depan kami semua". Saat mau diangkat dia makin nangis kesakitan dan tangannya terlihat bengkok ( ngampleh gitu) dari sana saya langsung tahu kalau tangannya ini patah. Melihat hal itu saya langsung ke pakai kerudung dan bersiap untuk ke Rumah Sakit. 


Untuk ke Rumah sakit gak mungkin naik motor karena kondisi tangannya kaya gitu akhirnya saya langsung pesan taksi online. Mendengar jeritan Kezia tetangga pada datang ke rumah dan menyarankan untuk ke tukang urut patah tulang. Bapak saya juga tanya, apa mau ke tulang urut? Saya langsung bilang "Jangan, ke Rumah Sakit aja karena gak tahu patahan tangannya gimana dan takut kenapa-kenapa juga". Saya tidak mau pengalaman Shakila waktu kecil yang jatuh malah dibawa ke tukang urut, dia sangat menderita setiap 2 hari sekali di urut selama 1 bulan lebih dan akhirnya sampai saat ini tangannya bengkok. 


Belajar dari pengalaman dan pernah baca juga kalau patah tulang lebih baik mendapatkan perawatan medis karena kita bisa lihat kondisinya lewat rotgen dan bisa ditangani dengan tepat. 


Patah tulang
Hasil rotgen tangan Kezia


Tak lama taksi online sampai dan kita langsung ke salah satu Rumah Sakit di Bintaro. Sepanjang jalan Kezia menangis kesakitan apalagi pas polisi tidur dia langsung teriak pelan-pelan. Iya tau, pasti sakit banget. Sesampainya disana kita langsung ke UGD dan langsung ditangani oleh dokter jaga. Pasang infus, kasih anti nyeri, rotgen tangan dan thorax, cek lab, swab antigen dan PCR juga. Semuanya penuh drama karena Kezia nangis kesakitan. 


Dokter UGD langsung bilang kalau kaya gini sepertinya harus operasi ( makanya sudah cek lab, rotgen, PCR dan antigen) itu semua tidak dicover BPJS ya jadi dibebankan oleh kita. Alhamdulillah aja masih ada uang tabungan huhu. Hampir 3 jam kami disana ternyata dokter spesialis ortopedi setelah lihat hasil rotgen bilang kalau patahan tulang Kezia harus ada alat khusu yaitu C-Arm nah disana tidak ada makanya kita harus ke RS tipe B karena RS tipe sana bisa dibilang cukup lengkap. Setelah urus semua administrasi saya dan Kezia pindah ke RS tipe B dan di sana kita ke UGD. 


Untuk masuk UGD harus urus daftar dulu dll kemudian baru masuk UGD, Kezia udah makin kesakitan. Akhirnya masuk UGD dan saya menyerahkan hasil cek lab dll dari RS sebelumnya kemudian di infus lagi dia, saya sendiri mengurus kamar karena mah operator kan ya. Setelah dapat kamar ternyata lagi-lagi dokter spesialis ortopedi bilang tidak ada alkes untuk operasi tulang Kezia. Akhirnya kita pulang dan dianjurkan ke RS bilangan BSD, akhirnya kita kesana, ada alatnya tapi tidak bisa pakai Jaminan Kesehatan dan harus sedia uang puluhan juta juga karena operasi ortopedi bisa dibilang lumayan. 


Dari RS sana kami disarankan ke RSUD, sampai RSUD bilang tidak bisa karena alatnya ga ada dan dokternya juga kena covid lalu kami di suruh ke RS bilangan BSD lagi. Akhirnya kesana dan tidak bisa langsung ditangani jadi harus ke faskes 1 RS C, RS B gitu. 



Ya Allah, lanjut ke RS Pusat di Jakarta namun sebelumnya saya mampir ke RS internasional ternyata ruang operasi dan kamar katanya penuh. Yasudah lah akhirnya ke RS Pusat di Jakarta di sana langsung ke UGD. Dokter jaga bilang bisa disini tapi kita tidak tahu kapan ditangani oleh dokter ortopedi bisa besok pagi, bisa 2 hari dan harus sabar aja tidak bisa langsung di operasi juga karena prosesnya panjang dan dilihat dulu apakah pasien emergency ( tulangnya menembus keluar kulit) atau gak dan nunggu dokter dokter lainnya juga. Lalu selama menunggu pasien harus di UGD yang mana mungkin ada pasien covid disini. 


Astaghfirullah, ini sudah jam 12 malam lewat dan akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Lihat Kezia yang sudah capek, kesakitan juga. Besok paginya saya langsung urus rujukan mulai dari Faskes 1 ke tahap-tahap selanjutnya dan ternyata gak bisa juga ditangani. Baru bisa ketemu dokter lusa karena besoknya libur. 


Ya Allah, nyesssss banget rasanya. Akhirnya pulang ke rumah, sepanjang jalan nangis aja mana hujan deras pula ya kan. Nangis karena merasa bersalah menjadi orang tua yang " Gak punya, tidak kaya raya, tidak bisa memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya". Tangan Kezia makin bengkak dan dia nangis kesakitan terus, untuk meredakan sakit saya kasih melfinal. 


Dilihat dari hasil rotgen patahan Kezia itu tajam jadi takutnya dia gerak-gerak akhirnya nusuk pembuluh darah daerah sana dan akhirnya pecah. Ini yang ditakutkan makanya harus segara ditangani. 


Operasi Patah Tulang di RSPP ( Rumah Sakit Pusat Pertamina) 


Di ruang UGD

RSPP
Malam pertama di RSPP


Percayalah Allah Maha Baik dan pertolongan Allah sangat dekat. Masya Allah akhirnya ke RSPP ( Rumah Sakit Pusat Pertamina) dan Kezia langsung ditangani donk 😭 Disini cukup ketat jadi pendamping hanya boleh 1 orang dan harus swab antigen dulu. Memang kondisi saat ini harus saling jaga juga bukan?


Gak lama akhirnya dapat kamar dan besok pagi Kezia operasi. Kezia dapat kamar 339 lantai 3B Bontang dan MasyaAllah bersih dan bagus banget. Kemudian Kezia pakai baju pasien dan saat langsung terlintas inget alm. Syela huhu. Iya, waktu kami semua kena covid, kami dirawat di RSPP Simprug. 



Operasi Patah Tulang 


Operasi patah tulang tangan pada anak
Menuju ruang operasi

Dari pertama masuk di UGD, masuk kamar, tengah malam sampai pagi mau operasi perawat selalu periksa keadaan Kezia mulai dari cek suhu sampai tensi juga. Sebelum operasi paginya perawat juga membantu lap badan Kezia dll, benar-benar membantu banget pokoknya. Sebelum menuju operasi Kezia juga pakai pampers karena tangannya takut gerak-gerak juga dan kesulitan kalau harus bolak balik ke toilet. 

Dari matanya saya bisa tahu apa yang dia rasakan 😓


Jengjenggg,, akhirnya operasi pun tiba. hati makin gak karuan karena kepikiran Kezia tapi ya mau gimana lagi karena ini operasi adalah jalan yang terbaik. Selama Kezia operasi saya hanya bisa mencoba tenang dan berdoa tentunya agar operasi berjalan lancar. 

Dokter yang menangani Kezia yaitu dr. Anggaditya Putra, Sp. OT , Bismillah semuanya saya serahkan sama Allah lewat dokter Angga. 

Selesai operasi dan belum sadar 



Operasi mulai jam setengah 9 pagi. Untuk operasinya sendiri memakan waktu sekitar 1 jam lebih kalau gak salah. Setelah operasi harus masuk ke ruang observasi dulu kemudian masuk ke kamar rawat inap. Pas jemput ke ruang observasi liat Kezia duhhh huhu terharu banget ya Allah akhirnya ya operasi berjalan lancar. 

Siangnya sudah ada di kamar tapi masih deg degan juga soale Kezia belum sadar juga jam 2 siang, mungkin ya karena efek bius total juga kali ya jadinya lama sadarnya. Selama dia belum sadar saya bolak balik ngecek apakah nafas Kezia masih bunyi atau gak gitu. Dannnn Alhamdulillah ya Allah jam 3 kurang akhirnya Kezia sadar 😭😭😭

Muka pas sadar, Alhamdulillah ya Allah 😭


"Dokternya udah bapak-bapak tapi baik banget sama aku", kalimat pertama waktu sadar dan kemudian dia merem lagi donk. MasyaAllah, Alhamdulillah yaaa.. Akhirnya gak lama dia full sadar kemudian saya langsung ke perawat untuk memastikan apakah sudah sadar betul apa masih ngefly gitu. Alhamdulillah kata perawatan sudah sadar namun harus pelan-pelan kasih minum dan makannya karena takut mual dan muntah gitu. 

Yups, jadi setelah operasi jangan langsung kasih pasien minum atau makan sebelum kentut dan sadar betul ya karena takut mual dan muntah. Setelah dipastikan full sadar langsung tak kasih minum dikit-dikit dan makan dikit. Mungkin karena dia laper kali ya puasa dari jam 9 malem sampai sadar jam 3 sore. 

Rumah sakit terbaik di Jakarta
Terima kasih suster atas bantuannya 😭


Alhamdulillah kondisi Kezia after operasi cukup stabil namun ya memang masih cukup nyeri kalah kata Kezia tuh "Tangan aku kaya ada gledek nya mah jadi sakit gitu rasanya" 😅


Masih di infus juga dan rutin dikasih obat antibiotik, anti nyeri juga obat untuk lambung yang dimasukan lewat infusan gitu. Pokoknya mendapatkan pelayan yang terbaik, Alhamdulillah banget. Pasca operasi Kezia belum boleh banyak gerak terutama tangannya ya jadi tetap pakai arm sling. 




RSPP bisa pakai BPJS
Pertama kali duduk after operasi

Belajar makan sendiri pakai tangan kiri


H+1 pasca operasi besok paginya dikunjungi oleh dokter Angga beserta para perawat, beliau bawa rotgen hasil operasi dan kemudian menjelaskan ke saya dan Kezia. Jadi ditangan Kezia itu dipasang K-wire gitu, pokoknya dokter jelaskan dengan seksama sehingga Kezia tuh ngerti does and doesn't setelah operasi. 


Dokter juga tanya ini jatohnya kaya gimana ya soalnya patahan nya kok bisa begitu? Huhu iyaaa nih jatohnya ya nahan beban badan gt miring makanya bisa patah begitu dan pasti sakit banget 😭😭

dr. Anggaditya Putra, Sp. OT
Terima kasih banyak dr. Angga dan perawat RSPP ❤


Penjelasan dokter yang menampilkan foto tangan Kezia menurut saya ini the best banget sih jadi orang tua dan pasien juga tahu kalau tangan anaknya tuh diapain gitu. 


Oh iya pasca operasi tangan Kezia juga bengkak dan ini normal ya. Untuk pergelangan tangannya sudah bisa dilatih juga kaya menggenggam karena biar ga kamu juga yes namun untuk pergelangan keatas gitu masih belum bisa digerakkan dulu dan jangan sampai kena air juga. 

Hari terakhir di RSPP ❤



Melihat progres Kezia yang cukup baik saya pikir bisa pulang Jum'at sore namun ternyata karena patahan nya begitu jadi akhirnya Senin bisa boleh pulang. Alhamdulillah ya Allah, karena bisa mendapatkan perawatan maksimal juga kalau di RS. 


Akhirnya Senin pagi pun tiba, drAnggaditya Putra, Sp. OT langsung ganti perban tangan Kezia, saya melihat jaitan bekas operasi nya duhh ya Allah lemes pengen nangis tapi harus ditahan soale kalau saya lemah takutnya Kezia juga ikut nangis. MashaAllah,  lagi-lagi dokter Angga menjelaskan harus gimana-gimana nya dan Selasa depan Kezia kontrol di RSPP. 


Melihat perjalanan Kezia menuju operasi benar-benar atas kuasa Allah, Alhamdulillah mendapatkan perawatan terbaik dari RSPP. Saya sangat berterima kasih kepada dr. Anggaditya, perawat-perawat lantai 3B Bontang , perawat-perawat kamar bedah yang sudah merawat Kezia. Semoga kebaikan kalian dibalas berkali-kali lipat oleh Allah SWT  😭😭


Selama dirawat di RSPP Kezia benar-benar mendapatkan perawatan luar biasa banget. Para perawatnya juga ramah, petugas kebersihan yang sehari bisa 3 kali bersihkan kamar, petugas antar makanan, petugas buang sampah yang setiap hari ada 5x ngambil sampah kamar kami. Mereka semua selalu menyapa dengan ramah, duhh terharu banget pokoknya. 


Fasilitas Kamar Inap di RSPP 


Kamar Inap Kezia paling pojok dekat jendela



Toilet duduk lengkap dengan tisu dan pegangan di temboknya

Shower air hangat dan dingin

Toilet cukup estetik ❤



11 tahun lalu saya pernah operasi usus buntu di RSPP dan pelayanannya tetap sama, ramah semua. Untuk kebersihan jangan ditanya lagi karena setiap hari kamar kita bisa beberapa kali dibersihkan ruangan dan juga kamar mandi, lalu untuk sampah juga sering banget petugas ambil sampah kamar hal itu memang untuk memastikan kebersihan ruangan tetap terjaga dan wangi. 


Selain tempat tidurnya yang keren banget bisa diatur dengan remot, saya suka banget sama kamar mandinya karena cukup estetik dan lantainya itu gak licin terus cepat kering juga yes. Di lantai 3 tempat Kezia di ranap juga ada taman ternyata yang bisa kami kunjungi namun sayang saya belum sempat kesana. 




Semua pengalaman ini saya tulis sebagai reminder untuk saya dan Kezia bahwa kami pernah mendapatkan musibah yang luar biasa sampai akhirnya mendapatkan Rumah sakit terbaik. Ya, pengalaman muter-muter cari RS sampai 7 RS ini bisa jadi cambukan untuk saya juga. Kesabaran saya di uji tapi Allah memang Maha Baik, dibalik kesulitan DIA selalu kasih kemudahan jika DIA berkehendak. 


Sekali lagi Terima kasih banyak kepada semua orang-orang baik yang membantu Kezia semoga Allah memberkahi segala urusan dan diberikan kebaikan berlipat. Minggu depan Kezia kontrol, mohon do'a nya ya semoga kita semua sehat dan bahagia selalu... Aamiin. 












27 komentar

  1. Aku yg baca aja nyesek. Mbak kuat banget ya. Cepat sembuh buat Kezia. 🥰❤ sehat-sehat trus ya..
    Emang kalo patah tulang mesti ke dokter deh amannya. Karena yg ditakutkan itu patah dan bentuk tulang patahannya tajam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin terima kasih kak, iya kalau patah tulang harus ke dokter karena mereka tahu harus gimana-gimananya.

      Hapus
  2. paksu pernah kecelakaan dan harus pasang pen di kaki bawah dan paha kiri. itu oeprasinya lama banget dan penyembuhan sampai 6 bulan . 1 bulan di rumha sakit , dua kali operasi. gegara ini anakku gak jadi masuk kedokteran lihta bapaknya dioperasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah sampai 2 kali operasi ya mba. Semoga sampai saat ini tidak ada keluhan ya.

      Hapus
  3. Aku nangis bacanya. Kamu kuat. Kalau aku jadi kamu, belum tentu bisa setegar itu.
    Suamiku tahun 2019 akhir patah tulang tangan juga dari jatuh. Di Cianjur jauh ke dokter RSUD Cianjur aja 3 jam kendaraan kami ke tukang urut, malah salah dan sekarang tangannya emang "gak normal"

    Semoga segera sehat dan aktivitas kembali ya. Sehat selalu semuanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, kalau ke tukang urut gitu huhu soale tangan kakaknya tuh pas patah di urut gitu sampai sekarang agak bengkok tangannya.

      Hapus
  4. Ya Allah Kezia, semoga kedepannya makin sehat ya. Mama Amel luar biasa. Semangat...

    BalasHapus
  5. Amel strong woman banget. Aku bacanya kemerenyesss, maknyess bangeet aps Kezia jatuh, aku gak kebayang saat aku di posisi itu. Pasti sedih, panik, dsb. Emang kali anak jatuh, sbg orgtua pasti ngerasa bersalah ya.

    Anw, kok Kezia bisa jatuh dan patah tulang ya? Apa naik² pagar atau gimana itu?

    Alhamdulillah sekarang Kezia sdh membaik ya. Semoga selalu dilancarkan rezeki Amel dan terus disehatkan yaa :) amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah, terima kasih kak Oline doanya. Patah karena kepleset di rumah kak.

      Hapus
  6. Wahhhhhh. Stay strong Kezia.
    Tetap semangat dalam masa pemulihannya dan siap beraktivitas kembali.
    Aku mau tanya mba, apa pas di ruang observasi, tidak dibangunkan?
    Kalau saya pas operasi gigi dibangunkan. Mana haus. Laper. Haha gada yang nunggui pula

    BalasHapus
  7. Selalu ada jalan yang diberikan oleh Allah dan lewat dokter dan perawat maka kesembuhan datang. Sungguh perasaan diuji untuk naek kelas dan untungnya berhasil dijalani dan lulus ya kak

    BalasHapus
  8. Baca inj jadi ingat tahun 2020 waktu Alief kecelakaan motor dan lengan kanannya patah. Luar biasa juga dramanya. Banyak saran tetangga dan teman² maya yang saranin ke tukang urut, tapi kami memilih operasi karena patahan tulang harus dikembalikan ke semula dan itu harus dibantu dengan pen, dan caranya dengan dioperasi.

    Sempat cek oeprasi di RS via BPJS,ternyata kudu nunggu sampai seminggu baru dapat jadwal, hadeuuh lama amat, anaknya keburu sakit²an. Mana tahan nunggu. Cek di Eka H biayanya 65 jutaan haha komersil amat, dan ternyata bisa separuhnya di RS Permata Pamulang pakai dana pribadi.

    Insha Allah Kezia lekas sembuh. Setelah dioperasi akan lebih baik kondisinya. Pakai pen kan ya? Alief dulu sebulan udah lincah lagi tangannya, tapi memang ga boleh angkat dan dorong yang berat². Harus dijaga sampai posisi tulang stabil. 6 bulan kemudian biasanya udah bisa lepas pen. Alief dulu 6 bulan lepas pen di RS Medika BSD, dokter yg sama yg mengoperasi dia di RS Permata Pamulang.

    Sama kayak Amel, saking berterima kasihnya sama layanan RS selama anak dirawat, juga pada dokter dan suster yang menangani, sampai kutulis di blog. Sebagai jejak hidup bahwa pernah ditimpa musibah seberat itu. Sebagai ibu, sudah pasti kita sedih liat anak kita menderita mengalami kejadian ini. Tapi yakinlah, semua ada hikmahnya dan kita makin kuat dan tangguh ditempa dengan cobaan seberat ini.

    Semangat terus Amel dan Kezia. Jaga tangannya sampai benar² baik lagi ya. Kezia masih muda, insha Allah tulangnya akan cepat sembuh dan kuat lagi. Insha Allah.

    BalasHapus
  9. yang kuat ya mbak dan semoga Kezia cepat sembuh, pernah mendampingi anak operasi waktu dia umur 10 bulan duh rasanya gak karuan.

    BalasHapus
  10. ya allah,perjuangannya luar biasa ya mom. Alhamdulillah banyak yang bantu dan Kezia sudah sehat dan bisa lincah lagi ya 🥰🥰🥰

    BalasHapus
  11. Tegar dan kuat Mbak Amel, Alhamdulillah dede Kezia bisa mendapat penanganan yang tepat.
    Semoga lekas membaik, ya dede Kezia, tetap sehat. Serta mbak Amel dan keluarga selalu dalam lindungan-NYA

    BalasHapus
  12. Mbakkkk.... Sebagai orangtua pastinya ada rasa khawatir ya. Deg2an juga. Aku dulu waktu kecil ada pengalaman adikku jatuh dari pohon. Lengan kirinya juga kudu di gips

    Btw, alhamdulillah semoga Kezia lekas pulih paripurna ya.

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah, Mbak... Insyaa Allah sudah sembuh pulih total, bisa beraktivitas seperti biasa kembali. Semoga se-Keluarga semuanya sehat selalu 😊

    BalasHapus
  14. ya Tuhan kak, semoga pulih secara total ya kak, ga bisa bayangin saat melewati itu. btw rumah sakitnya bagus sekali ya nyaman maksudnya, sehingga ini bisa membuat pasien juga lekas sembuhnya

    BalasHapus
  15. Ya ampun Kezia.. lekas pulih kembali ya . Dan makasih banyak kak atas share nya .. agar aku pun bisa lebih hati2 kalo ada apa2 jangan langsung asal di urut aja :'(

    BalasHapus
  16. Akhirnya setelah kesana kemari ya, Mba. Allah Maha baik hingga sampai di rumah sakit pertamina. Syukurnya langsung ditangani dengan baik nih, semoga segera sehat kembali ya untuk anaknya, Mba.

    BalasHapus
  17. Peluk Amel...mom strong.Sekarang pasca operasi bagaimana kondisi Kezia? apakah harus ada treatment lagi? Kezia umurnya berapa sekarang?ingat dulu masih kanak-kanak ya

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah operasi berjalan lancar ya mba. Pelayanan di Pertamina memang cekatan, untung langsung ditangani. Sehat selalu untuk mba dan keluarga yaa!

    BalasHapus
  19. Ya ampuuun mba, tau banget sakitnya kalo patah tulang gini... Aku yg pernah ngerasain tangan kanan retak doang aja sampe nangis, apalagi patah yg mencuat 😢..

    Semoga cepet pulih yaaa tangan kanannya. Pasti susah saat baru awal2 memakai kiri. Aku sempet stress Krn segalanya jadi butuh bantuan :(.

    RSPP memang bagus kok. Aku sendiri karena papa kerja di oil company dulu, setiap hrs berobat ke JKT, pasti RSPP yg dirujuk kantor. Sekarang aja aku udh jrg kesana Krn sejak nikah tinggal di Rawamangun. Kejauhan.

    BalasHapus
  20. Untung ke rumah sakit bukan ke tukang uruut, ada kejadian patah tulangnya makin parah

    BalasHapus
  21. Ya allah, paling ngilu liat kasus patah tulang gini. Emg paling tepat ke dokter ya. Semoga cepet pulih ya adik cantik

    BalasHapus
  22. Kalo liat patah tulang, jadi teringat pas aku kecil jatuh dan patah tulang.

    Alhamdulillah ga sampe di operasi dibWa ke alternatif dan cocok

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉