Seutas Tentang Masyarakat Adat di Indonesia

 


"Mba, baju tenunnya bagus, beli dimana?", salah satu komentar yang ada di postingan instagram saya ketika saya memakai baju tenun pada acara Festival Krakatau Lampung. 
" Wah, terima kasih ya, kebetulan baju ini dikasih oleh teman saya", jawaban singkat dibarengi dengan rasa bangga hehe. 

Ya, saat memakai pakaian berbau etnik, adat seperti kain tenun, batik ini membuat saya lebih percaya diri dan merasa bangga saja. Selain menambah rasa percaya diridengan pakaian atau accesoris tersebut juga membuat saya merasa lebih cantik dan seakan ingin menunjukan kekayaan budaya kita tuh luar biasa banget ya kan? .

Sesungguhnya memang saya tidak memiliki banyak kain tenun atau batik, karena saya memang tidak begitu tertarik dengan fashion dan baju saya pun tidak banyak, jadi seadanya aja. Saya juga paham betul kenapa kain tenun itu harganya memang lumayan ya karena dalam proses pembuatannya itu sulit dan handmade kan, lalu kain -kain itu lebih banyak dibuat oleh masyarakat adat. 

Nah, berbicara mengenai masyarakat adat, beberapa waktu lalu saya mengikuti online gathering bersama Eco Blogger Squad dan Rumah AMAN, suasana online gathering kali ini tampak berbeda karena digabung dengan Eco Blogger Squad 2021 jadi lebih ramai dan seru pastinya. Tema yang diangkat kali ini yaitu #IndonesiaBikinBangga : Masyarakat Adat yang Kaya Tradisi dan Budaya. 



Ada kak Mina Setr , Dep  masyarakat adalat adalah secara internasional dan nasional, tidak ada devinisi khusus tentang masyarakat adat. Dulu ada deklarasi PBB juga tidak ada definisi khusus. karena sangat banyaknya kebudayaan, keberanekaragaman ini susah untuk di definisikan siapa itu masyarakat adat. Di Indonesia memiliki Ruman AMAN, dimana definisi masyarakat adat itu sesuai pekerjaan, karakter ada beberapa elemen yang memperlihatkan bahwa Komunitas tersebut adalah masyarakat adat. 


Yang pertama dilihat yaitu adalah wilayahnya , jadi ada wilayah adatnya dan mengikat mereka , jadi misalnya orang Kopang memiliki wilayah adat. Lalu ada Hukum Adat yang berlaku hukum adat yang tertulis atau juga ga ada , tapi ada hukum secara turun menurun mereka patuhi, mereka jalani secara bersama-sama dan ada yang menjadi penegak hukumnya. Lalu adanya Perangkat adat yaitu tetua kalau di dayak ada Temanggung dan lainnya, namun yang pasti setiap komunitas itu ada perangkat adat dan bahkan ada yang mengatur kapan musim berladang, kapan musim panen , bagaimana upacara kelahiran, upacara kematian.


Nah, memang sebenarnya masyarakat adat ini begitu kompleks karena ada banyak aturan. Saat kita berkunjung ke komunitas adat nanti akan dijelaskan aturan-aturan tertentu oleh masyarakat adat, ada burung bagus banget atau bunga bagus banget nah kita tidak boleh memuji jadi kita diam aja, ya banyak sekali aturan di hutan dan itu masing-masing komunitas adat itu sangat beragam aturannya. 


Lalu ada hukum adat tujuan aanya hukum adat ini adalah untuk keseimbangan, jadi ada aturan dan hukum adat itu sebenarnya bukan untuk menghukum tapi untuk keseimbangan, nah contohnya saja jika ada seseorang yang melakukan kesalahan itu di hukum atau bayar apa gitu nah itu nanti akan ada ritualnya. Nah mereka yang membuat salah itu sebenarnya mengubah keseimbangan makanya harus dikembalikan keseimbangan tersebut. Dan itu sudah traditional knowledge ya. 


Ada pula spiritual, jadi ada hubungan kuat antara masyarakat dan alamnya , nah itu adalah 5 ciri yang disebut masyarakat adat. lalu ada juga nih masyarakat yang berubah akibat modernisasi, perusahaan dan lainnya , nah jadi agak berkurang element masyarakat atau hubungan spiritual dengan alam sudah berkurang. Tapi mereka masih masyarakat adat ya. 


Lalu masyarakat adat dan suku itu apa bedanya ? jadi suku itu bagian dari masyarakat ya. Masyarakat di indonesia ada siapa saja sih? nah contohnya saja yaitu ada orang dayak, orang batak, melayu dan lainnya, nah di dalam ini juga ada berbagai macam lagi di dalamnya. 



Sebagian masyarakat adat masih bergantung dengan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti salah satu masyarakat adat yang ada di Kalimantan, disana masih ada rumah panjang dan mereka masih sangat bergantung dengan alam dan sebagian mereka itu menghasilkan hasilkarya seperti tenun. YUps, mereka masih menenun kain, keranjang yang dibuat dari alam, dan masih banyak lagi. 

Mayarakat adat itu selain berhubungan dengan alam yang sangat erat mereka juga sebenarnya seniman sejati. Penggemar tenunan pasti kalian akan merasa bagaimana mereka mendesign, yups mereka bisa menghasilkan beragam motif dari kepala mereka, imajinasi mereka, bayangkan benang-perbenang mereka satukan menghasilkan motif yang bagus dan tetunya memiliki filosofi. Saya sendiri pernah melihat masyarakat adat menenun dan makanya saya tidak pernah berani menawar kain tenunan karena memang sesulit itu. Jadi jangan sampai ya kita tawar menawar untuk membeli hasil kerajinan masyarakat adat, kita hargai usaha dan ide mereka.


Masyarakat memiliki peran cukup besar dalam menjaga alam dan berikut beberapa yang dilakukan masyarakat adat dalam menjaga alam : 

  • Masyarakat adat mengelola secara arif dan bijaksana , tidak boleh mengambil secara berlebihan. Ya, mereka masih menggantungkan hidup dengan alam jadi mereka ada aturan tersendiri dalam mengelola hasil kekayaan alam. 
  • Ketika hutan mereka digusur, dibakar mereka akan melawan sampai nyawa taruhannya. Itulah cintanya masyarakat adat terhadap alam.
  • Aktivitas  melkaukan rehabilitasi lahan masyarakat adat
  • Gerakan pulang kampung, jadi gerakan ini adalah intinya mereka memanggil anak-anak muda yang ke kota untuk kembali ke kampungnya , untuk menjaga kampungnya. 

Yups, itulah hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat adat untuk alam. Yang bikin saya kagum adalah mereka rela mempertaruhkan naywanya demi menjaga hutan dan alam lho. Melihat hal ini sudah sepatutnya pemerintah segera mensahkan RUU Masyarakat Adat. #EcoBloggerSquad






13 komentar

  1. di level internasional, kita mengenal apa yang disebut UNDRIP mba, UN Declaration on the Rights of Indigenous Peoples. Tapi masyarakat dan komunitas adat di Indonesia memang unik, beragam, dan memiliki sejarah yang berbeda, jadi tidak bisa disamakan dengan masyarakat adat di negara lain.

    BalasHapus
  2. Masih banyak upaya menjaga kelestarian masyarakat adat agar tak tergerus modernisasi, ya. Saya harap semiga makin banyak kepedulian akan hal ini shg usaha mengembalikan keseimbangan alam terus berlanjut.

    BalasHapus
  3. Kalau aku justru tiap pergi jalan-jalan suka berburu kain tradisional yang dibuat oleh masyarakat setempat daerah sana seperti tenun, batik, songket dll. Aku tiap mendengar hutan, alam dan satwa jadi ingat yayasan Kalaweit

    BalasHapus
  4. semua sudah diatur ya Mbak oleh masyarakat adat terkait dengan apa yang harus dan tidak harus dilakukan di hutan, bahkan ada hukum adat segala ya untuk mengatur keseimbangan ya, biar gak ada yang berlebih.
    bahan tenun itu memang keren-keren tapi sebanding dengan pekerjaannya yang rumit juga sih makanya kita harus menghargai mereka tanpa harus ditawar segala.

    BalasHapus
  5. Masyarakaat adat andai kita semua bisa berangkulan bersama dari ujung sumatera ke ujung papua. Keinginan masyarakat adat tentunya keinginan masyarakat yg benar2 peduli thd masa depan bumi yg jadi tempat kita tinggal dan hidup.

    BalasHapus
  6. Sama, mbakk..
    aku juga suka banget make kain tenun Lombok yang aku beli (dan ada juga yang dikasih orang). Kayak bangga dan berasa sudah ikut melestarikan budaya, padahal mah cuman make selembar kain, hehehe

    BalasHapus
  7. Adat dan budaya yang ada di Indonesia beranekaragam, inilah yang membedakan negara kita dengan negara lain. Keanekaragaman ini membuat Indonesia penuh warna. Sudah sepatutnya kita turut menjaga masyarakat adat karena berkat merekalah bumi ini tetap terjaga...bahkan keindahan hutan pun dapat dipertahanan berkat adanya masyarakat hutan.

    BalasHapus
  8. Setuju banget. Melestarikan masyarakat adat berarti melindungi hutan Indonesia. Karena secara spiritual, hukum, dan tata masyarakatnya begitu terikat dengan alam.

    BalasHapus
  9. Masyarakat adat itu mereka menggunakan bahan alam seperlunya. Tidak serakah. Tetapi sebaliknya, tanggungjawab mereka terhadap alam sangat tinggi dan loyal. Itu kenapa lingkungan mereka terjaga stabil. Bagaimana dengan kita? Selain serakah, juga mementingkan diri dan kelompok pribadi. Makanya lingkungan rusak TK bersisa

    BalasHapus
  10. Masyarakat adat ini memang keren ya. Di mana pun itu, di setiap suku, selalu begitu. Kearifan lokalnya, segala aturan dan larangannya, pamali-pamalinya, apalagi yang terkait alam, gak semata-mata dibuat tanpa alasan ya. Pasti ada tujuan yang memang untuk menjaga kelestariannya. Kita sebagai masyarakat yang hidup di kota, harus ikut mendukung itu. Demi alam yang lestari ya. Toh untuk kita-kita juga. Dan generasi penerus kita juga.

    BalasHapus
  11. Dalam hal kepedulian pada alam kita memang harus banyak belajar pada masyarakat adat ini ya... sampai rela mengorban nyawa untuk alam itu luar biasa.

    BalasHapus
  12. Dalam hal kepedulian pada alam kita memang harus banyak belajar pada masyarakat adat ini ya... sampai rela mengorban nyawa untuk alam itu luar biasa.

    BalasHapus
  13. Dalam hal kepedulian pada alam kita memang harus banyak belajar dari masyarakat adat nih....Bisa berkorban nyawa untuk alam itu kecintaan yang luar biasa.

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉