One Day Trip Jakarta Bersama Indonesia Corners


Wisata jakarta


Assalamu'alaikum.
Beberapa waktu lalu saya mengikuti Jakarta Night Journey bersama IDCorners atau Indonesia Corners dan beberapa blogger lainnya.Trip singkat yang hanya keliling dari Balai Kota Jakarta -Kota Tua- Monas itu sukses membuat saya senang dan sangat berkesan.Trip singkat mengenal jejak beberapa tempat di Jakarta ternyata menarik.Jakarta yang terkenal dengan gedung - gedung menjulang tinggi dan macetnya ternyata banyak sisi menarik yang patut di ceritakan kepada khalayak banyak.Yups,,,saya merasa saya memiliki kewajiban untuk bercerita dan sedikit mengenalkan sisi lain dari kota Jakarta ini.

Oke saya mulai cerita saja ya trip singkat ini, jadi  semua peserta berkumpul di Balai Kota Jakarta, perjalanan ini hampir gagal saya ikuti karena malamnya Kezia demam sampai subuh dan saya harus begadang.Namun Alhamdulillah pukul 8 pagi Kezia sudah normal suhu tubuhnya dan saya bisa mengikuti trip ini.Menuju Balai Kota saya naik kereta, jadi dari Stasiun Pondok Ranji sampai Tanah Abang dan dari sana saya jalan kaki menuju Patung Kuda tepat depan kantor Indosat.Saat itu ada satpol PP yang lagi patroli menuju arah Balai Kota trus saya beranikan diri aja numpang kesana dan Alhamdulillah saya dapat tumpangan menuju Balai Kota hehe.





Ini kali pertama saya menginjak Balai Kota Jakarta, selama hampir 30 tahun saya baru kali ini kesini.Bangunan tua namun megah berwarna putih nan cantik itu nampak bersih dan terawat.Depan Balai Kota ada taman serta kolam lengkap dengan air mancur yang berisi lumayan banyak ikan.Rasa senang serta bangga yang saya rasakan saat itu agak sedikit norak sih hehe maklum lah ya.


Pertama kita semua berkumpul briefing di Mesjid Balai Kota Jakarta dan ini kali pertama saya menginjak Balai Kota Jakarta.Kita semua di bagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok 8 orang.Setelah briefing kita semua menuju Jakarta Smart City yang berada di lantai 3 di Balai Kota.Selama ini saya tahu mengenai Jakarta Smart City ini hanya dari media sosial saja dan beruntung sekali saya bisa melihat langsung.
Pak Daniel pegawai disana menjelaskan kepada kita mengenai Jakarta Smart City dan proses kerjanya seperti apa.



Jakarta Smart City memiliki konsep 6 Pilar :

  1. Smart Governance (pemerintah transparan, informatif, dan responsif)
  2. Smart Economy(menumbuhkan produktivitas dengan kewirausahaan dan semangat inovasi)
  3. Smart People (peningkatan kualitas SDM dan Fasilitas hidup layak)
  4. Smart Mobility (penyediaan sistem transportasi dan infrastruktur)
  5. Smart Environment (manajemaen sumber daya alam yang ramah lingkungan)
  6. Smart Living (mewujudkan kota sehat dan layak huni).

Dengan memiliki 6 pilar ini masyarakat dan pemerintah bersama -sama membangun sebuah kota menjadi lebih baik karena masyarakat bisa berpartisipasi langsung memberikan kritik, saran atau pelaporan mengenai apapun.Pelaporan masyarakat bisa melalui aplikasi QLUE yang bisa di download secara gratis.Disana masyarakat bisa melaporkan misalnya ada sampah yang menumpuk di sebuah jalan, laporanya pun sangat mudah tinggal foto sampahnya lalu kirim lewat QLUE nanti akan direspon langsung.Kita juga bisa memantau langsung pelaporan kita tersebut apakah sudah ditindak lanjuti atau masih dalam proses.

Kita bisa juga mengunjungi portal Jakarta Smart City di smartcity.jakarta.go.id disana lengkap mengenai jakarta smart city, harga tanah suatu daerah permeternya berapa dan sebagainya.Saat ini ada 3000 cctv yang berada di seluruh Jakarta namun di titik-titik tertentu.Melalui cctv petugas bisa dapat melihat  kejadian bila ada yang bermasalah bisa di tindak lanjuti langsung.

Mendengarkan penjelasan mengenai Jakarta Smart City saya merenung andai saja setiap kota di Indonesia memiliki seperti ini dan para wakil rakyat juga lebih peduli sama masyarakat maka Indonesia menjadi lebih maju dan masyarakatnya pun lebih sejahtera.Masyarakat juga lebih percaya pada para wakilnya di pemerintahan.



Setelah melihat Jakarta Smart City saya beserta yang lain menuju lantai 1 Balai Kota Jakarta.Ini dia tempat yang membuat saya merinding dan merasa bangga bisa menginjak ke tempat ini.Saya bisa melihat ruangan-ruangan penting seperti Balai Agung, Ruang Rapat, Ruang Tamu dll.Di dalam Balai Kota ada yang namanya Balairung yaitu sebuah Hall yang cukup besar dan lampu-lampu cantik tergantung.


Di Balairung sendiri terpasang berbagai macam program kerja DKI Jakarta yang saat ini sedang berlangsung dari mulai pengerjaan MRT, Penertiban Kali dll disana lengkap dengan foto beserta keteranganya.Ada juga banner besar yang menjelaskan sejarah Balai Kota Jakarta.Ada pula replika Al-Qur'an besar di dalam kotak kaca berikut penjelasanya.



Masih di Balairung ada pula aneka piala beserta penghargaan yang diraih oleh DKI Jakarta disana tersusun rapih dalam lemari kaca.Ada pula dimana galeri para Gubernur DKI Jakarta mulai dari yang pertama dan yang terakhir Pak Jokowi Dodo yang saat ini menjadi Presiden RI.

Di dalam Balai Kota Jakarta ada beberapa Vas bunga yang di tanamai bunga Anggrek dengan berbagai warna yang menambah cantik ruangan.Ada kursi-kursi kayu dengan ukiran cantik  di beberapa tempat menambah suasana hangat Balai Kota ini.


Wisata Balai Kota ini bisa di nikmati oleh siapa pun pada hari Sabtu dan Minggu.Wisata ini gratis tidak di pungut biasa sepeser pun.Disana kita bisa melihat aneka ruangan dan tentunya berfoto narsis soalnya banyak spot cantik hehe.Mengenai foto-foto duhh sayang sekali kamera hand phone saya tidak terlalu bagus ingin sekali rasanya memiliki smartphone ASUS ZenFone3 yang lagi hitz banget di kalangan blogger.

Seorang teman saya posting gambar ini menggunakan
ASUS ZenFone3 😍


Di timeline Facebook saya berseliweran foto-foto yang di upload memakai smartphone ini.Hasil fotonya lebih detil dengan warna alami mungkin karena ASUS ZenFone3 ini bebas blur yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi dan memiliki kemampuan fokus super cepat dalam 0.03 detik.Cocok sekali jika ASUS ZenFone3 di bawa saat traveling sekali pun kita tidak perlu takut layarnya tergores karena Saphire Glass dengan aperture F/2.0 yang tahan dengan goresan dan benturan.Ahh....andai saja saya punya smartphone canggih ini tentunya bisa lebih pede saat selfie hehe.

Berwisata ke Balai Kota ada kesan tersendiri, ya saya merasakan kalau Jakarta sudah berubah, ini salah satu cara pemerintah kota lebih dekat dengan masyarakat, semua bisa masuk ke Balai Kota tanpa terkecuali dan masyarakat juga bisa tahu langsung dengan banyaknya papan pemberitahuan perkembangan project membangun kota ini, masyarakat juga dapat melihat langsung banyaknya ruangan penting di Balai Kota.


Setelah puas mengelilingi Balai Kota Jakarta kita semua berkeliling menggunakan Bus City Tour .Bus City Tour ini gratis lho dan ada beberapa rute perjalanan.Bus City Tour di resmikan pada tahun 2014 dan ini salah satu program yang cukup menarik untuk mengenalkan Jakarta.Untuk menaiki Bus ini kita cukup menunggu di halte.

Oya...kita saat kita semua menunggu Bus City Tour di halte depan Balai Kota Jakarta dan di halte tersebut ada Bilboard berukuran sedang dan di dalamnya ada peringatan kekerasan terhadap perempuan dan anak lengkap dengan nomer telepon yang harus dihubungi jika menemukan kekerasan tersebut.

Bus City Tour


Tak lama Bus City Tour bertingkat ini datang dan kita semua heboh memilih tempat duduk.Saya memilih tempat duduk di atas maklum saja saya norak hehe karena ini kali pertama saya menaiki Bus City Tour ini.Busnya cukup nyaman dan ber-AC dengan kaca-kaca yang cukup lebar sehingga kita bisa lebih leluasa melihat luar.

Bus City Tour membawa kita semua menuju Kota Tua.Selama perjalanan kita di hibur dengan candaan dan salah satu teman blogger menghibur dengan bernyanyi.Hiburan pun telah usai diganti dengan guide Bus City Tour yang menjelaskan sejarah Jakarta dari awal mula yang bernama Batavia.



Sepanjang menuju Kota Tua sang Guide menjelaskan pula asal muasal sebuah nama tempat seperti nama Pasar Glodok.Saya baru tahu kalau nama Glodok diambil dari kata Golodok atau Grojok dan itu di ambil dari Bahasa Sunda yang memiliki arti seperi semburan air.Cukup menarik ya ternyata di balik sebuah nama tempat itu memiliki arti dan sejarahnya.Menuju Kota Tua kita melewati Museum Arsip Nasional, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan aneka bangunan tua lainya.

Kota Tua


Sesampainya di Kota Tua kita semua hanya berfoto sebentar karena kita semua mengejar waktu agar bisa sampai Monas tidak terlalu malam.Saya tidak mau kehilangan moment donk di Kota Tua saya sempat foto-foto di dekat meriam dan dengan sepeda ontel.

Kota Tua menjadi tempat wisata berkesan tersendiri karena banyak sekali pedagang kaki lima, hiburan pengamen jalanan, bangunan - bangunan tua dan penyewaan sepeda ontel dengan aneka warna-warni .Dengan segala ciri khas dan keunikan Kota Tua itu seakan menjadi magnet untuk kita kesana.Kalau kita ingin tahu lebih dalam mengenai Kota Tua disana ada Posko Pusat Informasi Kota Tua dan ada dinas dari Pariwisata yang siap menjelaskan Kota Tua dan kisahnya.

Gadis berkerudung merash *haha


Tak lama di Kota Tua kita semua langsung menuju Monas.Hadir juga pak Arif dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta menceritakan tentang Kota Tua dulu itu seperti apa.Beliau menjelaskan bahwa sampai saat ini masih banyak bangunan-bangunan dulu yang masih ada.Kita semua melewati Stasiun Kota nah kalau ke Pasar Asemka saya turun di Stasiun ini dan tinggal jalan kaki saja.Stasiun Kota ini rupa dan bentuknya tidak banyak yang berubah, bangunannya pun masih sama.

Monas
Indahnya Monumen Nasional saat malam hari :)


Perjalanan dari Kota Tua menuju Monas tidak terlalu lama karena tidak terjebak macet seperti saat berangkat.Sesampainya di Monas kita makan dulu di sekitar para pedagang kaki lima monas yang lumayan tertata rapi.Selesai makan kita semua naik kereta mini menuju puncak Monas.Untuk menuju Puncak Monas kita melewati lorong panjang, oya harga tiket untuk mencapai Puncak cukup relatif murah lho.

Setelah melewati lorong panjang kita semua disajikan Museum sejarah yang mana banyak miniatur yang menggambarkan perjuangan pada masa itu.Setiap perjuangan Pahlawan serta kejadian penting ada disana lengkap dengan penjelasannya.Sayang sekali saya tidak bisa foto semuanya karena keterbatasan baterai Smartphone saya yang menipis.
Patung Garuda yang berada dalam cawan Monas

Miniatur sejarah perjuangan
yang ada di Museum sejarah si Monas

Smartphone saya yang cepat menguras baterai dan tidak ada powerbank menghalangi saya untuk tetap eksis *eaaa 😂.Melihat mirisnya sisa baterai smartphone jadi teringat kata seorang teman yang membahas Powebank ASUS ZenPower Ultra yang banyak sekali memiliki kelebihan yang sudah memiliki 8 sertifikasi  internasional *beuhh keren.Mendengar kata sertifikasi Internasional membuat saya ingin mengintip apa saja sih kelebihannya.

gambar : Asus Indonesia

Ternyata ZenPower Ultra ini sepertinya cocok untuk kita - kita yang tidak mau ribet seperti taglinenya Ultra-High Capacity , Ultra-Hight Efficiency .ZenPower Ultra memiliki fitur 2 Port quick charger yang artinya pengisian daya baterai akan lebih cepat hingga 1.75 kali lipat di bandingkan dengan powerbank yang tidak memakai fitur ini.

ZenPower Ultra juga memiliki daya 20100 mAh beuhhhh ini yang paling keren smartphone atau laptop bisa on terus hingga 2 hari dan terlebih kita bisa ngecharger berkali-kali.ZenPower Ultra juga bisa sebagai senter, nah ini dia kalau mati lampu atau lagi hiking ke gunung cocok banget nih bawa ZenPower Ultra.Ahh...lagi-lagi saya jadi mau memiliki barang ini agar tetap eksis dimana saja dan tetap on hehe.

Okelah sudah ya bergalaunya tentang smartphone yang tipis baterai, eh tapi saya masih bisa eksis foto-foto lho *minjem smartphone Aris hehe.Saya minta tolong ke dia untuk berfoto di depan lampu biru di atas cawan Monas.Berfoto dengan merentangkan tangan ini memiliki ungkapan dan saya persempahkan untuk anak saya, seakan saya ingin bilang ke mereka "Nak,,percayalah seorang ibu sanggup membawa terbang anak-anaknya walau hanya dengan satu sayap", yups ,,ungkapan itu agar anak-anak saya lebih percaya diri menghadapi masa depan.



Menapaki puncak Monas dan tiduran di Cawan Monas mengingatkan saya pada masa kecil yang berlibur bersama keluarga ke Puncak Monas ini.Ahh..sudah lama sekali saya tidak menginjak Puncak Monas padahal saya tinggal di Jakarta coret (Tangerang Selatan).

Berada di Puncak Monas saya melihat indahnya Jakarta pada malam hari dengan warna-warni lampu gedung-gedung bertingkat.Melihat indahnya Jakarta dari Puncak Monas saya bertekad pokoknya saya dan anak-anak HARUS kesini agar mereka bisa belajar sedikit mengenal sejarah di dalam Monas dan menikmati indanya Kota Jakarta.


Oke,,trip singkat saya dan Indonesia Corners ini membuktikan bahwa ada hal menarik dari Kota Jakarta, sisi lain kota Jakarta ini semoga bisa sedikit merubah image Kota Jakarta bagi dunia luar sebagai kota macet.Ini sedikit sisi lain dari Ibu Kota Negara Indonesia dan masih banyak sisi lain disana.

Terimakasih Indonesia Corners mengajak saya mengikuti trip singkat ini, rasa lelah dan pegal cukup terobati dengan melihat sisi kota tempat saya tinggal hampir 30 tahun.





Tulisan ini diikutsertakan dalam Jakarta Night Journey
blog competition oleh Indonesia Corners yang di sponsori oleh Asus Indonesia



36 komentar

  1. Trip ke ibu kota sambil wisata sejarah dan budaya pasti jadi pengalaman yang berharga ya. Saya ingin banget ke puncak Monas, semoga nanti bisa juga liat Jakarta dari puncaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin-amin semoga bisa secepatnya ke Monas ya mba.

      Hapus
  2. Mau ho kecenya kk..hahahaha..asik ikh ke Monas.. mau ajak Baban akh

    BalasHapus
  3. Wih . Mom yg satu ini, kece sekali.. coba bawa Dede bayinya.

    Oh kerepotan yak. Ehehe

    BalasHapus
  4. yang foto kena lampu lampu itu kok bagus sih!!!!
    ah nyesel kemarin nggak ikutan foto disana juga :(

    BalasHapus
  5. Btw itu kok ada lukisan ala2 perang jaman dulu gitu di mana? Kok kemarin saya gak liat :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu bukan lukisan kakak tapi miniatur cerita sejarah, ada kok pas kita mau naik ke puncak monas.

      Hapus
  6. Aku jg ajak anak2ku waktu itu, mel... Pada happy. Ajak Kezia nanti pasti dia suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Donna insya aallah ajak anak-anak nanti kesana hehe.

      Hapus
  7. Wah baru tau kalo Balai kota bisa untuk umum dan gratiss pula,waktu malam Monas baguss ya jd pngn kesana lagi...GL ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aku juga baru tahu kalau masuk ke balai kota gratis.

      Hapus
  8. wah, aku juga pas miris-mirisnya nih batre, haha..kapan2 ajak kezia tente (gantian manggil tante), hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe sepertinya butuh Powebank Asus ZenPower Ultra nih.

      Hapus
  9. Alhamdulillah Kezia sudah sembuh ya Mbak paginya, jadi emaknya bisa dengan tenang menikmati keliling Jakarta :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kakak jadi tenang sedikit keliling Jakarta.

      Hapus
  10. Maaakk, pengin lagi yak ke monas malem2
    asyik gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mas Agung saya juga pengen kesana lagi hehe.

      Hapus
  11. Kok nggak ada foto mba Amel nebeng ama satpol PP? Hiihii
    Hapenya emang keren banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya HP ZenFone 3 ketje yooo aku juga pengen punya.

      Hapus
  12. Iyah seru banget memang perjalanan kemarin, saya baru tahu kalau Monas begitu menakjubkan. Mudah-mudahan ada perjalanan ID Corners lagi buat menyusuri sudut-sudut Jakarta, ikutan lagi hehe. Tulisannya bagus dan detil Mbak, saya pun kurang sadar ada imbauan poster stop kekerasan dalam rumah tangga di halte bus wisata itu, hehe.

    BalasHapus
  13. Yg miniatur itu saya gak lihat euy, terlalu fokus ke puncak Monas :D mesti balik lagi kali ya, tapi mengingat antriannya...heuheuheu...

    BalasHapus
  14. wah serunya bisa ngetrip bareng indonesia corners

    BalasHapus
  15. kl sempet, ikutan juga tur Jalan Jakarta bareng Jakarta Good Guide. Bayar serela-nya aja ke pemandu-nya

    BalasHapus
  16. Mbaaa.. Keliling jakarta nya adik banget.. Apalagi ke monas malem3 gtu. Seru ya mba..

    BalasHapus
  17. nice sharing, Amel... thanks sudah jalan bareng Indonesia Corners dan menuliskannya.

    BalasHapus
  18. Jadi mupeng ngetrip Jakarta juga pengen naik ke Monas ambil emas #eh, Zenfone 3 emang kecee..

    BalasHapus
  19. 30 tahun ngga pernah ke balaikota? apaaa! gebrak meja hahaha

    pengen jalan-jalan lagi yak :D

    BalasHapus

Hallo, mohon tidak komentar dengan link hidup ya 😉