Assalamu'alaikum.
Apaka kabar semua? semoga makin penuh cinta, rezeki berkah berlimpah. Alhamdulillah tak terasa ya sudah menginjak bulan Oktober, rasanya baru saja kemarin merayakan tahun baru. Alhamdulillah juga selama 9 bulan di tahun 2019 ini saya sudah merasakan pergi ke berbagai tempat yang sungguh tidak diduga, yang terakhir adalah ke Dufan bersama Shakila dan Kezia merasakan 7 wahana Dunia Kartun Dufan disana. Lebih lama lagi sekitar awal bulan saya ke Kampung Sindang Barang dan Rumah Ulat Sutera yang ada di Bogor, Jawa Barat.
Meski tinggal tak jauh dari Bogor tapi saya baru tahu lho ternyata disana ada 2 tempat yang tak hanya meninggalkan kesan tapi edukasi bagi siapa pun yang berkunjung kesana.
Nah kali ini saya ingin sharing seditit mengenai Rumah Sutera yang tak jauh dari Kampung Sindang Barang. Rumah Sutera terletak di Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Tempat ini terbuka untuk umum, di dini kita kan melihat bagaimana proses awal pembuatan kain Sutera yang terkenal mahal itu.
Berkunjung ke Rumah Sutera lebih baik itu rombongan keluarga, sekolah atau lainnya karena pasti lebih seru. Tak perlu khawatir masalah lahan parkir karena lahannya cukup luas kok untuk beberapa kendaraan dan juga bus. Nah kalau murid sekolah bisa lah Sewa Bus Pariwisata ke sini.
Sangat disarankan sebisa mungkin kalau berkunjung kesini itu pagi atau palaing lambat itu siang hari karena para pekerja masih ada disini jadi kita bisa lihat prosesnya, kebetulan saat kesana bersama rombongan IDCorners para pekerja itu sebagian masih ada dan ditemani pak Ian seorang guide dari Rumah Sutera.
Pak Ian benar-benar menjelaskan dari awal hingga akhir perjalana si kain sutera ini. Jadi kita semua berkunjung ke Kebun Murbei yang berada di belakang Rumah Sutera, untuk menuju kesana kita melewati taman yang cukup luas dan indah serta melewati beberapa pendopo dan juga bangunan yang bisa disewakan juga untuk acara-acara. Rumah Sutera yang berada di Bogor ini memiliki kebun Murbei sekitar 3 hektar dan di lahan 3 hektar itu ditanami berbagai jenis tanaman Murbei.
Jadi makanan ulat sutera tuh hanya si daun murbei ini dia tidak suka daun yang lain. Daun yang dimakan pun harus yang muda dan bagus karena asupan ulat ini akan berpengaruh terhadap hasil serat ulat sutera itu sendiri jadi makanya kebun murbei ini dirawat dengan baik.
Setelah mendengar penjelasan mengenai daun murbei kita semua menuju ruang peternakan yang tak jauh dari kebun murbey namun cukup melelahkan untuk menuju ke sini.
Sebelum menuju ruang peternakan badan saya mulai merinding dan keluar keringat dingin, bagaimana tidak ulat merupakan salah satu binatang yang membuat saya takuti dan trauma karena waktu kecil dulu ada ulat bulu yang masuk ke baju saya. Jadi kalau lihat ulat pasti sudah keluar keringat dingin. Karena penasaran dan katanya ulat sutera ini tidak selincah ulat bulu saya pun ikut masuk ke ruang peternakan.
Ruang peternakan cukup besar dan disana ada bagian-bagian sendiri jadi banyak tempat pemisahan ulat sutera sesuai ukuran atau sesuai umurnya. Ruangan ini harus bebas asap rokok dan harus steril karena ulat sutera sangat sensitif.
Di ruangan itu kita melihat secara langsung bagaimana ulat itu makan dan menggeliat kesana kemari huhu merinding banget kalau dibayangin. Jika ulat sutera sudah berusia sekitar 6 hari sudah harus dipindahkan ke tempat untuk menjadi kokon alias kepompong yang merupakan calon benang sutera.
Usia ulat sutera dari mulai telur hingga kepompong itu memakan waktu hanya 25 hari saja. Setelah ulat sutera menjadi kokon semua maka siap dipanen. Kemarin saat kesana saya sempat pegang kokon ini dan ternyata didalam kokon itu ada ulatnya lho jadi kalau di kocok gitu terdengar bunyi kecil gitu.
Sebenarnya ulat sutera itu masih hidup di dalam kokon tersebut namun sebelum dia hidup dan menjadi kupu-kupu , kokon ini dipintal dan diambil seratnya. Bukannya tidak kasihan sama ulat sutera ya karena tidak membiarkan dia terbang tapi kalaupun hidup dan menjadi kupu-kupu dia tidak akan bisa terbang tinggi dan akhirnya mati ( mendengar cerita ini kok nyess banget ya huhu).
Okey lanjut,, jadi kokon -kokon itu tersebut dikumpulkan dan kemudian direbus selama 15 menit saja. Pada proses perebusan ini ulat-ulat yang di dalam kokon akan mati dengan sendirinya. Setelah direbus selama 15 menit kokon tersebut dipindahkan ke mesin pemintalan yang sudah diberi air panas. Ada alasan kenapa sih bukan air dingin? karena kalau siram dingin kokon tidak akan naik ke permukaan dan sulit untuk mengambil serat di kokon tersebut.
Serat-serat sutera dari kokon tersebut akan digabungkan menjadi satu sehingga menghasilkan serat benang sutera yang panjang. Setelah dipintal menggunakan mesin pemintal maka serat sutera tersebut dimasukan ke mesin pengeringan dan pembentangan lebih lebar menggunakan mesin. Proses ini bertujuan agar nanti saat di benang sutera tidak kusut. Setelah dikeringkan, dibentangkan kemudian benang sutera siap untuk diproses menjadi kain sutera.
Di Rumah Rumah sutera ini juga ada ruangan untuk menenun atau membuat benat sutera menjadi kain sutera lho. Nah disinilah hanya tangan -tangan penenun handal yang bisa membuatnya. Saya sangat mengapresiasi dan kagum dengan cara membuat benang sutera menjadi kain dengan berbagai motif menggunakan mesin manual dimana ratusan benang sutera itu harus tersusun rapih dan jangan sampai ada yang double atau putus.
Melihat perjalanan pembuatan kain sutera yang panjang, mulai dari pemilihan makan ulat sutera, perawatan ulat sutera hingga menjadi kokon, pengambilan serat dari kokon , pemintalan hingga menjadi selembar kain sutera yang cantik ini maka tak heran kalau harga permeter kain sutera ini cukup mahal. Dan di Rumah Sutera ini juga ada galeri lho dimana semua produk dari kain sutera, kerajinan dari Kokon dan teh daun murbey juga ada.
Di galeri ini kain sutera yang dijual bisa dibilang lebih murah dari pasaran yaitu Rp 180.000 saja permeternya. Cukup murah dan tak perlu khawatir kualitasnya karena 100% terbuat dari benang sutera asli tanpa campuran. So, buat kamu yang ingin berwisata edukasi melihat proses pembuatan kain sutera dari awal bisa langsung ke Rumah Sutera aja.
Saya orang bogor, tapi baru tau kalo ada eduwisata kaya gini. Seru iih seruuu pengen ke sana sama anak2. Thanks Mba infonya
BalasHapusIhihihiyyyy aku juga geli geli gimanaaaa gitu kalo lihat ulat :D
BalasHapusTapi kalo udah jadi wujud benang dan kain, kok jadi buagussss ya Mba
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Wah sutra. Langsung berbinar-binar bacanya. Terbayang kelembutan kain sutra. Meskipun awalnya geli kalo liat ulat yahahahaha
BalasHapusSenang baca uraian tentang proses pembuatan benang sutera dari ulat sutera. Jadi pengen ke sana untuk melihat sendiri bagaimana.
BalasHapusKain sutera itu istimewa karena bahannya bagus. Saya jadi ingat cuplikan novel Musashi yang ada adegan peternakan ulat sutera dan legiatan menenun. Betapa eknologi kain sitera dari sederhana telah maju untuk sekarang.
Aku baru tahu kalau ada lokasi wisata edukatif kaya gini di Bogor. Harus banget nih menyempatkan waktu ke sana.
BalasHapusWah peralatannya masih manual banget ya mba, gak nyangka dr ulat sutra ini jadi lah kain sutra yg indah sekali :)
BalasHapusEnvy banget liatnya... bisa langsung melihat bagaimana prosesnya ya disana.. aku belum pernah dateng ke wisata edukasi sutera ini deh.. kalo masuk kesini harus rombongan atau gimana ya mbak?
BalasHapusasik banget mba Amel edu wisatanya ke rumah sutera penasaran pengen liat ulat suteranya tapi aku kayaknya sama kayak mba Amel bisa keringat dingin karena punya trauma juga sama ulat wkwkwk
BalasHapusLumayan deket nih dari Bekasi, tempat edukasi yang bikin penasaran. Tapi kalau mau dapet guide kayak mbaknya harus berkelompokkah, boleh tahu juga dong ratenya hehe
BalasHapusDi Bogor ternyata ada wisata edukasi kaya gini ya. Aku sendiri belum pernah loh liat pengolahan kain sutera. Tertarik banget masukin ke waiting list tempat piknik bareng anak-anak nanti
BalasHapusWah baru tau kalau di Bogor ada tempat keren gini. Aku kali pertama pegang benang sutera asli aja udah merasa excited bgt apalagi di sini yaa bisa liat langsung
BalasHapusternyata ada juga yah di bogor. Aku suka penasaran pengen ke pengolahan kain sutera
BalasHapusBagus sekali tempatnya untuk dijadikan tempat edukasi bersama anak ya mba. Atau kunjungan teman-teman. Aku berharap bisa ke sini :)
BalasHapusWidih keren banget kak bsa ikut wisata edukasi sutra, huu jadi pengen jg, penasaran mau lihat pembuatan sutra langsung
BalasHapusIya geli juga ya ngelihat ulat-ulat itu saat sedang proses pengambilan serat sutra dari cocon-nya. Pernah baca dari beberapa buku bahwa ulatnya memang direbus hidup-hidup.
BalasHapusMbak, saya penasaran dengan nasib ulat sutranya. Kepo. Jadi kalau kokonnya diambil, ulat sutranya dikemanain?
BalasHapusWah aku penasaran sama ulat sutra mbak, ternyata jadi benang sutra gitu ya mbak. Kalau proses nya gimana ya? Penasaran pengen lihat langsung.
BalasHapusBeruntung banget bisa ke sini hehehe
BalasHapusseneng ya Mba, jadi tambah banyak pengalaman aku jadi tahu sutera asalnya dari mana
Baru tau ada rumah sutera hoho. Per meternya ternyata 180.000 ya. Affordable bgt dibanding beli di toko. Btw geli liat ulatnya :"
BalasHapusLuar biasaaa ya mba.. dari ulet gemes jadi serat - serat sutra yang kereen banget. Wisatanya unik yaaa
BalasHapusWah.. Ternyata ada budidaya ulat sutera di bogor ya.
BalasHapusAku bayangin ulat2nya kok ya merinding diskon ya, hehehe